Pelemahan Dolar AS Dongkrak Harga Emas



Harga emas naik setelah dolar AS melemah, bahkan ketika imbal hasil surat utang pemerintah AS meningkat. Pelemahan mata uang ini disebabkan oleh kekhawatiran terhadap krisis perbankan yang meluas. 

Harga emas Treasury meningkat 0,14 persen ke Rp986.780 per ons setelah mencapai level tertinggi di Rp988.464 per gram.Emas spot naik 0,92 persen ke US$1.974,54 per ons. Emas berjangka AS pun ikut meningkat 1,14 persen ke US$1.976,3 per ons.

Indeks dolar AS melemah 0,4 persen dan membuat logam mulia batangan yang dihargai greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. “Indeks dolar AS yang lebih lemah hari ini menambah minat beli di pasar emas,” kata analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff. Akan tetapi, minat beli tersebut diredakan oleh fakta krisis perbankan, yang saat ini terlihat lebih stabil. 

Sekadar informasi, harga emas pada dua minggu lalu melesat karena tiga bank AS goyah. Ketiga bank itu adalah Silicon Valley Bank, Silvergate Bank, dan Signature Bank.Kegaduhan ini membuat regulator AS turun tangan dan membuat kebijakan yang bertujuan untuk menenangkan pasar. Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengumumkan First Citizen BancShare Inc akan membeli simpanan dan pinjaman SVB. Kabar tersebut diumumkan dua minggu setelah SVB jatuh dan mengawali krisis perbankan AS. Kesepakatan ini meliputi pembelian sekitar US$72 miliar aset SVB dan ada diskon US$16,5 miliar. Lalu, aset SVB sebanyak US$90 miliar yang berbentuk sekuritas dan lainnya berada dalam kurator untuk disposisi FDIC.

“Pasar masih tentatif dalam hal ini. Itu akan menjaga selera risiko untuk beberapa minggu ke depan sampai berpikir telah melewati krisis,” kata Wyckoff.

Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, memprediksi harga emas bisa terjatuh ke US$1.933 per ons. Masih ada prospek logam mulia tetap bullish. Kini, investor menunggu serangkaian data ekonomi AS, seperti angka konsumsi dan pengeluaran pribadi.

 

Emas Sebagai Aset Safe Haven

Saat terjadi gejolak ekonomi, investor melirik emas sebagai aset safe haven. Begitu pula ketika terjadi ketegangan geopolitik. Dalam catatan Wyckoff, situasi geopolitik mulai memanas. Rusia belum lama ini mengancam akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Korea Utara juga sudah menguji lebih banyak rudal balistik. Kemudian, AS membalas serangan udara di Suriah. Negeri Paman Sam berang karena pesawat nirawak yang disokong Iran, telah menewaskan seorang warga AS dan melukai anggota militer AS. 

Harga logam ini cenderung lebih stabil dibandingkan dengan instrumen lainnya. Harganya pun naik setiap tahun. Tidak hanya itu, emas juga bisa dijadikan dana darurat. Pemiliknya bisa menjual logam mulia kapan pun sedang butuh. 

Membelinya pun semakin mudah. Nggak perlu pergi ke toko, Sobat Treasury kini bisa membeli emas secara online, lho!

 

Mau beli emas?

Treasury ini platform emas digital yang tepat bagimu. Harga logam mulia yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Ada banyak keuntungan yang ditawarkan Treasury, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki dan sudah terdaftar di otoritas terkait sehingga legalitas dan keamanannya terjamin. 

Di samping itu, kamu bisa menjual emas digital kapan pun sedang butuh. Sobat juga mencetaknya menjadi logam mulia batangan.

Menarik banget, kan? Yuk investsi emas di Treasury sekarang!