Harga Emas Naik karena Dampak Krisis Perbankan AS Melebar ke Eropa



Harga emas naik lebih dari 1 persen karena investor lebih tertarik kepada logam batangan ini. Penyebabnya, kecemasan terhadap krisis baru di sektor perbankan. Harga emas spot naik 1,07 persen ke US$1.931,3 per ons. Sebaliknya, harga emas Treasury justru turun 1,45 persen ke Rp960.355 per gram.

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, mengatakan ada banyak kekhawatiran tentang Credit Suisse. Ditambah lagi, bank-bank Eropa tertekan. “Ini benar-benar perdagangan safe haven,” kata Streible.

Saham Credit Suisse terjun lebih dari 20 persen selama jam perdagangan. Saham bank asal Swiss ini turun karena investor terbesarnya tidak lagi membantu keuangan lebih banyak. Sektor perbankan Eropa pun menjadi was-was. Kejadian ini bermula dari jatuhnya beberapa bank regional di AS.  “Gejolak perbankan yang dimulai di AS akhir pekan lalu telah menyebar ke Eropa,” kata analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff. 

Turunnya saham bank Swiss ini kembali memantik kekhawatiran pasar terhadap risiko penularan ke sektor perbankan AS yang sudah mendunia. Streible mengatakan kegaduhan di sektor perbankan membuat investor keluar dari aset-aset berisiko seperti ekuitas. Mereka justru melirik ke emas sebagai instrumen safe haven. Ini membuat harga logam mulia itu melonjak. Padahal, dolar AS juga ikut naik dan menjadikannya lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lainnya. 

Semula, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin. Tapi, sektor perbankan Eropa yang goyah bisa mengubah rencana itu. 

 

Data Ekonomi Beragam

Data ekonomi yang dirilis Rabu waktu setempat pun beragam. Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, Indeks Harga Produsen (IHP) turun 0,1 persen pada Februari 2023—di luar ekspektasi pasar yang naik 0,3 persen.  Lalu, indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur negara bagian, merosot 18,8 poin ke negatif 24,6 pada Maret 2023. Padahal, ekonom memprediksi angkanya negatif 5,0. 

Penjualan ritel ikut melemah 0,4 persen ke US$698 miliar pada Februari 2023. Angkanya turun dari revisi US$701 miliar pada bulan sebelumnya. 

 

Bagaimana dengan Fed?

Fokus pasar kini tetap beada di langkah Federal Reserve berikutnya. Investor melihat ada peningkatan inflasi pada Februari dan runtuhnya dua bank regional di AS.  Kini, pasar menempatkan peluang 42,9 persen kenaikan suku bunga Fed sebanyak 25 basis poin di rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Ada juga kemungkinan 57,1 persen suku bunga Fed ditahan. Goldmann Sachs memprediksi Fed tidak menaikkan suku bunga di FOMC kali ini. Di sisi lain, Analis Pasar Senior OANDA, Craig Erlam, mengatakan ada kemungkinan volatilitas harga emas terjadi beberapa hari menjelang pertemuan Fed. 

Memang, emas menjadi incaran investor ketika situasi ekonomi memburuk. Hal ini disebabkan oleh harganya yang cenderung stabil dan naik setiap tahun. Tak mengherankan instrumen ini sering menjadi aset safe haven.  Logam mulia itu mudah dicairkan menjadi uang tunai, makanya nggak jarang jadi dana darurat. Membelinya pun kini makin gampang. Sobat Treasury bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. 

 

Beli Emas Mulai dari Rp5 Ribu

Mau investasi emas dengan harga terjangkau? Kamu bisa memilih Treasury! Platform ini menawarkan emas dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Tidak hanya itu, Treasury memberikan banyak keuntungan bagimu. Ada jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki. Kamu bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan. Fitur-fitur yang disediakan Treasury nggak kalah ciamik. Ada fitur Rencana Emas yang siap membantumu merencanakan keuangan. 

Sobat juga bisa mengirimkan emas digital kepada orang-orang tercinta dengan Hadiah Emas. Kamu pun bisa memiliki emas fisik berupa perhiasan emas dan koin emas Koin Nusantara di Treasury. 

Menarik banget kan? Makanya yuk investasi emas di Treasury sekarang!