Pekan Ini Harga Emas Diproyeksikan Betah Bergerak di Zona Bullish



Harga emas terus melesat naik ke level tertinggi setelah data ekonomi yang lemah memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga AS pada bulan Juni 2024. Akhir pekan lalu, Jumat (1/3/2024), harga emas ditutup melejit 1,95% ke US$ 2.083,02/ons. Ini adalah titik penutupan perdagangan tertinggi sepanjang masa. 

Kenaikan harga emas akhir pekan lalu mengalahkan catatan sebelumnya yakni US$ 2.077,16 per troy pada 27 Desember 2023. Harga emas sudah pecah rekor sebanyak tiga kali dalam kurun waktu tiga bulan terakhir yakni pada pada awal Desember 2023 di US$ 2.070,9 per troy ons kemudian pada 27 Desember 2023 dan Jumat kemarin. Sementara rekor tertinggi pada perdagangan intraday adalah US$ 2.135,39/ons yang tercipta pada akhir 2023.

Berdasarkan riset JPMorgan, harga emas masih berpeluang naik. Bahkan pada 2025, harga komoditas ini diperkirakan mencapai puncak baru di US$ 2.300/ons. Prediksi ini berdasarkan estimasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan sebanyak 125 basis poin (bps) pada paruh kedua 2024.

Pada kuartal III-2024, JPMorgan memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh melambat di 0,5% secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq). Ini bisa mendorong The Fed untuk memulai siklus penurunan suku bunga acuan pada Juni untuk menghindari resesi.

Namun beberapa analis telah mencatat emas bisa menghadapi ujian yang signifikan pekan ini dengan dirilisnya laporan nonfarm payrolls pada Februari. Pada saat yang sama, pasar akan sangat ingin mendengar apa yang akan dikatakan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam kesaksiannya selama dua hari di hadapan Kongres.

 

Review Harga Emas Pekan Lalu

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 2,62% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah hampir 3%. Kenaikan dalam sepekan tersebut menjadi yang tertinggi sejak akhir Desember 2023.  

Harga emas terbang setelah data ekonomi AS menunjukkan perlambatan. Laju manufaktur yang terekam dalam ISM Manufacturing PMI secara tak terduga jatuh ke 47,8 pada Februari, dari 49,1 pada Januari 2024. Indeks jauh di bawah ekspektasi pasar yakni 49,5.

Data menunjukkan manufaktur AS semakin merosot pada bulan Februari. Kumpulan data lain pada hari Kamis memungkinkan mendorong penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada bulan Juni 2024.

Kemudian, Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS melaporkan inflasi PCE pada Januari lalu naik tercatat 2,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan mencapai 0,3% secara bulanan (month-to-month/mtm). Angka bulanan lebih tinggi dari periode Desember 2023 yang tercatat 0,1%, namun secara tahunan lebih rendah dari Desember 2023 yang tumbuh 2,6%. Angka ini juga sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, yang memperkirakan inflasi PCE tumbuh 0,3% (mtm) dan 2,4% (yoy).

Tak hanya itu saja, data klaim pengangguran mingguan terbaru juga cenderung positif. Laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara naik 13,000 menjadi 215,000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 24 Februari. Para ekonom memperkirakan 210,000 klaim untuk minggu terakhir.  

Data inflasi yang melambat juga membuat indeks dolar AS dan imbal hasil US Treasury jatuh.

Indeks dolar jatuh ke 103,86 atau terendah sejak 1 Februari 2024. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ambruk ke level terendah dalam tiga minggu ke 4,18.Dolar yang melemah membuat emas semakin terjangkau untuk dibeli sehingga meningkatkan pembelian. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga melemahnya imbal hasil US Treasury membuat emas lebih menarik.

Data ekonomi yang disoroti pekan ini adalah pidato Chairman Federal Reserve Jerome Powell akan menjadi perhatian pasar karena bisa menjadi petunjuk untuk langkah moneter bank sentral AS ke depan. Sementara itu, penentuan bunga AS lewat Federal Reserve Open Market Committee akan dilakukan pada 20 Maret mendatang. 

Pekan ini juga akan jadi sorotan adalah rilis data manufaktur dan jasa di China (PMI). Data PMI China dalam empat bulan berturut-turut menunjukkan kontraksi lantaran masih di bawah level 50.  
 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Sobat Treasury, tren naik turunnya harga emas harian tak perlu dikhawatirkan karena secara akumulatif pasti ada tren kenaikan setiap tahunnya, karena idealnya harga emas memang investasi jangka menengah dan jangka panjang. Kini, Sobat bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI.  Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!