Harga Emas Melemah karena Pasar Tenaga Kerja Tetap Ketat



Harga emas melemah setelah data ketenagakerjaan AS memperlihatkan pasar tenaga kerja yang ketat. Situasi itu bisa mendorong Federal Reserve tetap menaikkan suku bunga acuannya. Data tersebut juga bisa mengerek dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS 

Harga emas spot turun 0,02 persen ke US$1.836,39 per ons setelah naik di tiga sesi sebelumnya. Emas berjangka AS melemah 0,15 persen ke US$1.842,7 per ons. Sementara itu, harga emas Treasury hari ini justru naik 0,06 persen ke Rp935.769. Logam mulia itu menyentuh level tertinggi hari ini di Rp936.515 dan terendah Rp934.707 per gram. Selama seminggu, harganya naik 1,71 persen dan 0,75 persen dalam dua minggu.

Data ketenagakerjaan menunjukkan jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk pengangguran turun lagi pada minggu lalu. Pada minggu yang berakhir 25 Februari 2023, klaim pengangguran berkurang dari 192 ribu pada pekan sebelumnya menjadi 190 ribu.

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, menyebut dolar dan imbal hasil surat utang pemerintah AS membebani emas dengan pasar tenaga kerja yang ketat. Di sisi lain, Indeks dolar AS naik 0,48 persen dan menjadikan logam mulia itu lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lainnya dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang bertenor 10 tahun, naik ke 3,996 persen. Angka ini mendekati level tertinggi sejak 9 November 2022.

Hal ini membuat yield naik karena pelaku pasar mulai cemas bahwa Federal Reserve akan melanjutkan kebijakan moneter yang ketat. Apalagi, data pengangguran memperlihatkan ekonomi AS masih kuat. Kenaikan imbal hasil ini membebani emas karena tidak menghasilkan bunga.

 

Ini yang Terjadi Selama Seminggu

Pertama, pada awal minggu ini, harga emas naik tipis karena dolar melemah. Akan tetapi, analis memprediksi harga emas akan suram pada pekan ini karena ada kejutan dari Federal Reserve. Risalah rapat Fed mengungkapkan bank sentral AS cenderung hawkish dan beberapa anggota lebih menyuarakan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin. Harga emas pun diprediksi bakal jatuh ke bawah US$1.800, tepatnya di US$1.730-US$1.740 per ons. Data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) mencapai 4,7 persen pada Januari 2023—di atas ekspektasi pasar yang sebesar 4,3 persen.

Kedua, serangkaian data ekonomi AS yang menguat membuat emas naik terbatas. Misalnya, indeks penjualan rumah tertunda naik 8,1 persen ke 82,5 pada Januari 2023. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Juni 2020. Pesanan baru untuk barang tahan lama, turun 4,5 persen ke US$272,3 miliar pada Januari 2023 setelah naik 5,1 persen pada Desember 2022.

Analis menyebut emas butuh dua katalisator utama, yaitu permintaan bank sentral dan demand emas fisik dari konsumen, terutama China dan India.

Ketiga, inflasi Zona Euro masih tetap tinggi. Angka itu tetap membuat Bank Sentral Eropa cenderung hawkish. Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoffm mengatakan angka inflasi Zona Euro naik 8,5 persen secara year-on-year pada Februari 2023. Meskipun lebih rendah daripada Januari yang mencapai 8,6 persen, angka ini lebih tinggi daripada perkiraan pasar yang naik 8,2 persen. “Jelas bahwa Bank Sentral Eropa masih punya lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengalahkan inflasi yang tinggi di zona Euro,” kata Wyckoff.

Keempat, harga emas dibantu oleh ekonomi China serta permintaan terhadap komoditas dan bank sentral.

Emas memang turun, tapi tidak terlalu tajam. Hal ini disebabkan oleh pengaruh data ekonomi China. Ekonomi Negeri Tirai Bambu itu berangsur pulih setelah memberlakukan kebijakan zero Covid-19. Itu juga menunjukkan pertanda baik terhadap permintaan komoditas-komoditas di China. Tak hanya itu, permintaan bank-bank sentral dan demand konsumen emas, termasuk China, pun mulai kembali, menurut para analis. 

Kini, investor menanti Indeks Harga Konsumen (IHK) yang akan dirilis minggu depan. Itu bisa memberikan lebih banyak petunjuk suku bunga. Mereka juga berharap ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin setelah pertemuan bank sentral AS pada 21-22 Maret 2023.

 

Tertarik Investasi Emas?

Kamu tertarik untuk berinvestasi emas, Sobat Treasury? Logam mulia ini punya keunggulan-keunggulan yang terkenal sejak zaman dahulu, lho! Terkenal sebagai logam yang tahan karat, nilai emas ini nggak tergerus inflasi. Harganya pun cenderung stabil dan naik setiap tahun.

Kamu juga bisa menjualnya kapan pun sedang butuh. Tak mengherankan orang menjadikan emas sebagai dana darurat. Bicara tentang investasi emas, Treasury menjadi tempat yang pas untuk kamu. Platform emas digital ini menawarkan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es kopi kekinian, kan?

Treasury juga menawarkan fitur-fitur menarik seperti Rencana Emas yang siap membantumu untuk merencanakan keuangan. Kamu juga bisa mewariskan emas digital kepada orang-orang tersayang. Menariknya, Sobat tidak hanya bisa membeli emas digital, tetapi juga yang berbentuk fisik seperti perhiasan dan koin emas Koin Nusantara. Menarik, kan? Tunggu apa lagi? Yuk download & investasi Ems di Treasury sekarang!