Harga Emas Melemah Akibat Dolar AS Melemah dan Aksi Ambil Untung



Harga emas Treasury hari ini melemah 0,22 persen ke Rp948.461 per gram. Harganya terjun 1,33 persen jika dibandingkan dengan seminggu yang lalu dan 1,67 persen dengan dua minggu yang lalu. Harga emas spot merosot 1,91 persen ke US$1.951,09 per ons. Emas berjangka AS pun juga turun 0,77 persen ke US$1.927,8 per ons.

Harga emas tergelincir hampir 2 persen setelah dolar AS rebound. Selain itu, ada aksi ambil untung setelah logam mulia itu menembus level tertinggi selama sembilan bulan. Kedua peristiwa ini terjadi karena pernyataan dovish yang keluar dari Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell. 

Menurut Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger, pelemahan emas terjadi akibat aksi ambil untung menjelang rilis data pekerjaan bulanan AS. Meskipun demikian, dukungan untuk pasar emas tetap kuat.

Penguatan dolar AS juga ikut melemahkan emas. Tercatat, indeks dolar AS naik 0,56 persen ke 101,754 setelah Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunganya. Sekadar informasi, Federal Reserve telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,5 persen-4,75 persen. Kenaikan ini merupakan yang terkecil dalam siklus 11 bulan.

Powell juga mengingatkan pengetatan kebijakan moneter yang lebih lanjut bisa terjadi karena inflasi masih terlalu tinggi. Dia juga mencatat kemajuan disinflasi masih dalam tahap awal. Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, menilai pimpinan Fed tidak terlalu hawkish seperti yang dilakukan di rapat-rapat komite sebelumnya. “(Dia) membiarkan pintu terbuka untuk poros Fed lebih cepat daripada nanti,” kata Wyckoff.

 

Yang Terjadi Selama Seminggu Ini

Menjelang pengumuman hasil rapat Fed yang digelar pada 31 Januari-1 Februari, harga emas naik turun. Analis memperkirakan harganya bisa bergejolak selama menanti keputusan Powell. Analis juga berpendapat, kala itu, laju kenaikan suku bunga bisa saja tidak turun, bahkan ditingkatkan karena data-data ekonomi AS masih ketat dan “panas”.

Fed menurunkan laju kenaikan suku bunga acuannya dari 50 basis poin ke 25 basis poin. Langkah ini ditempuh untuk menekan inflasi hingga 2 persen. Pasar bereaksi positif terhadap pernyataannya yang menyebut ada disinflasi. Menurut analis, Powell terlihat optimistis dengan disinflasi dan gagal meyakinkan pasar dengan proyek dot plot.

Bank sentral Inggris, Bank of England, dan Bank Sentral Eropa, European Central Bank, menaikkan suku bunga acuannya masing-masing sebanyak 50 basis poin untuk menekan inflasi. Kini, investor fokus kepada laporan nonfarm payroll yang akan dirilis sebentar lagi. Federal Reserve juga menunggu data perumahan dan jasa inti.

Kemudian, analis berpendapat harga emas masih berkilau karena mendapatkan dukungan dari pembelian bank sentral. Harga emas diprediksi bertengger di level puncak pada kuartal I 2023. Bahkan, pernyataan Powell bisa menjadi sinyal bullish bagi emas.

 

Tertarik Investasi Emas? 

Sobat Treasury tertarik investasi emas? Kamu sekarang tidak perlu repot pergi ke toko untuk membeli emas. Kamu bisa membelinya melalui aplikasi emas digital seperti Treasury. Harga emas yang ditawarkan aplikasi ini sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu! 

Selain emas murah, ada lagi fitur-fitur yang menarik. Misalnya, Jamimas yang mempermudah kamu mendapatkan pendanaan dengan menjual sementara saldo emas digitalmu di fitur Jamimas! 

Legalitas dan keamanan aplikasi ini terjamin, lho! Treasury sudah terdaftar dan mengantongi perizinan di otoritas terkait. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna.

Bagaimana? Menarik, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!