Bukan Main, Harga Emas Naik Tiga Bulan Berturut-turut



​​Harga emas berada di jalur kenaikan tiga bulan berturut-turut. Logam mulia itu menanjak berkat koreksi dolar AS dan ekspektasi pasar terhadap perlambatan kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Harga emas dunia di pasar spot menguat 0,23 persen ke US$1.928,23 per ons. Logam mulia batangan itu menanjak 5,7 persen pada Januari 2023. Emas jangka AS pun ikut naik 0,2 persen ke US$1.943,6 per ons. Harga emas Treasury hari ini berada di Rp963.351 per gram atau turun 0,25 persen. Selama tiga bulan, harganya melesat naik 12,18 persen.

Dolar AS merugi empat bulan berturut-turut dan menjadikan emas batangan lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lainnya. Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, mengatakan ada banyak risiko yang terjadi sepanjang minggu ini. Investor tidak boleh melewatkan risiko tersebut. “Harga emas cenderung tidak stabil,” kata Streible.

Sekadar informasi, pasar sedang menanti pengumuman Federal Reserve setelah rapat komite. Rapat komite yang digelar pada 31 Januari-1 Februari 2023 akan menentukan arah suku bunga acuan Fed.

Pedagang memperkirakan laju kenaikan suku bunga Fed turun dari 50 basis poin ke 25 basis poin pada bulan ini. Dengan begitu, suku bunga Fed akan menanjak ke 4,5 persen-4,75 persen. Suku bunga diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Juni 2023 di 4,9 persen.

“Sebagian besar (pelaku pasar) percaya Fed akan menaikkan suku bunganya sebanyak 0,25 persen, menyusul kenaikan 0,5 persen baru-baru ini,” kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff. Pasar juga memperkirakan Bank of England dan European Central Bank akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Kamis waktu setempat.

Analis dan pedagang telah menaikkan prediksi untuk harga emas. Tapi, mereka berharap suku bunga yang tinggi untuk bisa membatasi reli emas, menurut sebuah jajak pendapat Reuters. Analis Riset Senior FXTM, Lukman Otunaga, mengatakan pasar berharap langkah yang akan dilakukan Federal Reserve, Bank of England, dan European Central Bank. “Fokusnya kemungkinan besar terhadap apa yang dikatakan daripada tindakan yang diambil,” kata Otunaga. Pasar juga menunggu laporan penggajian AS pada Jumat untuk bulan Januari. Kalau pasar tenaga kerja melemah, itu berarti ada tanda-tanda inflasi turun. 

Akan tetapi, CEO Adrian Day Asset Management, Adrian Day, mengingatkan emas berisiko turun karena Gubernur Fed, Jerome Powell, bisa berkomentar hawkish pada pengumuman suku bunga Fed, meskipun suku bunga naik sesuai harapan pasar. Kalau Powell berkomentar seperti ini, harga emas bisa turun ke bawah US$1.900 per ons. Lalu, logam mulia itu akan meroket dan menembus harga sebelumnya pada tahun ini. “Jika suku bunga naik dan pasar percaya Fed tidak akan terus menaikkannya, saya pikir harga emas akan melampaui rekor tertinggi sepanjang masa tahun ini,” kata Day.

Memang, pasar berekspektasi suku bunga Fed berada di bawah 5 persen pada Juni 2023, lalu bank sentral itu perlahan-lahan menurunkannya. Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas karena bisa mengurangi biaya peluang memegang aset batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Jika hal ini terjadi, harga emas makin melesat dan kemungkinan cuan lebih banyak pun semakin terbuka, Sobat Treasury.

 

Mau Emas dengan Harga Murah?

Kamu tertarik investasi emas? Sekarang membeli emas semakin mudah. Nggak perlu repot pergi ke toko, kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi emas digital seperti Treasury. Treasury menawarkan emas dengan harga yang ramah di kantong, mulai dari Rp5 ribu.

Ada banyak fitur-fitur menarik yang disediakan Treasury. Misalnya, kamu bisa merencanakan keuangan melalui Rencana Emas. Fitur ini memiliki simulasi untuk menghitung berapa banyak emas yang harus ditabung agar uang bisa terkumpul sesuai target.

Kamu juga bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan melalui Cetak Emas. Menarik kan fitur-fitur Treasury? Tunggu apa lagi? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!