Siap-siap, Harga Emas Diramal `Meledak` Tahun Ini



Harga emas sudah melewati masa-masa sulit pada tahun lalu. Analis memprediksi harganya bisa melejit.

Meskipun sempat melemah saat mengawali 2023, harga emas kini menguat. Tercatat harga emas Treasury naik 0,32 persen ke Rp946.687 per gram. Dibandingkan dengan sehari sebelumnya, harganya menguat 0,17 persen. Harga emas Commex untuk pengiriman Februari 2023, naik 0,39 persen ke US$1.833,4 per ons.

Analis menilai tahun lalu merupakan tahun penuh gejolak bagi emas. Kebijakan moneter agresif Federal Reserve sangat membebani permintaan logam mulia ini. Alhasil, harga emas turun ke level terendah di US$1.618 per ons pada November 2022. Sejak bertengger di posisi terendah, emas mulai bangkit dan naik hampir 13 persen. Inilah yang menjadi awal kebangkitan emas.    Pasar logam mulia ada di puncak bullish menjelang 2023. Sebab, logam itu mempertahankan kenaikan solid dari November 2022. “(Emas) siap meledak,” kata Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.

Menurut Pendiri Cordovatrading.com, Julius Cordova, emas bisa bergerak ke US$1.860 per ons kalau bisa bertahan di level support US$1.820 per ons. “Jika bisa menahannya, langkah besar akan datang,” kata Cordova. Emas masih menjadi instrumen investasi yang menarik investor. Logam mulia itu menjadi salah satu aset berkinerja terbaik pada 2022 dan mengakhiri tahun dengan netral.

Analis BCA Research melihat harga emas emas bisa tembus US$1.900 per ons tahun ini karena ada prospek positif yang muncul. Yaitu, puncak kebijakan suku bunga yang tinggi dari Federal Reserve, inflasi terus-menerus, dan ketidakpastian ekonomi global akan mendukung harga emas sepanjang 2023. “Evolusi harga emas tahun ini akan bergantung kepada kebijakan moneter Fed dan akan berdampak kepada gerakan dolar AS,” kata analis BCA Research dikutip dari laporannya.

Menurut riset, ketidakpastian ekonomi dan kebijakan Fed yang dovish akan melemahkan dolar AS. Ini akan berujung kepada tingginya permintaan emas sebagai aset safe haven. Saat ini, pasar mengharapan bank sentral AS menaikkan suku bunga acuannya di kisaran 5,00-5,25 persen pada semester I 2023. Lalu, suku bunga itu diturunkan pada akhir 2023 atau awal 2024. BCA Research memperingatkan investor akan ancaman dan risiko pada 2023 meskipun inflasi telah turun. “Kami berharap Fed akan tetap berada di belakang kurva inflasi karena menargetkan inflasi inti ketia melakukan kebijakan moneter, bukan inflasi utama,” tulis para analis.

 

Malah Bisa Tembus Hingga US$4 Ribu

Selain BCA Research, ada juga yang memprediksi harga emas bisa meroket hingga tembus level US$4 ribu per ons. Lonjakan harga terjadi karena kebijakan suku bunga Fed melonggar. Ditambah lagi ada risiko resesi.

“Harga emas bisa menembus US$2.500-US$4 ribu per ons,” kata Chief Investment Officer Swiss Asia Capital, Juerg Kienner. Hansen menambahkan, inflasi diperkirakan akan tetap tinggi dan bank-bank sentral menaikkan suku bunga acuannya untuk menahannya. Peluang resesi semakin besar karena suku bunga tinggi.

Ketegangan geopolitik pun diperkiraan tetap ada pada tahun ini. Analis FX Strest, Arkadiusz Sieron, juga mengatakan harga emas akan melonjak setelah krisis ekonomi, tapi hanya naik 20-30 persen.

 

Sering Dijadikan Aset Safe Haven

Saat situasi ekonomi dan politik tidak menentu, emas sering dijadikan sebagai aset safe haven. Mengapa? Harga logam mulia ini cenderung stabil dan naik setiap tahun. Selain itu, emas juga tergolong instrumen yang sangat likuid alias mudah sekali untuk dijual. Itulah alasannya logam mulia itu sering dijadikan sebagai dana darurat.

Apalagi, emas juga mudah sekali untuk ditemukan. Sobat juga bisa membelinya melalui aplikasi emas digital Treasury. Di Treasury kamu bisa membeli emas dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es boba milk tea, kan?

Treasury juga memberikan banyak keuntungan seperti jaminan emas sesuai gramasi di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS), bisa cetak emas digital menjadi logam mulia batangan mulai dari 0,1 gram, serta menjaminkan emas melalui fitur Jamimas.

Menarik banget, kan? Tunggu apalagi? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!