Kasus Covid-19 Melonjak Bikin Harga Emas Menguat



Harga emas terus naik selama delapan minggu berturut-turut. Melonjaknya kasus Covid-19 menjadi tenaga bagi gerakan logam mulia itu. Harga emas Treasury hari ini naik 0,21 persen ke Rp936.017 per gram. Dalam sebulan, harganya menguat 2,17 persen. Harga emas dunia di pasar spot naik US$5 per ons ke US$1.797 per ons pada penutupan Jumat minggu lalu.

Pakar komoditas menilai penguatan harga logam mulia ini disebabkan oleh kecemasan terhadap kasus Covid-19 baru-baru ini. Ditambah lagi ada kekhawatiran resesi ekonomi global yang diperkirakan terjadi pada 2023.

Gerak logam mulia ini akan tetap tenang dan berada di sideways ke arah positif dalam waktu dekat. Harga emas di pasar spot pun juga diperkirakan bergerak di level US$1.780-US$1.820 per ons.

Investor pun diminta untuk mempertahankan strategi buy on dips dan pedagang menghindari posisi short. Emas bisa menjadi surga investor kalau kasus Covid-19 melonjak dalam waktu dekat. Jumlah kasus yang naik ini kembali mencemaskan dunia dan terus mengerek harga emas hingga mendekati level tertinggi sepanjang masa di pasar domestik. Akan tetapi, perbaikan data ekonomi dan pelonggaran pembatasan Covid-19 di China malah membatasi gerakan emas walaluppn ada kenaikan suku bunga yang stabil.

Menurut pakar pasar, Sugandha Sachdeva, indeks dolar AS melemah dan mendekati posisi terendah dalam enam bulan. Pelemahan dolar AS ini menjadi motor utama logam mulia. “Pemicu utama lainnya yang mendorong permintaan aset safe haven adalah lonjakan kasus Covid-19 secara global, yang telah meningkatkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi,” kata Sachdeva.

Lalu, ekonomi AS tumbuh 3,2 persen pada kuartal III 2022—di atas perkiraan sebesar 2,9 persen. Ini memicu kekhawatiran bank sentral AS akan terus mendorong suku bunga lebih tinggi dan lebih lama. Penurunan tekanan inflasi pun tidak cukup untuk menghalangi Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya.

Bank-bank sentral lainnya pun juga menaikkan suku bunga acuannya. Bank of England telah menaikkan suku bunganya hingga 3,5 persen pada Desember 2022. European Central Bank mengerek suku bunga hingga 2,5 persen pada Desember 2022. Di sisi lain sepanjang 2022, BI telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 2 persen dari 3,5 persen ke 5,5 persen.

Analis Riset Komoditas Senior di Swastika Investmart, Nirpendra Yadav, menilai penurunan inflasi dan laju kenaikan suku bunga Fed yang melambat mendukung gerakan emas pada akhir 2022. Lalu, ada depresiasi mata uang negara berkembang yang membuat investor lari ke emas. “Kebijakan moneter yang lebih ketat dari Bank of Japan, Bank Sentral Eropa, dan Federal Reserve meningkatkan ketidakpastian atas kemungkinan kerusakan pada pertumbuhan global,” kata Yadav. Kalau suku bunga terus naik, kata dia, ekonomi global akan nyungsep. “Permintaan aset safe haven diperkirakan tetap ada pada 2023,” kata Yadav.

Emas memang sering dilirik banyak orang sebagai aset safe haven. Selain tahan karat dan inflasi, nilai logam ini tetap terjaga dan harganya cenderung stabil ketika perekonomian memburuk. Bahkan, harganya bisa naik terus setiap tahun.

 

Ingin investasi emas? Kini, kamu tidak perlu pergi ke toko untuk membeli logam ini. Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi di smartphone.

Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan sebagai pilihan investasi. Harga emas Treasury sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada secangkir one shot espresso, kan! Selain itu, banyak fitur Treasury yang menarik yang bisa kamu gunakan. Misalnya, Cetak Emas untuk mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan.

Ada juga fitur Jamimas mempermudah kamu menjual sementara emas digitalmu untuk mendapatkan pendanaan. Serta, Panen Emas dimana kamu bisa menumbuhkan asetmu dengan bonus 9% p.a!

Menarik banget, kan? Makanya download aplikasi Treasury sekarang agar kamu bisa mencoba fitur-fitur ini!