Dibayangi Kasus Kematian Covid-19, Harga Emas Melemah



Harga emas beringsut karena ada kabar buruk dari China. Negeri Tirai Bambu ini kembali melaporkan kasus kematian akibat Covid-19. Harga emas Treasury hari ini turun 0,1 persen ke Rp923.766 per gram. Dibandingkan dengan minggu lalu, harganya melemah 1,22 persen. Sementara itu, harga emas dunia naik 0,2 persen ke US$1.787,6 per ons. Harga emas berjangka AS merosot 0,1 persen ke US$1.797 per ons.

Menurut analis pasar UBS, Giovanni Staunovo, mengatakan pelaku pasar cemas karena kasus Covid-19 di China. Negara itu merupakan konsumen emas terbesar di dunia. Perkembangan kasus Covid-19 ini bisa berdampak kepada permintaan dan harga emas. “Meningkatnya kekhawatiran kasus Covid-19 di China berdampak kepada permintaan emas fisik,” kata Staunovo.

Sekadar informasi, China melaporkan kematian karena Covid-19 setelah pemerintah melonggarkan kebijakan pada 3 Desember 2022. Mobil jenazah dilaporkan berbaris di luar krematorium Covid-19 yang ditunjuk di Beijing. Para petugas kremasi memakai pakaian hazmat dan membawa jenazah ke fasilitas tersebut. 

Kemudian, studi terbaru memperlihatan kasus kematian di China karena Covid-19, bisa mencapai lebih dari 1 juta dalam beberapa hari ke depan. Menurut analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, para pedagang akan mencermati kasus ini. “Beberapa pengamat China mengatakan infeksi Covid-19 dan situasi kematian di China bisa menjadi sangat buruk dalam beberapa bulan mendatang,” kata Wyckoff.

Selain kasus Covid-19, harga emas juga tidak bergairah karena pasar melihat kecil kemungkinan bank sentral AS melonggarkan kebijakan moneternya. Bahkan, Federal Reserve menyampaikan pernyataan hawkish bahwa suku bunga yang tinggi akan tetap bertahan hingga tahun depan. Suku bunga yang lebih tinggi dan yield obligasi bisa meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Selama Fed terus memberi sinyal kenaikan suku bunga, harga emas sulit melonjak,” kata Staunovo. Selain kasus Covid-19, harga emas melemah juga disebabkan oleh penjual emas yang mencari fundamental baru setelah bank sentral menyampaikan data-datanya belum lama ini, termasuk kebijakan dot plot. 

“Kami hanya melihat hari yang tenang,” kata Wyckoff.

Imbal hasil surat utang pemerintah AS naik meskipun dolar AS melemah. Gubernur Federal Reserve AS, Jerome Powell, memang telah mengisyaratkan akan ada lebih banyak kenaikan suku bunga Fed tahun depan. Bank sentral lainnya pun juga mengisyaratkan hal serupa. Wyckoff mengatakan harga emas diperdagangkan secara sideways hingga akhir tahun. Perburuan emas murah akan terjadi, begitu pula dengan pembelian baru oleh institusi.

 

Harga Emas Diprediksi Naik 

Perusahaan manajemen aset memperkirakan harga emas akan kembali bersinar tahun depan. Bahkan, bisa terkerek hingga US$2 ribu per ons. Manajer Portofolio dan pendiri ESG Gold Mining, Eric Strand. Strand memprediksi logam kuning ini akan mengakhiri 2022 dengan penurunan 11 persen. Apalagi, sekarang harga emas berada di bawah US$1.800 per ons.

Meskipun harga emas diperkirakan akan mengakhiri tahun ini dengan sedikit kerugian, logam mulia telah mengalami reli yang solid, menyiapkan awal yang sehat hingga tahun 2023 dan salah satu perusahaan manajemen aset melihat potensi harga untuk mendorong kembali di atas $2.000 per ons.

Strand memprediksi harga emas bisa menembus US$2.100 per ons pada 2023. Hal ini disebabkan oleh Federal Reserve yang sudah mencapai puncak siklus kebijakan moneter yang agresif. Kemudian, suku bunga akan berangsur turun.

“Bank sentral akan berporos pada kenaikan suku bunga dan menjadi dovish pada 2023. Ini akan memicu ledakan emas pada tahun-tahun depan,” kata dia.

 

Sudah Punya Emas Belum?

Prediksi harga emas tahun depan dan momentum akhir tahun menjadi kesempatan yang bagus untuk membeli emas, Sobat Treasury. Apalagi, akhir tahun ada momen windows dressing yang membuat harga emas semakin murah. Lalu, tahun depan, harganya bisa melonjak karena ada January effect dan Tahun Baru Imlek.

Mau beli emas? Kini, kamu tidak perlu repot pergi ke toko untuk membeli logam mulia. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone.

Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan. Harga emas yang dijual sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. 

Tidak hanya itu, ada banyak keuntungan yang ditawarkan Treasury, seperti bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan melalui fitur Cetak Emas, merencanakan keuangan dengan Rencana Emas, serta jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki.

Ada juga fitur-fitur lainnya yang nggak kalah menarik untuk dicoba. Penasaran? Yuk investasi emas di Treasury sekarang untuk tahu jawabannya.