Harga Emas Turun, Terpengaruh Bayang-bayang Komentar Hawkish Federal Reserve



Harga emas turun setelah Federal Reserve mengumumkan suku bunga acuannya akan naik lebih banyak tahun depan. Selain itu, bank sentral ini akan mempertahankan suku bunga acuan yang tinggu lebih lama. 

Harga emas Treasury hari ini turun 0,4 persen ke Rp923.469 per gram. Dalam seminggu, harganya anjlok 1,23 persen. Sebaliknya, harganya justru menguat 0,72 persen jika dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya.

Di pasar spot, harga emas dunia turun 1,2 persen ke US$1.785,36 per ons setelah terjun ke level terendah di US$1.771,89 per ons. Harga emas berjangka AS pun ikut melemah 1,3 persen ke US$1.794,4 per ons.

Menurut Ahli Strategi Komoditas TD Securities, Daniel Ghali, Federal Reserve mempertahankan pesan hawkish. Walaupun pertumbuhan ekonomi turun, bank sentral ini tidak memangkas suku bunganya. “Ini akan sangat sulit bagi spekulan untuk memindahkan modal mereka ke emas,” kata Ghali.

Sekadar informasi, Federal Reserve telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin pada Desember 2022. European Central Bank dan Bank of England juga telah meningkatkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin,

Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, menyebut penurunan harga emas turun karena ada tekanan ambil untung dari pedagang jangka pendek setelah ada kenaikan harga emas. Mengekor pelemahan emas, harga perak turun 2,1 persen ke US$23,39 per ons, platinum terguling 1,6 persen ke US$1.012,5 per ons, dan paladium merosot 1,8 persen ke US$1.882,75 per ons.

 

Yang Terjadi Selama Seminggu

Ada beberapa peristiwa yang terjadi dan mempengaruhi harga emas minggu ini. Yang pertama, indeks harga produsen AS naik 0,3 persen pada November 2022. Indeks ini ada di atas ekspektasi pasar yang sebanyak 0,2 persen, Data ini menambah ketidakpastian pasar terhadap langkah Federal Reserve.

Kedua, inflasi AS turun. Pada November 2022, angka Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,1 persen. Angkanya turun dari 0,4 persen pada Oktober 2022. Secara tahunan, angka inflasi tumbuh 7,1 persen—lebih kecil daripada ekspektasi ekonom yang mencapai 7,3 persen. Angka inflasi ini turun serta membuat dolar AS turun dan harga emas naik.

Menurut laporan, biaya perumahan merupakan komponen penyumbang inflasi terbesar bulan lalu. Pada saat yang sama, harga pangan naik 0,5 persen dan energi turun 1,6 persen. Indeks energi turun karena harga bensin turun. Selama 12 bulan terakhir, indeks energi meningkat 13,1 persen dan pangan 10,6 persen.

Ketiga, Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin pada Desember 2022. Kenaikan ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Dengan kenaikan ini, suku bunga Fed bertambah menjadi 4,25 persen-4,5 persen.

Keempat, komentar hawkish dari Federal Reserve. Bank sentral AS ini menyebut akan ada lebih banyak pengetatan hingga 2023. Hal ini bertujuan agar inflasi bisa ditekan hingga 2 persen. Bank sentral ini mengakui kebijakannya bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Ditambah lagi ada proyek Federal Reserve yang bernama dot plot. Di proyek ini, suku bunga Fed diproyeksikan naik hingga 5,1 persen pada 2023. Selanjutnya, turun ke 4,1 persen pada 2024 dan 3,1 persen pada 2025.

 

Inflasi Masih Jadi Ancaman

Chief Gold Strategist State Street Global Advisors, George Milling-Stanley, mencatat ekonomi AS belum terdampak oleh kenaikan suku bunga Fed. Inflasi pun masih menjadi ancaman bagi emas. “Ancaman inflasi belum berakhir,” kata Milling-Stanley.

Menurut State Street, saat ini, ada 20 persen peluang harga emas turun ke level US$1.500 kalau federal Reserve bisa mengendalikan inflasi dan menghindari resesi. Pada saat yang sama, ada peluang 20 persen untuk harga emas kembali ke US$2 ribu per ons.

Milling-Stanley mengharapkan harga emas stabil hingga paruh pertama tahun depan. Lalu, pada tahun baru, harga emas diperkirakan mencapai US$1.600-US$1.900 per ons pada awal tahun baru.

Sekadar informasi, suku bunga yang tinggi bisa memudarkan pesona emas karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Mengapa emas sering dilirik investor sebagai instrumen investas? Logam kuning ini punya kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh instrumen lainnya. Misalnya, emas ini terbuat dari logam yang tahan karat serta harganya cenderung stabil dan naik setiap tahun.

Kamu juga bisa menemukan emas dengan mudah. Selain di toko, Sobat Treasury juga bisa membeli emas secara online melalui aplikasi smartphone seperti Treasury. Aplikasi emas digital ini menawarkan emas dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp5 ribu.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan banyak keuntungan dari Treasury, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi, bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia, serta menjaminkan emas di fitur Jamimas.

Mau jual emas saat butuh uang? Kamu bisa mencairkan emas menjadi uang tunai, lho! Nggak hanya emas batangan, Sobat Treasury juga bisa membeli koin emas Koin Nusantara dan koleksi perhiasan emas dari UBS Lifestyle. Menarik banget, kan? Yuk download aplikasi Treasury sekarang!