Harga Emas Turun Setelah Fed Kembali Hawkish dan Suku Bunga Naik



Harga emas tergelincir pada Rabu karena Federal Reserve mengisyaratkan suku bunga akan tetap tinggi memasuki tahun baru. Bank sentral AS juga menyebut terlalu dini untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga.

Harga emas Treasury hari ini turun 0,47 persen ke Rp933.871 per gram. Dibandingkan dengan tahun lalu, harganya melemah 3,9 persen.

Harga emas dunia di pasar spot beringsut 0,18 persen ke US$1.806,99 per ons setelah terguling 0,8 persen pasca pengumuman Federal Reserve. Harga emas berjangka AS turun 0,4 persen ke US$1.818,7 per ons. 

Sekadar informasi, bank sentral itu telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin pada bulan ini—sesuai dengan ekspektasi pasar—menjadi 4,25 persen-4,5 persen. Meskipun laju kenaikan suku bunganya diperlambat, Federal Reserve melempar sinyal akan ada lebih banyak pengetatan hingga 2023.

“Komite mengantisipasi bahwa peningkatan berkelanjutan akan sesuai untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang ketat untuk mengembalikan inflasi menjadi 2 persen,” tulis bank sentral AS dalam sebuah pernyataan tentang kebijakan moneternya.

Pengetatan itu tidak dapat dipungkiri bisa mempengaruhi kegiatan ekonomi dan inflasi serta pertumbuhan ekonomi dan keuangan. Federal Reserve juga membuat proyek baru yang bernama dot plot. Di proyek ini, Fed membidik suku bunga acuannya naik hingga 5,1 persen pada 2023—lebih tinggi dari proyeksi September 2022 yang mencapai 4,6 persen. Lalu, suku bunga acuannya turun pada 2024 menjadi 4,1 persen dan 3,1 persen pada 2025.

“Fokus kami adalah memindahkan kebijakan kami ke salah satu yang cukup ketat dan memastikan inflasi kembali ke target 2 persen dari waktu ke waktu, bukan pada penurunan suku bunga,” ujar Federal Reserve. “Emas mengejek sinyal hawkish di dot plot,” kata pedagang senior di Heraeus Precious Metals, Tai Wong.

Wong mengatakan, pelemahan dolar AS akan membantu harga emas. Pasar berpikir Fed akan menjadi “paper tiger” dan gulung tikar setelah ada resesi atau tingkat pengangguran lebih tinggi. Sebelumnya, harga emas naik setelah angka inflasi lebih kecil daripada memperbesar peluang kenaikan suku bunga Fed melambat. Suku bunga yang lebih rendah bisa memangkas biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan bunga.

Penguatan harga emas mengerek perak sebanyak 0,74 persen ke US$23,90 per ons. Sebaliknya, harga platinum turun 0,55 persen ke US$1.027,12 per ons dan paladium melemah 0,71 persen ke US$1.916,37 per ons.

 

Risiko Besar

Beberapa analis menilai perkiraan ini berisiko yang besar bagi emas dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh kebijakan Fed yang mempertahankan suku bunga lebih tinggi dan lebih lama.

“Proyeksi FOMC (Federal Open Market Committee) untuk kenaikan suku bunga pada akhir 2023 sangat kontras dengan harga pasar,” kata Kepala Strategi Mata Uang Forexlive.com, Adam Button.

Kini, Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, menurut Button, membalikkan keadaan. Powell memberikan ketidakpastian bagi pasar dan menegaskan tidak akan memangkas suku bunga acuan ketika inflasi turun lebih cepat daripada yang diharapkan dan pertumbuhan ekonomi berhenti. 

“Proyeksi baru sangat hawkish,” kata Kepala Ekonom Capital Economics, Paul Ashworth. Menurut catatan Ashworth, Pimpinan Federal Reserve Cabang St. Lous, James Bullard, dan Presiden Fed Cabang Minneapolis, Neel Kashkari, berpendapat suku bunga Fed akan naik hingga 5,75 persen pada 2023. Bahkan, kata dia, sulit untuk tahu apakah pejabat Fed benar-benar percaya kepada proyek dot plot atau justru akan melonggarkan kebijakan moneter.

Bank sentral AS memprediksi pertumbuhan ekonomi AS pada tahun ini mencapai 0,5 persen—turun dari perkiraan sebelumnya yang 1,2 persen. Lalu, pada 2024, ekonominya tumbuh 1,6 persen dan 1,8 persen pada 2025.

Inflasi inti diperkirakan naik 4,8 persen pada 2022, lalu 3,5 persen pada 2023, dan 2,1 persen pada 2025.

Sobat Treasury, suku bunga yang tinggi bisa memudarkan pesona emas karena bisa meningkatkan peluang biaya memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Ketika itu pula, harga emas dunia bisa turun. Saat emas turun, itulah waktu yang tepat untuk membeli emas.

Tapi, kenapa emas sering dilirik investor? Logam mulia ini memang punya banyak keunggulan, Sobat Treasury. Seperti nilainya yang tahan dari inflasi serta harganya cenderung stabil dan naik setiap tahun.

Selain di toko, kamu juga bisa membeli emas dengan mudah melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan untuk investasi. Harga emas Treasury sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu! Lebih murah daripada semangkok ramen, kan?

Sobat Treasury juga bisa mendapatkan banyak keuntungan, seperti jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki serta bisa mencetak emas digital ke logam mulia batangan mulai dari 0,1 gram. Kamu juga bisa membeli koin emas Koin Nusantara dan koleksi perhiasan dari UBS Lifestyle. Menarik banget, kan? Yuk download apps Treasury sekarang!