Harga Emas Melemah Jelang Rilis Data Inflasi



Harga emas melemah menjelang rilis data inflasi AS dan keputusan Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga acuannya. Analis memprediksi pergerakan logam mulia ini akan fluktuatif.

Harga emas Treasury hari ini melemah 0,17 persen ke Rp929.347 per gram. Dibandingkan sehari sebelumnya, harganya merosot 0,19 persen. Sementara itu, harga emas dunia di pasar spot turun 0,93 persen ke US$1.799,99 per ons. Harga emas berjangka AS pun terpleset 1,04 persen ke US$1.791,8 per ons.

“Pasar mundur menjelang Fed dan beberapa hari ke depan sangat fluktuatif,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis. Sekadar informasi, rapat komite Federal Reserve dijadwalkan akan berlangsung pada 13-14 Desember 2022. Mengikuti Federal Reserve, Bank Sentral Eropa dan Bank Inggris juga akan mengumumkan keputusan suku bunga minggu ini.

Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, berpendapat bank sentral AS itu akan merampungkan tahun paling agresif untuk kenaikan suku bunga dalam empat dekade. Dikatakan pula bahwa perjuangan Federal Reserve melawan inflasi belum berakhir, bahkan ketika perekonomian akan melambat. Wyckoff memprediksi suku bunga Fed akan naik sebanyak 50 basis poin pada Desember 2022.

Ada kemungkinan Bank Sentral Eropa dan Bank Inggri juga menaikkan suku bunga acuannya sebanyak setengah poin. Lalu, pada pekan lalu, data ekonomi memperlihatkan harga produsen AS naik dari ekspektasi pasar. Data tersebut memperkuat pandangan bahwa ada kemungkinan Federal Reserve mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi lebih lama. Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, harga emas akan diuji di bawah level US$1.765 menjelang data inflasi dirilis. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, memperkirakan ada penurunan substansial dalam inflasi pada 2023.

Bagaimana dengan harga logam-logam mulia lainnya? Harga perak dunia di pasar spot melemah 0,72 persen ke US$23,30 per ons. Harga platinum turun 0,24 persen ke US$1.001,43 per ons dam paladium terjungkal 3,3 persen ke US$1.886,84 per ons.

 

Menunggu Data Inflasi

Selain rapat komite Federal Reserve, pasar juga menanti laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang sebentar lagi akan dirilis. Investor akan mencermati data inflasi AS. IHK yang melemah akan memantapkan kenaikan suku bunga Fed sebanyak 50 basis poin dan akan memberi petunjuk apakah suku bunga Fed akan turun pada akhir 2023.

Direktur Pelaksana Manajemen Kekayaan Global UBS Group AG, Xi Qiao, mengatakan rilis data inflasi ini akan lebih penting daripada keputusan Federal Reserve. Fed akan melakukan pivot atau tidak itu bergantung kepada data IHK. “Dengan situasi inflasi saat ini, banyak tantangan mendasar yang kita hadapi saat masuk ke 2023,” kata Qiao. Kenaikan suku bunga acuan bisa meredupkan daya tarik emas. Suku bunga yang tinggi bisa meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Jika laju kenaikan suku bunga acuan diturunkan, ada peluang harga emas bisa naik.

Kamu ingin punya emas? Kini, Sobat Treasury tidak hanya bisa membeli emas di toko, tetapi juga platform smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan investasi. Harga emas yang ditawarkan pun sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es cendol duren, kan?

Ada banyak keuntungan yang kamu dapat dari investasi emas di Treasury. Misalnya, jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam. 

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, investasi emas di Treasury sekarang!