Harga Emas Lompat 1 Persen karena Dolar AS Tiarap



Harga emas melesat 1 persen setelah dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS tersungkur. Dua instrumen ini nyungsep setelah investor mengantisipasi ada pelambatan laju kenaikan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan komite minggu depan. 

Harga emas Treasury hari ini naik 0,05 persen ke Rp926.597 per gram. Selama seminggu, harganya menanjak 0,49 persen. Sementara itu, harga emas dunia di pasar gold naik 1,1 persen ke US$1.789,67 per ons. Harga emas berjangka AS pun juga menguat 0,9 persen ke US$1.798 per ons.

“Ada sedikit pelemahan dolar AS. Kami baru saja bangkit kembali dari posisi terendah,” kata Kepala Strategi Pasar Komoditas TD Security, Bart Melek. Di sisi lain analis OANDA, Edward Moya, mengatakan emas menguat tipis karena dibantu oleh turunnya indeks dolar AS. Mata uang Paman Sam ini melemah 0,45 persen ke 105,1. Dolar AS tiarap karena pasar berharap bank sentral AS melonggarkan kebijakan suku bunga agresifnya. Keyakinan pasar ini muncul sebab Fed akan mempertimbangkan dampak buruk dari kebijakan suku bunga agresif: resesi. “Kekhawatiran resesi membuat pelaku pasar mengharapkan Fed akan melonggarkan kebijakan,” kata Moya.

Optimisme pasar ini muncul karena The Fed akan mempertimbangkan dampak buruk dari kebijakan moneter agresifnya yakni resesi. "Kekhawatiran resesi membuat pelaku pasar berharap The Fed akan melonggarkan kebijakan. Karena itulah, dolar AS melemah," tutur Moya, dikutip dari Reuters.

Sejumlah pihak pun mengingatkan risiko kebijakan suku bunga yang agresif. Kebijakan tersebut bisa menyeret perekonomian AS ke arah resesi. Ini juga membuat pasar optimistis bank sentral itu akan mengerem laju kenaikan suku bunga Fed. menurut Analis AirGuide, Michael Langford, emas akan berhadapan dengan downside risk daripada upside risk menjelang rapat Fed.

Sementara itu, di pasar spot, harga perak naik 2,9 persen ke US$22,81 per ons. Begitu juga dengan harga platinum yang menguat 1,8 persen ke US$1.006,33 per ons dan paladium 0,4 persen ke US$1.856,2 per ons.

 

China Juga Ikut Andill 

Penguatan emas juga disebabkan oleh reaksi pemerintah China menanggapi aksi demonstrasi akibat lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sana. Pemerintah setempat membuat revisi karantina, seperti mempertahankan beberapa batasan, namun sebagian besar menghapus kode kesehatan ketika hendak masuk ke tempat umum dan membatalkan tes massal. Kebijakan ini bisa menjadi angin segar bagi pertumbuhan bisnis logam mulia.

Ditambah lagi, China dikabarkan membeli emas sebanyak 32 ton pada November 2022. Pembelian ini dilakukan ketika harga logam mulia berada di US$1.650 per ons. Menurut Analis Pasar Senior Eropa, Timur Tengah, dan Asia World Gold Council, Krishan Gopaul, ini merupakan pertama kalinya bank sentral mengumumkan perubahan cadangan emasnya sejak 2019. Kini, cadangan emas yang dimiliki oleh bank sentral China, People’s Bank of China, mencapai 1.980 ton.

Sekadar informasi, bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan untuk melawan inflasi yang mencekik. Kenaikan suku bunga membuat emas kehilangan pesonanya karena bisa menaikkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Kini, pasar menanti rilis data inflasi November. Rencananya data Indeks Harga Konsumen (IHK) akan diumumkan minggu depan. Akan tetapi, prospek emas batangan suram akibat data ekonomi AS yang menguat. Ini membuat pasar cemas jikalau Fed akan menaikkan suku bunga lebih tinggi daripada yang diproyeksikan.

Melek menambahkan, pasar kini terlalu cepat menyimpulkan bank sentral AS akan berporos ke arah sikap yang lebih dovish. “Kami sekarang sedikit bertahan menjelang FOMC (Federal Open Market Committee) Rabu depan,” kata dia. 

Jika bank sentral AS itu melonggarkan kebijakan suku bunganya, itu berarti peluang biaya memegang emas batangan dan dolar AS juga akan turun. Dengan begitu, investor menjadi tertarik untuk berinvestasi emas karena harganya menjadi lebih murah.

Apalagi, logam mulia ini sering dijadikan aset safe haven oleh banyak orang karena sederet kelebihannya. Sebut saja emas termasuk logam mulia yang tahan karat dan nilainya tetap terjaga dari inflasi. Instrumen ini sangat mudah untuk ditemukan. Selain di toko, Sobat Treasury juga bisa membelinya secara online melalui smartphone. 

Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan untuk investasi emas. Selain harganya mulai dari Rp5 ribu, Treasury juga menjamin kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki. Legalitas dan keamanan transaksinya pun terjamin karena sudah terdaftar di otoritas terkait dan Treasury menggunakan sistem double verification.

Kamu juga bisa membeli koin emas Koin Nusantara dan koleksi perhiasan dari UBS Lifestyle di sini, lho! Menarik banget ya? Tunggu apa lagi? Yuk investasi emas di aplikasi Treasury sekarang!