Harga Emas Berkilau Cerah Mengawali Pekan Ini



Harga emas pada Senin, 5 Desember 2022 terangkat berkat dolar kembali melemah. Pelemahan dolar AS ini merupakan reaksi terhadap pernyatan pejabat Fed bahwa laju kenaikan suku bunga acuan akan melambat.

Harga emas Treasury hari ini naik 0,4 persen ke Rp923.685. Logam mulia ini bergerak naik dari level Rp919 ribu ke Rp923 ribu. Dibandingkan dengan minggu lalu, harganya menguat 0,76 persen. Harga emas dunia di pasar spot menguat 0,33 persen ke US$1.815,5 per ons. 

Sedangkan indeks dolar hari ini bertengger di 104,48 dan diketahui terjungkal 2,06 persen dalam sepekan. Dolar AS yang melemah menjadikan emas lebih murah bagi pembeli luar negeri. Kepala Federal Reserve cabang Chicago, Charles Evans, berpendapat bank sentral AS akan melambatkan laju kenaikan suku bunga. Kenaikan Fed rate berpeluang besar turun dari 75 basis poin menjadi 50 basis poin pada Desember 2022. Peluangnya mencapai 75 persen. Meskipun demikian, puncak tingkat suku bunga Fed akan lebih tinggi. Jika suku bunga The Fed naik 50 basis poin pada bulan ini, tingkat Fed rate akan berada di level 4,25 persen-4,5 persen. 

Kenaikan harga emas turut mengerek logam-logam mulia lainnya. Terpantau, harga perak di pasar spot naik 1,38 persen ke US$23,57 per ons, platinum naik 0,94 persen ke US$1.036,2 per ons, serta paladium menanjak 0,89 persen ke US$1.918 per ons.

 

Harga Emas pada Akhir Pekan Lalu

Sementara itu, pekan lalu harga emas terpleset 0,4 persen ke US$1.794,96 per ons dan emas berjangka AS melemah 0,31 persen ke US$1.809,6 per ons. Pelemahan ini terjadi setelah data ketengakerjaan memperlihatkan jumlah tenaga kerja naik 263 ribu pada November 2022 dan berada di atas ekspektasi yaitu naik 200 ribu.

Pada saat yang sama, upah meningkat 5,1 persen pada tahun ini. Kenaikan upah ini terjadi meskipun ada kekhawatiran terhadap resesi. Data tenaga kerja yang kuat mengerek kecemasan pasar terhadap kemungkinkan Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan suku bunga acuannya yang agresif. “Jumlah pekerjaan AS jauh lebih kuat daripada yang diperkirakan,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

 

Nasib Emas Bergantung Penjualan Rumah

Harga emas pun turut memperhatikan daa penjualan rumah. Menurut data ekonomi AS, penjualan rumah di AS turun 4,6 persen pada Oktober 2022, National Association of Realtors (NAR) memperkirakan konsensus menyerukan penjualannya turun 5 persen. Penurunan penjualan rumah disebabkan oleh kenaikan suku bunga Fed. Suku bunga yang tinggi membebani permintaan rumah di Negeri Paman Sam.

“Oktober merupakan bulan yang sulit bagi pembeli rumah karena menghadapi tingkat hipotek yang tinggi selama 20 tahun,” kata Kepala Ekonom NAR, Lawrence Yun. Yun mengatakan penjualan rumah di bagian barat terdampak kombinasi suku bunga yang tinggi dan harga rumah yang mahal, sedangkan Midwest hanya mendapatkan sedikit keuntungan. Yun memperkirakan ada peningkatan permintaan pada sisa tahun ini karena tingkat hipotek telah mencapai puncak.

Lalu, indeks penjualan rumah tertunda di AS ada di 77,1 pada Oktober 2022, turun dari 80,8 pada September 2022. Secara tahunan, penjualan rumah yang tertunda turun 37 persen dari Oktober 2021.

Indeks penjualan rumah yang tertunda berada di level 77,1 bulan Oktober lalu setelah mencatatkan 80,8 pada bulan September. Secara tahunan, penjualan rumah yang tertunda turun 37 persen dari Oktober 2021. Ekonom memperhatikan angka penjualan rumah yang tertunda. Indeks ini merupakan barometer untuk pasar perumahan.

 

Prediksi Harga Emas

Harga emas diprediksi akan menguat pada minggu ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi gerakan logam mulia itu, seperti faktor musiman. Menurut Kepala Strategi Mata Uang Forexlive.com, Adam Button, permintaan emas meningkat menjelang liburan. “Tren musiman pembelian emas pada Desember dimulai sejak hari pertama bulan itu,” kata Button. 

Faktor berikutnya adalah kecemasan resesi yang berkembang. Ini memberikan dorongan baru bagi aset safe haven seperti emas. Bahkan, data ketenagakerjaan yang kuat belum mampu untuk meredam emas.

Memang, emas sering dilirik oleh investor sebagai aset safe haven. Selain tahan karat, logam kuning ini juga tahan inflasi dan harganya cenderung stabil. Setiap tahun, harga emas bisa naik. Apalagi, membeli emas pun kini tidak perlu repot pergi ke toko. Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi emas digital, seperti Treasury. Treasury menawarkan emas dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. 

Di samping itu, ada jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki. Kamu juga bisa membeli koin emas Koin Nusantara dan koleksi perhiasan emas dari UBS Lifestyle.

Ada juga fitur-fitur menarik yang siap untuk kamu jajal. Penasaran? Yuk download aplikasi Treasury sekarang!