Harga Emas Makin Kinclong Setelah Fed Bakal Longgarkan Kebijakan Moneter



Harga emas menguat setelah Federal Reserve melempar sinyal akan melonggarkan kebijakan suku bunga agresif.

Harga emas Treasury hari ini melemah 0,03 persen ke Rp913.560 dan menyentuh level terbawah di Rp912.092.  Selama seminggu, harga emas naik 0,14 persen. Dalam dua minggu, harganya menanjak 0,63 persen. Harga emas dunia di pasar spot naik 0,4 persen ke US$1.755,73 per ons. Emas berjangka AS menguat 0,6 persen ke US$1.755,9 per ons.

Risalah rapat The Fed pada 1-2 November menunjukkan bahwa sebagian besar peserta sepakat untuk melambatkan laju kenaikan suku bunga acuannya. Menurut Fed Fund Futures, ada 85 persen peluang Fed rate naik 50 basis poin pada Desember 2022. Tingkat kenaikan suku bunganya turun setelah naik 75 basis poin dalam empat kali berturut-turut.

Direktur Pelaksana Indigo Precious Metals, David Mitchell, menilai risalah FOMC (Federal Open Market Committee) dan reaksi pasar telah mendorong pasar logam mulia lebih tinggi ke Asia. Ditambah lagi, ada pola pembelian musiman yang ekstrem pada akhir November-Desember 2022 hingga akhir Q1 pada tahun depan.

Pelemahan dolar AS juga menjadi tenaga tambahan bagi emas untuk terbang lebih tinggi. Dolar yang melemah menjadikan logam mulia itu lebih murah bagi pembeli luar negeri. Menurut analis teknis di Reuters, Wang Tao, emas di pasar spot bisa saja mengakhiri relinya di US$1.757 per ons, lalu kembali melemah. Aktivitas pasar kemungkinan besar akan teredam oleh libur Thanksgiving.

Permintaan emas fisik di Asia tetap lemah pada minggu ini. Permintaan China akan emas batangan berkurang karena ada pembatasan baru karena kasus Covid-19 melonjak di sana. Alhasil, lockdown bisa meredupkan aktivitas masyarakat. Selanjutnya, di India, sebagian besar permintaan emas tertunda akibat harga domestik yang lebih tinggi.

Penguatan harga emas juga turut mengerek logam-logam mulia lainnya. Di pasar spot, harga perak naik 0,5 persen ke US$21,62 per ons, platinum bertambah 0,3 persen ke US$999,38 per ons, dan paladium menguat 0,7 persen ke US$1.894,75 per ons.

 

Gerakan Emas Selama Sepekan

Sekadar informasi, Federal Reserve memajukan jadwal rilis risalah rapat sehari karena ada hari libur Thanksgiving. Selama minggu ini, emas bergerak di kisaran Rp910 ribu-Rp913 ribu. Menjelang rilis risalah rapat, harga emas sempat turun pada awal pekan karena pasar fokus kepada ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed. “Emas telah bertahan dengan relatif baik sejauh ini. Namun, koreksi selalu mungkin terjadi setelah ada kenaikan besar,” kata Analis Pasar City Index, Fawad Razaqzada. 

Beberapa analis memprediksi harga emas akan berjuang—bahkan bearish—selama seminggu ini karena ada sinyal Fed melanjutkan kenaikan suku bunga agresifnya. Mereka juga mengingatkan investor akan prospek jangka panjang emas. Suku bunga yang tinggi akan mendorong ekonomi ke jurang resesi. Saat itulah, logam mulia itu akan terlihat menarik.

Namun, harga emas justru menguat selama dua hari setelah risalah itu diterbitkan. Seperti yang disebutkan di atas, mayoritas peserta rapat mengamini bank sentral itu untuk menurunkan laju kenaikan suku bunganya untuk menekan inflasi.

Risalah ini tidak mengejutkan pasar emas. Peluang kenaikan Fed rate sebanyak 50 basis poin pun makin besar dan itu sudah diperhitungkan pasar. Analis CMC Market, Michael Hewson, berpendapat tinggal menunggu waktu harga emas bisa tembus US$1.800 per ons.

Meskipun diprediksi harga emas bakal naik, Analis senior Kitco Metals, mengingatkan masih ada tantangan bagi logam mulia itu, yaitu kasus Covid-19 di China. Sekadar informasi, Negeri Tirai Bambu itu merupakan salah satu konsumen terbesar emas. Kasus yang meningkat ini memaksa negara itu untuk lockdown. Alhasil, aktivitas masyarakat pun turun. Para ekonom memprediksi ada 20 persen ekonomi China yang terdampak.

Begitulah perjalanan harga emas selama minggu ini dan prediksinya ke depan, Sobat Treasury. Kenaikan suku bunga yang tinggi memang akan memudarkan pesona emas. Akan tetapi, logam mulia ini akan diburu banyak orang ketika perekonomian memburuk karena harganya cenderung stabil, bahkan bisa naik setiap tahun. Ditambah lagi logam mulia ini tahan karat dan nilainya tetap terjaga. Bahkan, mudah dicairkan menjadi uang tunai atau dijual.

Apalagi, sekarang membeli emas pun menjadi lebih mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi emas digital seperti Treasury. Aplikasi Treasury menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.

Selain itu, ada sederet fitur menarik yang bisa dicoba, seperti mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan mulai dari 0,1 gram melalui fitur Cetak Emas, merencanakan keuangan melalui Rencana Emas, serta membeli koleksi perhiasan dan koin emas Koin Nusantara.

Nggak cuma itu, emas digital yang kamu punya, bisa dijual. Bahkan, kamu bisa menjaminkan emas sementara melalui Jamimas. Tertarik? Makanya, yuk download aplikasi Treasury sekarang!