Harga Emas Bergerak Stabil karena Kurang Sentimen



Harga emas Treasury hari ini berada di level 907.399. Harga emas bergerak di Rp906 ribu-Rp907 ribu dan menyentuh titik terendah di Rp905.323. Sementara itu, harga emas dunia di pasar spot naik 0,1 persen ke US$1.740,29 per ons dan emas berjangka AS menguat 0,1 persen ke US$1.740,9 per ons.

Harga emas bergerak stabil karena melemahnya dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang diimbangi oleh kenaikan ekuitas. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap kasus Covid-19 di China.

Kota-kota besar di China memperketat lockdown akibat Covid-19. Hal ini disebabkan oleh kasus virus yang melonjak di Negeri Tirai Bambu itu. Tentu saja lockdown ini bisa berpengaruh kepada harga emas karena China merupakan konsumen terbesar logam mulia itu.

Lalu, ekuitas global naik karena indeks utama Wall Street menguat karena kekhawatiran musim liburan yang membosankan bagi ritel pun mereda.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah 0,57 persen ke 107,223. Imbal hasil surat utang pemerintah AS pun ikut terpleset. Analis Pasar Senior Convera, Joe Manimbo, mengatakan selera risiko yang pulih sanggup untuk menahan rebound dolar AS dalam beberapa hari. “Emas mendapatkan sedikit dorongan dari dolar AS yang melemah. Akan tetapi, (efeknya) akan memudar dengan cepat,” kata Analis Senior OANDA, Edward Moya.

Menurut Moya, bank sentral AS mungkin akan tetap bersikap hawkish untuk sementara waktu. Kasus Covid-19 di China meningkat pesat. Media setempat melaporkan bahwa Beijing—kota terbesar di China—kini disebut sebagai “kota hantu” karena lockdown. Beberapa analis mengabarkan bahwa 20 persen ekonomi China terdampak lockdown akibat Covid-19. Kondisi ini makin memberatkan emas untuk bergerak naik. “Emas akan berjuang untuk reli,” kata dia.

Investor juga sedang menunggu petunjuk jalur kebijakan moneter Federal Reserve. Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, berpendapat logam mulia ini berhasil keluar dari level terendah dan akan bergerak lebih tinggi. “Saat ini, (gerakan emas) berkorelasi langsung dengan suku bunga. Investor kini menanti “wangsit” risalah Fed yang akan dirilis besok.

Ditambah lagi, hari ini menjadi yang tersibuk untuk data ekonomi AS. Mengapa? Risalah Fed rencananya akan dirilis hari ini. “Risalah tersebut mungkin berisi petunjuk baru tentang jalur dan waktu kebijakan moneter,” kata Moya. 

Sebelumnya, Kepala Fed Cabang Cleveland, Loretta Mester, mengatakan Federal Reserve bisa menurunkan tingkat kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada bulan depan. Lalu, Kepala Federal Reserve Cabang San Fransisco, Mary Daly, mengatakan ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendinginkan inflasi dan memperketat kebijakan moneter. Daly menilai dampak riil dari kenaikan suku bunga bisa lebih besar.

Kenaikan suku bunga akan berdampak buruk bagi emas karena bisa meningkatkan biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Meskipun demikian, logam mulia itu sering dijadikan safe haven bagi investor.

Emas terkenal tahan karat dan inflasi. Harganya cenderung stabil saat ekonomi memburuk dan bisa naik setiap tahun. Tidak hanya itu, logam ini juga sangat likuid alias mudah dicairkan menjadi uang tunai.

Jual beli emas pun kini semakin mudah. Tak perlu repot-repot membeli di toko, Sobat Treasury juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan untuk investasi emas. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu kamu sudah bisa mengantongi emas.

Selain itu, ada banyak kelebihan yang diberikan Treasury. Misalnya, jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki, mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan melalui Cetak Emas, serta mewariskan emas kepada orang-orang tersayang.

Sobat juga bisa membeli koleksi perhiasan emas dari UBS Lifestyle yang bisa membuatmu kece banget. Ingin punya koin emas? Treasury juga menyediakan koin emas Koin Nusantara yang terbuat dari emas 24 karat dan desainnya berbalut unsur Nusantara.

Menarik banget, kan? Makanya yuk investasi emas di Treasury sekarang.