Walau Turun, Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus US$1800



Harga emas sedikit melemah mengawali minggu ini. Penurunan itu terjadi karena pasar kini fokus kepada kenaikan suku bunga acuan The Fed.

Harga emas Treasury hari ini bergerak di level Rp910 ribu-Rp912 ribu. Kini, harganya ada di Rp912.881 dan menyentuh level terendah di Rp910.917. Dibandingkan dengan Jumat pekan lalu, harganya turun 0,35 persen. Sementara itu, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,16 persen ke US$1.751,6 per ons.

Menurut Direktur Perdagangan Logam High Ridge Future, David Meger, emas sedikit melemah karena pasar fokus terhadap ekspektasi suku bunga Fed. Bahkan, pelemahan harga ini bisa berlanjut hingga Desember 2022. “Ini bisa menyebabkan konsolidasi lebih lanjut pada emas,” kata Meger. Memang, pada Jumat pekan lalu, Pimpinan Federal Reserve Cabang Boston, Susan Collins, menilai Fed punya banyak agenda kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi. Peluang suku bunga naik 75 basis poin pun masih ada.

Indeks dolar AS yang stabil menjadikan emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil surat utang pemerintah AS pun juga ikut menanjak.

Sekadar informasi, emas turun 15 persen dari posisi puncaknya pada Maret 2022. Penurunan harga terjadi setelah bank sentral AS memperketat kebijakan moneter. Lalu, logam mulia ini menguat 7 persen pada awal November 2022 karena pasar mulai menghargai laju kenaikan suku bunga acuan yang lebih lambat. Pasar melihat ada 87 persen peluang kenaikan suku bunga Fed sebanyak 50 basis poin pada bulan depan. “Emas telah bertahan dengan relatif baik sejauh ini. Namun, koreksi selalu mungkin terjadi setelah ada kenaikan besar,” kata Analis Pasar City Index, Fawad Razaqzada.

 

Bisa Tembus US$1800 per Ons

Menurut survei mingguan Kitco Metals, sentimen pasar tidak memberikan arah yang jelas untuk harga emas dalam waktu dekat. Pekan kemarin, logam kuning ini mempertahankan sebagian besar kenaikannya bulan ini di US$1.750 per ons. Emas punya sedikit kecenderungan untuk bullish.

Menurut beberapa analis, setelah reli hampir 11 persen dalam tiga minggu pada bulan ini, harga emas diprediksi naik ke US$1.800. Emas juga akan mengalami konsolidasi yang sehat.

Co-director of Commercial Hedging Walsh Trading, Sean Lusk, mengatakan emas akan berjuang minggu ini. Dia melihat ada sinyal dari Fed untuk melanjutkan kebijakan suku bunga agresif. “Pada akhirnya, inflasi tetap tinggi sehingga Federal Reserve belum selesai menaikkan suku bunganya,” kata Lusk. 

Menurut dia, investor tetap harus memperhatikan prospek jangka panjang emas. Logam mulia ini akan terlihat menarik karena suku bunga yang tinggi bisa mendorong ekonomi AS ke jurang resesi. Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, menduga harga emas akan bearish dalam waktu dekat. “Kamu hanya perlu bersabar. Tugas Fed belum selesai,” kata Streible.

Dalam survei mingguan Kitco, dari 20 analis Wall Street, ada 40 persen responden yang menyerukan harga emas naik minggu ini, 35 persen bearish, dan 25 persen netral. Kemudian, dari 495 suara di jajak pendapat online Main Street, ada 45 persen responden yang memperkirakan harga emas naik minggu ini, 36 persen turun, dan 20 persen lainnya netral.

Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day, memperkirakan Fed akan memberikan pernyataan hawkish tentang kebijakan suku bunga dan bisa membebani emas.Namun, kebijakan ini pada akhirnya juga bisa berdampak positif bagi emas. Ada kemungkinan suku bunganya naik, tapi angkanya lebih rendah daripada yang sebelumnya.

“Dengan ECB (Bank Sentral Eropa) melambatkan pengetatannya dan bank lain melakukan hal yang sama, ini akan memperkuat bahwa Fed akan segera melonggarkan kebijakannya,” kata Day.

Seperti yang disebutkan di atas, ketika suku bunga tinggi dan bisa mendorong ekonomi ke jurang resesi, harga emas bisa naik. Mengapa? Logam kuning ini sering dijadikan aset safe haven karena punya banyak kelebihan. Misalnya, harganya cenderung stabil ketika ekonomi memburuk, harganya naik setiap tahun, serta tahan karat dan inflasi. Yang paling penting, emas ini gampang dicari dan dijual ketika butuh uang, lho. 

Kamu sudah punya emas belum? Ada, lho, cara termudah membeli emas, yaitu membelinya secara online melalui aplikasi. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan untuk investasi emas. Harganya murah banget, mulai dari Rp5 ribu.

Selain itu, Sobat Treasury juga bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan mulai dari 0,1 gram. Kamu juga bisa mengirimkan emas ke orang-orang tersayang melalui Transfer Emas. Selain logam mulia batangan, Sobat Treasury juga bisa membeli koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle biar penampilan makin cetar.

Lalu, ada juga banyak kelebihan lainnya yang ditawarkan aplikasi ini. Penasaran? Ayo, investasi emas di Treasury sekarang!