Harga Emas Langsung Ngebut Setelah Inflasi di AS Turun



 

Harga emas melesat 2 persen setelah data inflasi AS dirilis. Kenaikan harga emas ini didukung oleh angka inflasi bulanan yang ada di bawah ekspektasi ekonom.

Harga emas Treasury hari ini bergerak di level Rp900 ribu per gram dan kini ada di level Rp903.760. Harga logam mulia itu terangkat 3,81 persen dalam sepekan dan 4,84 persen jika dibandingkan dengan dua minggu sebelumnya. Emas sempat terjatuh di level terendahnya di Rp853.580 pada 3 November 2022 dan tertinggi pada hari ini, di Rp903.760. Sementara itu, harga emas dunia di pasar spot naik 2,8 persen ke US$1.753,34 per ons. Harga emas berjangka AS pun ikut melompat 2persen ke US$1.756,9 per ons. 

Sekadar informasi, angka inflasi bulanan AS pada Oktober 2022 mencapai 0,4 persen. Ini berada di bawah ekspektasi ekonom yang memprediksi inflasi bulanannya tumbuh 0,6 persen. Sementara itu, angka inflasi tahunannya naik 7,7 persen pada Oktober 2022, lebih rendah dari September 2022 secara year-on-year, yang mencapai 8,2 persen. 

“Ketika melihat data inflasi turun, ada ekspektasi bahwa Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger. 

Angka inflasi yang turun mendorong dolar AS terguling 2 persen ke level terendahnya dalam dua bulan. Alhasil, penurunan dolar AS membuat emas lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lainnya. Imbal hasil surat utang pemerintah AS yang bertenor 10 tahun ini terpleset ke level terendah. 

Turunnya angka inflasi ini meningkatkan peluang 72 persen kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin pada Desember 2022. 

Analis Senior OANDA, Edward Moya, menilai laporan inflasi AS ini meyakinkan pasar bahwa Federal Reserve bisa menurunkan kecepatan kenaikan suku bunganya ke 50 basis poin. Ini akan dilakukan dengan pengetatan setelah pertemuan rapat komite Fed pada Maret 2023. 

“Emas bisa memiliki jalur stabil ke level US$1.800 kalau pelemahan dolar AS tetap ada,” kata dia.

 

Yang Terjadi Selama Seminggu

Selama seminggu, harga emas menjelang detik-detik rilis inflasi AS. Pada awal pekan, harganya terangkat karena angka pengangguran AS melonjak 3,7 persen pada Oktober 2022—ada di bawah ekspektasi pasar yang hanya 3,6 persen. Dalam minggu ini, indeks dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS pun turun. Penurunan dua instrumen ini menjadi amunisi bagi emas untuk makin melaju. 

Fokus investor pun kini berada di data inflasi dan mid term election di AS. Kedua peristiwa ini diyakini akan berpengaruh terhadap kebijakan bank sentral AS dan harga emas. Dari global, kenaikan harga emas dipicu oleh pembelian emas fisik oleh bank sentral yang mencapai total 400 ton pada September 2022, naik 300 persen dari September 2021. 

Ekspor China turun 0,3 persen dan impor 0,7 persen secara year-on-year pada Oktober 2022. Ini merupakan angka terburuk sejak Mei 2020. Hal ini disebabkan oleh kebijakan zero Covid di sana. Harga emas juga sempat stabil di level US$1.712 karena dibatasi oleh dolar AS yang menguat 0,5 persen. Ditambah lagi, Rusia yang menarik pasukannya dari Kherson, Ukraina. 

 

Ke Depannya

Analis memprediksi harga emas bisa tembus ke atas level US$1.700 pada minggu ini kalau inflasi di AS turun. Ini terbukti dengan emas yang melaju 2 persen setelah angka inflasi AS turun dari 8,2 persen pada September 2022 menjadi 7,7 persen pada Oktober 2022. 

Namun, ada pula yang mengingatkan bahwa reli emas tidak bertahan lama kalau Fed belum selesai dengan kebijakan suku bunga acuannya. Bisa saja harga emas anjlok ke US$1.600 per ons kalau bank sentral itu menaikkan suku bunga acuannya hingga ke level 5,5 persen. Sekadar informasi, saat ini, Fed rate ada di kisaran 3,75 persen-4 persen. Ekspektasi pasar pun naik tentang peluang kenaikan 50 basis poin pada Desember, dari 60 persen ke 72 persen. 

Investor pun menyadari bank sentral itu tidak bisa menekan angka inflasi hingga 2 persen. Ancaman resesi di lingkungan suku bunga yang tinggi pun bisa mendukung harga emas. Suku bunga yang tinggi memang mengurangi daya pikat emas karena bisa meningkatkan biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Tapi, logam mulia itu punya kelebihan-kelebihan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Nilai emas pun tetap terjaga. Harganya pun cenderung stabil ketika perekonomian memburuk. Malah, bisa naik setiap tahun. Yang nggak kalah penting, logam mulia ini gampang dicari. Selain toko emas, kamu juga bisa membelinya secara online.

 

Mulai dari Goceng

Aplikasi emas seperti Treasury bisa dijadikan pilihan, lho, Sobat. Harga emasnya sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu kamu sudah bisa mengantongi logam mulia. Di samping itu, ada banyak kelebihan yang dipunyai Treasury, seperti keamanannya dan kepemilikan emas dijamin. Kamu juga bisa mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan mulai dari 0,1 gram. 

Sobat Treasury juga bisa merencanakan keuangan dengan Rencana Emas dan mengirimkan logam mulia ke orang-orang tersayang dengan Transfer Emas. Kamu tertarik, Sobat? Yuk download aplikasi Treasury sekarang!