Jelang Rilis Data Inflasi dan Pilkada AS, Nasib Harga Emas Bagaimana?



Harga emas bergerak stabil dan mendekati posisi puncak. Pergerakan emas ini mendapatkan dorongan dari dolar AS yang melemah. Sementara itu, investor tengah menanti data inflasi yang akan dirilis pekan ini. Data tersebut akan berpengaruh terhadap kebijakan kenaikan suku bunga Fed.

Di Treasury, harga emas berada di level Rp873.138 per gram. Selama seminggu, harganya merangkak naik sebanyak 1,95 persen. Harga emas dunia di pasar spot turun 0,34 persen ke US$1.674,49 per ons setelah naik lebih dari 3 persen ke level tertinggi sejak 13 Oktober di US$1.681,69 per ons. Harga emas berjangka AS pun naik 0,06 persen ke US$1.677,6 per ons.

Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures, Bob Haberkorn, mengatakan harga logam mulia itu terangkat berkat imbal hasil surat utang pemerintah AS dan dolar AS yang melemah. Sekadar informasi, dolar AS memperpanjang kerugiannya ke level terendah selama lebih dari setahun. Situasi tersebut membuat emas menjadi lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Kemudian, data ketenagakerjaan yang dirilis minggu lalu, memperlihatkan pengusaha AS mempekerjakan pegawai lebih banyak pada bulan lalu. Ada penambahan tenaga kerja sebanyak 261 ribu orang. Akan tetapi, tingkat pengangguran justru naik menjadi 3,7 persen. Melihat kondisi pasar tenaga kerja, muncul harapan bahwa bank sentral AS akan kurang agresif terhadap kenaikan suku bunga ke depannya.

“Jika The Fed berhenti sejenak atau mulai melambatkan kenaikan suku bunga, emas akan diuntungkan,” kata Haberkorn.

 

Menanti Dua Peristiwa Penting

Laporan data Indeks Harga Konsumen (Consumen Price Index) AS akan dirilis pada dua hari lagi. Pedagang memperkirakan ada peluang sebanyak 67 persen untuk kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Desember 2022.

Ditambah lagi, Negeri Paman Sam akan menggelar pemilihan paruh waktu (sejenis pileg dan pilkada) pada Selasa. Pileg ini akan menentukan kendali Kongres di AS dan bisa memacu pergerakan di seluruh pasar. “Harga emas menahan kenaikan yang kuat pada Jumat (lalu), termasuk penutupan tertinggi mingguan. Secara teknis, ini merupakan suatu petunjuk bahwa dasar pasar sudah ada,” kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Analis Senior OANDA, Edward Moya, menyebut dua peristiwa besar—rilis data inflasi dan pemilihan paruh waktu—sedang dinanti oleh investor. “Posisi untuk pedagang emas mungkin terbatas, mengingat ada ketidakpastian,” kata Moya.

 

Dari Global

Ekspor China pada Oktober 2022 turun 0,3 persen secara year on year. Angka ini merupakan performa yang terburuk sejak Mei 2020. Impor China pun juga melemah 0,7 persen pada bulan yang sama. Selama akhir pekan, pejabat kesehatan China mengatakan tetap memberlakukan kebijakan zero Covid meskipun rumor yang beredar mengatakan hal sebaliknya.

Permintaan emas fisik di pasar global masih tetap kuat. World Gold Council melaporkan pembelian emas fisik oleh bank sentral mencapai 400 ton pada September 2022—naik 300 persen dari periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan rekor pembelian setahun. Total emas yang dibeli bank sentral sejak Januari 2022 sebanyak 673 ton. Ada tiga negara asal bank sentral pembeli emas terbanyak, yaitu Turki, Uzbekistan, dan Qatar. Pada kuartal III 2022, Turki membeli 31 ton emas, Uzbekistan 26 ton, dan Qatar 15 ton.

Begitulah pergerakan harga emas menjelang rilis data inflasi dan penyelenggaraan pemilihan paruh waktu di AS. Dua peristiwa ini diyakini bisa mempengaruhi harga emas dan kebijakan The Fed tentang kenaikan suku bunga.

Sekadar informasi, suku bunga yang tinggi memang bisa meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Namun, logam mulia ini sering dijadikan aset safe haven oleh investor karena sederet kelebihannya. Sebut saja tahan dari gerusan inflasi dan nilainya tetap terjaga. Bahkan, harganya pun tetap stabil di tengah kondisi perekonomian yang memburuk.

Harga logam mulia ini bergerak naik setiap tahun. Ditambah lagi emas juga mudah ditemukan dibeli di mana pun, termasuk aplikasi smartphone. Sobat Treasury bisa membelinya di aplikasi emas digital seperti Treasury.

Treasury menyediakan emas digital mulai dari Rp5 ribu. Murah banget, kan? Nggak hanya itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur-fitur menarik seperti Cetak Emas untuk mencetak emas digital menjadi logam mulia dan Panen Emas yang membuat kamu semakin cuan. Menarik, kan? Yuk makanya download aplikasi Treasury sekarang!