Harga Emas Nyungsep Gara-gara Komentar Hawkish Gubernur The Fed



Harga emas menyusut karena dolar AS melemah dan imbal hasil surat utang pemerintah AS naik. Logam mulia jatuh setelah Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, melontarkan pernyataan hawkish tentang suku bunga acuannya.

Harga emas Treasury hari ini berada di level Rp854.287. Terpantau, logam mulia itu menyentuh level tertingginya di Rp855.836. Dalam sebulan, harganya anjlok 1,19 persen. Sementara itu, harga emas di pasar spot melemah 0,2 persen ke US$1.630,93 per ons. Logam mulia itu jatuh lebih dari 1 persen ke level terendah pada 28 September 2022. Harga emas berjangka AS turun 1,2 persen ke US$1.630,9 per ons.

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, tidak melihat ada bullish untuk emas. Streible berpendapat pasar sedang mengumpulkan momentum penguatan hingga bank sentral AS selesai menaikkan suku bunga Fed. “Mungkin tidak sampai Maret 2023,” kata dia.

Sekadar informasi, Federal Reserve belum lama ini menaikkan suku bunga acuannya lagi sebesar 75 basis poin. Powell menyebut masih sangat prematur untuk berpikir jeda kenaikan suku bunga. Dia juga mengatakan puncak Fed rate mungkin lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Alhasil, pernyataan hawkish ini mengerek dolar AS sebanyak 1,4 persen dan membuat emas menjadi mahal bagi pembeli luar negeri. Patokan yield obligasi pemerintah pun ikut naik, mendekati puncaknya.

Kepala Analis Pasar Market UK, Michel Hewson, berpendapat emas bisa turun lebih dalam hingga level US$1.600 per ons kalau imbal hasil surat utang pemerintah AS terus meningkat. 


Ini yang Terjadi Selama Sepekan

Selama minggu ini, harga emas naik tipis 0,47 persen. Jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya, harga emas tergelincir 0,22 persen.

Pada awal minggu ini, harga emas merosot menjelang rapat komite Federal Reserve. Pelemahan harga emas ini juga ditekan oleh dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang menguat. Diketahui, dolar AS menguat pada awal pekan setelah data perekonomian AS positif pada September 2022.

Menurut Departemen Perdagangan AS, belanja konsumen naik 0,6 persen pada September 2022. Kemudian, angka Produk Domestik Bruto (PDB) Juli-September 2022 naik 2,6 persen secara year-on-year (yoy). PDB AS tumbuh positif setelah mengerut pada kuartal I dan II 2022.

 

Detik-detik menjelang rilis rapat komite, harga emas menanjak. Pasar berharap The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya, apalagi pasar tenaga kerja sekarang sudah "mendingin". Indeks dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah pun terperosok. Kenaikan harga emas juga didukung oleh pembelian logam mulia yang dilakukan bank sentral. Tercatat, pembelian emas oleh bank sentral mencapai 400 metrik ton, tertinggi sejak 1967.

Setelah risalah rapat Fed dirilis, harga emas sempat menguat, tetapi tidak lama. Memang suku bunga The Fed naik 75 basis poin pada November 2022, tetapi pernyataan pejabat Fed masih sangat hawkish. Disebutkan bahwa masih terlalu dini untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Analis memprediksi harga emas akan terjun ke US$1.625 per ons, bahkan bisa US$1.600 per ons kalau nada hawkish masih terdengar dari pejabat Fed.

Namun, ada peluang harga emas naik ke depannya hingga menembus level US$1.700. Ini terjadi kalau sinyal pelonggaran kebijakan Fed terlihat.

Kini, pasar fokus kepada data non-farm payroll AS untuk Oktober 2022. Data tersebut akan dirilis pada Jumat ini dan bisa memberikan petunjuk lebih banyak tentang kenaikan suku bunga The Fed.

Industri jasa AS tumbuh melambat hampir 2,5 tahun pada Oktober 2022. Ini memperlihatkan ada perlambatan permintaan karena kenaikan suku bunga The Fed.


Diprediksi Naik Tahun Depan

Capital Economics memperkirakan harga emas akan naik tahun depan setelah melihat pernyataan Powell yang bernada hawkish. Harga emas diperkirakan akan naik dari US$1.630 per ons menjadi US$1.700 per ons. Menurut Kepala Ekonom Capital Economics, Edward Gardner, bank sentral AS tidak bisa tetap hawkish dalam waktu lama. Memang, pernyataan Powell membingungkan pasar dengan beragam pesan yang disampaikan, seperti penundaan kebijakan moneter yang berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi. Lalu, ada juga komentar tentang puncak suku bunga Fed bisa lebih tinggi daripada yang diperkirakan dan “jendela untuk soft landing” pun menyempit. “Harga emas dan perak turun menyusul komentar hawkish Powell. Tapi, kalau berpikir suku bunga acuan tidak naik sebanyak yang diperkirakan pasar, harga emas dan perak akan meningkat tahun depan,” kata dia.

Edward Gardner menilai investor mengambil sikap dovish setelah melihat emas dan perak justru naik setelah Fed menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin.

Dolar AS, yang selama ini menjadi tantangan besar bagi logam mulia, akan mencapai puncaknya tahun depan dan menurun. Ini akan membantu emas kembali bangkit. Selain itu, dolar AS, yang telah menjadi hambatan besar bagi logam mulia, akan mencapai puncaknya tahun depan dan mulai menurun, membantu emas pulih.

Kemudian, bagian pendorong harga emas adalah pembelian bank sentral. Dikatakan bahwa ada permintaan yang kuat akan emas dari bank tersebut. Bank sentral membeli 673 ton emas pada Januari-September 2022. “Ini tertinggi selama beberapa dekade,” kata Gardner.

World Gold Council telah menerbitkan laporan tren permintaan emas. Dalam laporan ini, disebutkan bahwa pembelian emas mencapai rekor tertinggi. Pembelian diperkirakan akan terus berlanjut karena ada ketegangan geopolitik.

Memang, emas sering digunakan untuk mengamankan aset ketika perekonomian sedang memburuk atau ada ketegangan gepolitik. Logam mulia ini punya banyak kelebihan sehingga sering dilirik orang-orang, seperti nilainya tetap terjaga dan tahan terhadap inflasi.

Instrumen investasi ini juga mudah didapatkan, dibeli, dan dijual kembali. Bahkan, emas sering dijadikan jaminan ketika kita menggadaikan suatu barang.

Mau beli emas pun kini semakin mudah. Kamu tidak hanya bisa membelinya di toko emas, tetapi juga secara online melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan untuk investasi, lho.

Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Nggak hanya itu, ada juga keuntungan-keuntungan lainnya untuk berinvestasi di sini. Misalnya, ada jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dipunya. Fitur-fiturnya pun juga menarik. Kamu bisa merencanakan keuangan dengan Rencana Emas dan mentransfer emas ke orang-orang tercinta dengan Transfer Emas.

Mau tambah bergaya? Sobat Treasury bisa membeli koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle melalui aplikasi Treasury.

#DiTreasuryAja