Harga Emas Melemah karena Dolar AS Menguat



Logam kuning melemah karena perekonomian membaik dan dolar AS menguat. Harga emas berada di ujung tanduk. Pada penutupan perdagangan minggu lalu, harganya bertengger di bawah US$1.650 per ons. Di pasar spot, harga emas turun ke US$1.644,4 per ons. Sementara itu, harga emas Treasury hari ini berada di Rp849.057, merosot dari posisi puncaknya di Rp851.509. Selama seminggu, harganya turun 0,55 persen. 

Pada perdagangan minggu lalu, mata uang Negeri Paman Sam naik 0,15 persen ke 110,752. Selain dolar AS, imbal hasil surat utang pemerintah AS pun ikut naik. Dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS bereaksi terhadap data yang menunjukkan ekonomi AS positif. Menurut Departemen Perdagangan AS, belanja konsumen naik 0,6 persen pada September 2022. Kemudian, angka Produk Domestik Bruto (PDB) Juli-September 2022 naik 2,6 persen secara year-on-year (yoy). PDB AS tumbuh positif setelah mengerut pada kuartal I dan II 2022. 

Sementara itu, indeks kepercayaan konsumen berada di 59,9 pada Oktober 2022—tidak berubah dari bulan sebelumnya.  Pedagang Senior di Heraeus Precious Metals, Tai Wong, menilai kondisi tersebut bisa memicu Federal Reserve tetap bersikap agresif terhadap kebijakan moneternya. “Emas sedikit mengecewakan mengingat ada reli obligasi dan dolar AS yang bergerak lebih rendah. Seharusnya harga emas menembus US$1.700,” kata Tai Wong. 

Kenaikan dolar AS ini membuat harga emas lebih mahal bagi para pembeli dengan mata uang asing. Sekadar informasi, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin pada pertemuan kebijakan 1-2 November 2022. Kemudian, pada Desember 2022, pedagang berharap kenaikan suku bunga The Fed hanya 50 basis poin. 

Logam kuning ini sangat sensitif terhadap suku bunga yang tinggi karena bisa meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. “Kenaikan suku bunga 75 basis poin umumnya diantisipasi setelah inflasi AS tetap tinggi pada September 2022,” tulis analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Lalu, menurut survei terbaru Kitco Metals, analis dan investor ritel memperkirakan harga emas akan naik atau bullish. Dari 17 analis, ada 41 persen yang memprediksi harga emas akan naik, 35 persen bearish, dan 24 persen bersikap netral. Dari 473 responden di Main Street, ada 43 persen yang menyerukan harganya naik, 37 persen turun, dan 20 persen memilih sideways. Kepala Strategis Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, memilih netral terhadap emas dalam waktu dekat karena bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat. 

Kepala Strategi Pasar SIA Wealth Management, Colin Cieszynski, menilai emas perlahan-lahan berubah arah. Emas dinilai akan bergejolak di sekitar keputusan Fed beberapa hari lagi. Keputusan ini juga akan berdampak kepada tren dolar AS. “Apakah Fed lebih hawkish atau dovish dari yang diharapkan dan relatif terhadap bank sentral lainnya,” kata Cieszynski. 

Presiden Darin Newsom Analysi, Darin NewSom, memperkirakan harga emas bertahan di posisi terendahnya belakangan ini, yaitu US$1.620 per ons. 

Lalu, bagaimana dengan analis yang memperkirakan harga emas naik? Prediksi ini muncul setelah ekspektasi Fed akan melambatkan laju kenaikan suku bunganya pada Desember 2022. 

Logam mulia itu memang sering dilirik oleh investor untuk menjadi aset safe haven. Ada banyak kelebihan emas, seperti tahan dari karat dan nilainya pun tetap terjaga dan tidak tergerus inflasi. Harga emas pun cenderung stabil ketika perekonomian sedang memburuk.

Kamu tertarik berinvestasi emas? Kini, emas tidak hanya bisa dibeli di toko emas, tetapi juga di aplikasi emas digital seperti Treasury. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es kopi kekinian, kan?

Di Treasury, ada juga banyak fitur menarik yang bisa kamu gunakan. Misalnya Rencana Emas yang mempermudah kamu untuk mewujudkan tujuan finansial dan Panen Emas yang membuatmu tambah untung. 

Sobat Treasury juga bisa mencetak emas digital menjadi batangan mulai dari 0,1 gram. Ada juga jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS). Tidak hanya itu, kamu juga bisa membeli koleksi perhiasan dari UBS Lifestyle, lho! 

Menarik, kan? Tunggu apa lagi? Ayo, investasi Emas di Treasury sekarang!

#AmanPakaiTreasury #DiTreasuryAja