Harga Emas Menguat Saat Dolar AS Terpeleset



Harga emas berbalik menguat setelah dolar AS tergelincir. Penguatan emas juga terjadi akibat ekonomi AS yang melemah memicu ekspektasi Federal Reserve melambatkan laju kenaikan suku bunga acuannya. 

Harga emas hari ini di Treasury saat ini berada di Rp855.085. Selama seminggu, harga emas naik 1,25 persen. Sementara itu, harga emas di pasar spot naik 0,4 persen ke US$1.654,58 per ons. Harga emas berjangka AS meningkat 0,2 persen ke US$1.658 per ons.

Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn, mengatakan dolar AS melemah dan beberapa mata uang lainnya terhadap dolar menguat. Sekadar informasi, indeks dolar AS yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama, turun 0,9 persen ke 110,950. Penurunan ini membuat harga emas menjadi lebih murah. “Inilah yang mendorong emas kembali naik,” kata Haberkorn.

Sebuah survei menunjukkan aktivitas bisnis di AS mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut. Hasil survei itu memicu spekulasi bahwa kemungkinan Fed akan mengendalikan sikap kebijakan agresifnya. Kalau Fed menaikkan suku bunga acuannya di bawah 75 basis poin, ini akan membuat harga emas bullish. “Tapi, pedagang emas menunggu sesuatu yang lebih konkret,” kata dia.

Selain dolar AS, kenaikan harga emas juga didorong oleh melemahnya imbal hasil surat utang pemerintah AS. Ditambah lagi ada data yang menunjukkan indeks kepercayaan konsumen AS merosot dari 107,8 pada September 2022 ke 102,5 pada Oktober 2022.

Lalu,Indeks NSA Harga Rumah Nasional AS S&P CoreLogic Case-Shiller, naik 13 persen secara year on year pada Agustus 2022 dan turun 15,6 persen secara month to month.

 

Harga Emas Masih Akan Tertekan

Kenaikan suku bunga acuan The Fed bisa meredupkan daya tarik emas batangan. Suku bunga yang tinggi bisa meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas dan greenback berada di kisaran perdagangan yang ketat selama beberapa minggu berakhir. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian terhadap arah kebijakan moneter AS. Harapan pasar kepada The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya, memberikan sedikit keuntungan bagi emas.

 

Sekadar informasi, saat ini, pasar memperkirakan peluang kenaikan sebanyak 75 basis poin pada bulan depan itu sebesar hampir 100 persen. Peningkatan suku bunga AS akan memberikan tekanan pada harga emas dalam waktu dekat.

Lalu, para analis memprediksi harga emas akan naik pada awal 2023. Diperkirakan harganya akan meningkat ke US$1.725-US$1.800 per ons. Analis menilai bank sentral AS tidak terlalu agersif menaikkan suku bunga acuannya. Bank itu diprediksi akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25-50 basis poin pada tahun depan.

Penguatan harga emas juga didorong oleh pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh International Monetary Fund (IMF). Beberapa analis menilai emas akan tertekan dengan kenaikan suku bunga yang agresif hingga akhir tahun ini, Sobat Treasury. Namun, harganya akan berbalik menguat pada awal tahun karena beberapa hal. Kesempatan makin cuan dari emas pun semakin besar.

Ingin membeli emas, Sobat Treasury? Kini, emas nggak hanya dibeli di toko, tetapi juga di aplikasi seperti Treasury.


Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Aplikasi emas digital Treasury menawarkan logam kuning dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Tidak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dipunya serta bisa mencetaknya menjadi emas batangan, mulai dari 0,1 gram!

Aplikasi ini juga menawarkan sejumlah fitur yang menarik seperti Rencana Emas yang membantumu merencanakan keuangan untuk masa depan. Ditambah lagi ada Transfer Emas untuk mengirimkan emas ke orang-orang terdekatmu. Bagaimana? Menarik, kan? Yuk download aplikasi Treasury sekarang!

#DiTreasuryAja #AmanPakaiTreasury