Perbedaan Pendapat Pejabat Fed Dongkrak Harga Emas



Harga emas menguat pada perdagangan hari ini. Emas terdongkrak karena “pecah kubu” di kalangan pejabat bank sentral AS, Federal Reserve.

Di Treasury harga emas hari ini berada di level Rp857.547 dan sempat menanjak ke Rp863.109. Dibandingkan dengan Jumat pekan lalu, harga emas naik 0,52 persen. Di pasar spot, harga emas naik 0,28 persen ke US$1.660,9 per ons. 

Pejabat bank sentral AS dikabarkan terbelah tentang kebijakan moneter. Mereka dikabarkan sepakat untuk mengerek suku bunga acuan Fed sebanyak 75 basis poin pada November 2022. Namun, ada perbedaan pendapat tentang kebijakan moneter pada Desember 2022.

Sebagian pejabat Fed ingin melonggarkan kebijakan moneter mulai Desember 2022, namun sisanya menentang. Kondisi ini bisa menguntungkan emas dan ada harapan kebijakan kenaikan suku bunga agresif bisa mereda. Alhasil, harga emas bisa terangkat. Pimpinan Fed Cabang San Fransisco, Mary Daly, menjadi salah seorang pejabat yang ingin Fed melonggarkan kenaikan suku bunga agresif. Daly ingin perekonomian AS terjun bebas.

Pendapat ini bertolak belakang dengan Pimpinn Fed Cabang Chicago, Charles Evans, menegaskan ingin kebijakan tetap ketat. Kalau bisa, suku bunga acuan dinaikkan hingga 4,5 persen pada tahun depan, lalu ditahan. Memang, saat ini, Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 300 basis poin ke 3,0-3,25 persen.

Analis TD Securities, Daniel Ghali, menilai situasi itu menjadi masukan yang berharga bagi pelaku pasar, termasuk emas. Komentar serupa juga dilayangkan oleh analis pasar senior di OANDA, Edward Moya. “Melihat Fed memperdebatkan apakah harus melonggarkan pengetatan benar-benar menggembirakan investor,” kata Moya.

Memang, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada November 2022 dan 75 basis poin lagi pada Desember 2022. Setelah ada perbedaan pendapat pejabat Fed, ada kemungkinan suku bunga Fed justru naik 50 basis poin dua bulan lagi. Bahkan, untuk minggu ini, Moya memperkirakan harga emas akan bullish karena ada dukungan agar Fed melonggarkan kebijakan moneternya.

Lalu, ada yang akan diperhatikan oleh pasar emas, yaitu laporan pertumbuhan ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini. Pasar memprediksi pertumbuhan ekonomi di AS naik ke 2,1 persen setelah dua kuartal melorot.

 

Diprediksi Naik Tahun Depan 

Analis Global Kapital Investama, Alwi Assegaf, mengatakan harga emas masih akan tertekan hingga akhir 2022. Ada kemungkinan Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 125 basis poin sebelum akhir 2022, kata dia kepada Kontan.

Kemudian, Alwi memperkirakan harga emas akan bergerak datar di US$1.600-US$1.725 per ons. Lalu, pada awal 2023, harganya melambung ke US$1.725-US$1.800 per ons karena Fed tidak akan terlalu agresif dan diperkirakan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25-50 basis poin pada tahun 2023.

Penguatan harga emas ini juga didorong oleh International Monetary Fund (IMF) yang memangkas proyeksi pertumbuhan negara-negara, krisis energi, hingga ketakutan terhadap resesi. Itu berarti, harga emas bisa semakin cuan tahun depan. Ditambah lagi, saat ini, harga emas sedang murah. Jika harganya naik, peluang kamu meraup untung dari emas pun semakin terbuka.

Apalagi, logam kuning ini sudah terkenal dari dulu untuk dijadikan investasi. Selain tahan karat dan inflasi, nilai emas juga terjaga dan harganya bisa naik setiap tahun. Emas juga mudah dibeli, lho. Selain di toko emas, kamu juga bisa membelinya secara online melalui aplikasi emas digital seperti Treasury.

Aplikasi Treasury menyediakan emas dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es kopi susu kekinian, kan? Kamu juga mendapatkan jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dipunya. Emas itu juga bisa dicetak menjadi emas batangan mulai dari 0,1 gram.

Selain itu, ada juga banyak kelebihan yang ditawarkan oleh Treasury, mulai dari Transfer Emas ke orang-orang terdekatmu hingga Rencana Emas yang membantumu merencanakan keuangan. Gimana? Menarik, kan? Yuk download aplikasi Treasury sekarang!

#AmanPakaiTreasury #DiTreasuryAja