Harga Emas Turun Tipis, Begini Pergerakannya Selama Seminggu



Harga emas memangkas kenaikan pada perdagangan hari ini setelah naik 1 persen akibat pelemahan dolar AS. Lonjakan pasar ekuitas dan reli imbal hasil surat utang pemerintah AS menyeret emas kembali ke posisi terendahnya dalam tiga minggu.

Harga emas hari ini di Treasury bergerak turun dari Rp846.109 ke Rp841.983. Selama tiga minggu, harga emas melemah 2,53 persen. Di pasar spot, harga emas turun tipis 0,09 persen ke US$1.626,75 per ons. Harga emas berjangka AS juga merosot 0,14 persen ke US$1.631,9 per ons.

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger, menilai emas bisa bergerak ke bawah lagi kalau suku bunga acuan The Fed makin menanjak. “Fokus (pasar) jelas kepada suku bunga dan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed,” kata Meger.

Sekadar informasi, imbal hasil surat utang pemerintah yang bertenor 10 tahun, berada di level 4,23 persen pada kemarin. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2008. Lalu, pada pagi ini, imbal hasilnya turun tipis ke 4,22 persen. Kenaikan yield surat utang pemerintah ini membuat emas menjadi kurang menarik.

Imbal hasil itu melanjutkan reli setelah data perekonomian AS menunjukkan jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran, turun tak terduga pada minggu lalu. Ini akan memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang tinggi. Namun, data terpisah menunjukkan penjualan rumah yang ada di AS turun selama delapan bulan berturut-turut pada September 2022.

Dilanjutkan dengan Presiden Fed cabang Philadelphia, Patric Harker, yang berkomentar hawkish. Dia mengatakan bank sentral belum usai menaikkan target suku bunga di tengah inflasi yang tinggi.

CEO Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica, berkata harga emas kini lebih fokus kepada antisipasi terhadap kebijakan The Fed berikutnya. Ada pemikiran bahwa kebijakan The Fed bisa memperlambat ekonomi. Perlambatan ekonomi ini bisa mengerek harga emas. “Tapi, itu semua bergantung kepada data,” kata Sica.


 

 

Pergerakan Emas Selama Sepekan

Selama sepekan, harga emas melemah tipis 0,42 persen. Jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya, harga logam kuning menguat tipis 0,22 persen.

Ada sejumlah peristiwa penting yang berpengaruh terhadpa pergerakan emas. Pertama, inflasi di AS pada September 2022 yang mencapai 8,2 persen, lebih rendah dari Agustus 2022 yang mencapai 8,3 persen. Angka inflasi bulanannya pun mencapai 0,4 persen—naik 0,3 persen dari bulan sebelumnya. Lalu, inflasi inti AS bertengger di 6,6 persen—level tertinggi sejak 1982.

Kemudian, indeks bisnis Empire State. Data itu menunjukkan aktivitas pabrik turun 7,6 poin ke negatif 9,1 pada Oktober 2022.

Ada juga komentar-komentar bernada hawkish dari pejabat Federal Reserve. Pimpinan Fed cabang Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan bank sentral itu bisa mengerek suku bunga acuannya hingga melampaui 4,75 persen kalau inflasi tidak kunjung mereda. Ditambah lagi, pernyataan Kepala Fed cabang Atlanta, Raphael Bostic, yang menekankan perlunya untuk mengendalikan inflasi.

Dari sisi global, Wakil Gubernur Bank Sentral Rusia, Alexei Zabotkin, mengatakan peningkatan berupa cadangan emas dan valuta asing tidak tepat dilakukan saat ini. Peningkatan tersebut bisa mendorong pertumbuhan jumlah uang beredar.

Menteri Keuangan Inggris, Jeremy Hunt, akan membatalkan hampir semua rencana pemotongan pajak. Wacana itu memang telah membuat pasar gempar. Lalu, Presiden China, Xi Jinping, akan melanjutkan kebijakan zero Covid di China dan Taiwan. Dia juga akan mengetatkan lebih tegas aturan di dalam dan luar negeri.

 

Begini Nasib Emas ke Depan

Ke depannya, emas pun masih akan mengalami tantangan-tantangan selanjutnya. Sebut saja kenaikan suku bunga acuan The Fed. Para analis memprediksi harga emas bisa terjun ke US$1.615 per ons kalau suku bunga The Fed naik lagi 75 basis poin. 

Ekonomi makro pun menjadi tantangan selanjutnya bagi emas, menurut Analis Komoditas S&P Global, Auda Marjolin. Marjolin mengatakan fundamental kini tak lagi penting bagi prospek logam mulia. Dengan ekspektasi kenaikan dan kekhawatiran seputar energi, berdampak besar yang lebih besar pada semua harga logam.

Hal ini ditandai dengan kenaikan suku bunga acuan yang signifikan untuk memerangi inflasi di negara-negara ekonmi utama. Bank sentral semakin cemas dengan kemungkinan terjadi resesi ekonomi global pada 2023. Gambaran makroekonomi yang suram tahun depan bisa membebani emas. Ditambah lagi inflasi yang tinggi membuat The Fed makin tancap gas untuk menaikkan suku bunga acuannya.

Lalu apakah harga emas akan suram selamanya? Tahun depan, harga emas diprediksi akan pulih. Menurut survei London Bullion Market Association, harga emas diprediksi naik 10 persen ke US$1.830,5 per ons.

Kemudian, menurut proyeksi Goldman Sachs, harga emas bisa melemah ke US$1.500 per ons. Kalaupun melonjak, harganya bisa menembus US$2.500 per ons. Proyeksi ini menggunakan empat skenario, yaitu soft landing, resesi di AS dengan pemangkasan suku bunga yang tajam, inflasi melejit dan suku bunga naik lebih tinggi, serta resesi di AS dengan pemangkasan suku bunga terbatas.

Begitulah proyeksi emas ke depannya, Sobat Treaury. Logam kuning ini menjadi bagian penting di pasar logam mulia. Emas juga sering dijadikan pilihan untuk aset safe haven karena kelebihan-kelebihannya, seperti tahan karat dan inflasi, nilainya tetap terjaga, dan harganya naik setiap tahun.

Emas pun juga dijual dan dibeli, misalnya melalui aplikasi emas digital seperti Treasury. Kamu bisa membeli emas melalui aplikasi Treasury. Selain harganya yang sangat terjangkau—mulai dari Rp5 ribu, kamu juga bisa mendapatkan banyak keuntungan dari aplikasi ini.

Sebut saja ada fitur Rencana Emas yang mempermudah kamu Sobat Treasury untuk merencanakan keuangan, Transfer Emas untuk mengirimkan logam kuning itu kepada orang-orang terdekatmu, hingga membeli koleksi perhiasan emas dari UBS Lifestyle.

Tak hanya itu, Sobat Treasury juga mendapatkan jaminan kepemilikan emas di PT Untung Bersama Sejahtera sesuai dengan gramasi yang kamu punya. Sobat juga bisa mencetaknya menjadi emas batangan, mulai dari 0,1 gram.

Kamu juga bisa mencairkan emas yang dimiliki menjadi uang tunai! Menarik, kan? Ayo, download aplikasi Treasury sekarang!