Harga Emas Melorot karena Inflasi Naik di Luar Dugaan



Harga emas melemah setelah data inflasi AS pada September 2022 naik di atas ekspektasi. Data tersebut akan membuat Federal Reserve makin getol untuk menaikkan suku bunga acuannya demi bisa menekan inflasi.

Di pasar spot, harga emas turun 0,6 persen ke US$1.663,05 per ons. Emas berjangka pun turun 0,4 persen ke US$1.670 per ons. Di Treasury, harga emas hari ini bertengger di level Rp850.623. Setelah menyentuh level tertingginya di Rp853.614, emas bergerak turun. 

Selama seminggu harga emas melemah 1,51 persen. Harga emas tertinggi berada di level Rp863.722 pada 7 Oktober 2022 dan terendah di Rp849.347 pada 10 Oktober 2022. 

Kalau dibandingkan dengan minggu sebelumnya, harga emas naik tipis 0,66 persen. Terpantau harga emas tertinggi berada di level Rp870.630 pada 4 Oktober 2022.

 

Inflasi AS Naik di Luar Ekspektasi

Sekadar informasi, Indeks Harga Konsumen AS naik 0,4 persen secara month-to-month, menurut data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja. Secara tahun ke tahun, inflasi September di Negeri Paman Sam naik 8,2 persen, berada 1 persen di atas ekspektasi pasar yang memprediksi angka inflasi ada di 8,1 persen. 

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menilai tingginya angka inflasi ini akan membuat The Fed menggeber suku bunga acuannya untuk menekan inflasi. Alhasil, kebijakan tersebut akan melemahkan harga emas. Memang, suku bunga yang tinggi akan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. 

Kenaikan Fed rate ini juga akan diikuti oleh patokan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang bertenor 10 tahun. Kalau keduanya naik, daya tarik emas akan semakin pudar.  Analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, menyebut data inflasi ini membuat para pejabat Fed makin hawkish. Ini akan berujung kepada kecemasan pasar akan meningkat karena takut ada resesi.  “Laporan inflasi hari ini menunjukkan The Fed benar tentang keyakinannya bahwa inflasi masih belum terkendali,” kata Wyckoff.

Pelemahan harga emas menyeret perak dan paladium. Harga perak turun 1,3 persen ke US$18,82 per ons dan paladium 1,2 persen ke US$2.110,8 per ons. Sebaliknya, harga platinum naik 2,2 persen ke US$899,17 per ons.

 

Kadang Kenyataan Lebih Pahit daripada Harapan

Pada awal minggu, pasar menanti data inflasi September 2022 dan risalah pertemuan komite The Fed. Kedua data ini akan menjadi pegangan bagi investor dan pedagang untuk meraba arah kebijakan bank sentral AS. 

Pasar berekspektasi inflasi September 2022 bertengger di angka 8,1 persen, turun 0,2 persen pada Agustus 2022 yang mencapai 8,3 persen. Pasar mengharapkan penurunan masyarakat bisa “melembutkan hati” pejabat Fed untuk melonggarkan kebijakan suku bunga sehingga harga emas bisa membaik. 

Sayangnya, kenyataan tidak semanis ekspektasi. Angka inflasi AS pada September 2022 justru berada di 8,2 persen. Ada prediksi harga emas bisa melorot ke US$1.660 per ons kalau tidak mampu bertahan di US$1.690 per ons. 

 

Tapi Harga Emas Sempat Menguat Lho

Kemudian, harga emas sempat menguat. Penyebabnya tak lain adalah dolar AS yang merosot dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang ikut melemah. 

Kala itu, pasar pasang kuda-kuda untuk menyambut data inflasi. Ditambah lagi, dalam risalah rapat komite Fed, ada peserta rapat yang mengutarakan pentingnya kalibrasi kebijakan terhadap kondisi perekonomian terkini. Pernyataan tersebut membuat pasar menangkap sesuatu yang dovish—meskipun risalah ini masih bernuansa hawkish.

Penguatan emas juga didorong oleh meningkatnya ketegangan politik Rusia-Ukraina. Disebutkan bahwa beberapa kota Ukraina dihujani rudal penjelajah oleh Rusia. Serangan ini terjadi setelah jembatan strategis Rusia di Krimea, rusak akibat ledakan. Ada kemungkinan pelakunya adalah militer Ukraina. 

Bicara tentang ketegangan geopolitik, emas memang menjadi tempat investor mengamankan asetnya ketika perekonomian tidak menentu dan suasana politik memanas. Selain itu, logam kuning ini juga terkenal handal menghadapi inflasi dan nilainya tidak tergerus. Yang paling dilirik orang adalah emas ini gampang dijual lagi ketika sedang BU alias butuh uang. 

Membeli emas pun sekarang nggak pakai ribet. Sobat Treasury bisa membelinya melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan untuk investasi emas. Harganya juga terjangkau, lho, mulai dari Rp5 ribu.

 

 Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.  

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!

 

#DiTreasuryAja #AmanPakaiTreasury