Harga Emas Rebahan Lagi, Efek Dolar Masih Mahal?



Mengawali pekan ini, harga emas melemah. Pelemahan harga ini disebabkan oleh reli dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang tinggi.

Penguatan dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah merupakan buntut kebijakan Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuannya untuk menekan inflasi.

Harga emas hari ini di Treasury berada di level Rp820.984 per gram. Selama seminggu, harga emas melemah 1,43 persen. Di pasar spot, harga emas dunia turun 0,27 persen ke US$1.651,2 per ons.

Sementara itu, harga perak melemah 0,79 persen ke US$18,76 per ons. Sebaliknya, harga platinum naik 0,02 persen ke US$858,3 per ons dan paladium 0,58 persen ke US$2.082,5 per ons/ “Kami melihat kekuatan dolar tidak berhenti. Ini akan membuat emas tetap rentan dalam jangka pendek,” kata analis senior OANDA, Edward Moya. Moya mengatakan perekonomian Negeri Paman Sam akan menuju resesi. Risiko hard landing pun meningkat. “Ini akan membuat emas tetap rentan dalam jangka pendek,” kata dia. 

Sekadar informasi, dolar AS menyentuh level tertinggi dalam 20 tahun dan menjadikan emas batangan yang dihargai dengan greenback, lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing. Sementara itu, imbal hasil surat utang pemerintah AS yang bertenor 10 tahun, melonjak ke level tertinggi sejak April 2010. Analis memprediksi harga emas akan diperdagangkan secara sideways hingga akhir tahun 2022.

Inflasi yang melonjak, mendorong beberapa bank sentral memperketat kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuannya. Misalnya, Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuaannya sebesar 75 basis poin. Emas menjadi sensitif di lingkungan suku bunga acuan yang tinggi karena bisa meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, berpendapat emas dan logam mulia lainnya akan terus tertekan.

 

Hasil Survei

Menurut hasil survei mingguan Kitco News, momentum greenback dan kenaikan imbal hasil obligasi telah menggeser sentimen para analis Wall Street ke sisi bearish. Pada saat yang sama, investor ritel sedikit lebih optimis harga emas bisa naik minggu ini. 

Dari 19 analis pasar profesional, ada 53 persen analis yang memprediksi harga emas akan bearish,  32 persen menyebut harganya akan lebih tinggi, dan 16 persen menilai netral.

Dari sisi ritel, ada 963 responden yang mengikuti polling online. Ada 49 persen responden yang menyerukan harga emas naik, 35 persen memprediksi jatuh, dan 16 persen sideways. Sentimen di kalangan investor ritel telah membaik dari minggu sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh sentimen bearish yang memiliki sedikit keuntungan.

Analis menilai emas berhasil mempertahankan level support kritis, bahkan setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin dan mengisyaratkan suku bunganya bisa mencapai puncak di atas 4,5 persen pada tahun depan.

Emas juga dinilai mampu menahan sikap kebijakan moneter The Fed karena ancaman resesi terus tumbuh. Apalagi, Gubernur The Fed, Jerome Powell, tidak tahu sampai kapan bank sentral ini akan mendorong perekonomian AS ke jurang resesi. Powell juga berpendapat ada “obat pahit” untuk perekonomian agar inflasi bisa mereda. Analis juga mengatakan ancaman resesi ini bisa menciptakan demand bagi emas sebagai safe haven.

 

Saat yang Bagus untuk Beli Emas?

Moya menilai emas berisiko jatuh ke bawah level US$1.600 per ons. Diprediksi juga bahwa pembeli akan muncul ketika emas menyentuh level US$1.540 per ons.

“Emas akan mendapatkan keuntungan dari arus safe haven di luar negeri,” kata dia.

Kepala Strategi Pasar Komoditas, TD Securities, Bart Melek, mengatakan investor juga mengamati data ketenagakerjaan dan inflasi yang akan datang dari bulan September 2022. Pasar tenaga kerja di AS masih ketat dan tekanan upah masih menjadi masalah. Melek menilai saat ini adalah kesempatan yang bagus bagi emas.

“Ini membuat emas fisik lebih murah. Ini adalah peluang untuk pembelian,” kata Melek.

Apalagi, emas sudah “punya nama” di masyarakat. Selain nilainya tetap terjaga, harga emas juga bisa naik setiap tahun. Logam kuning ini juga mudah dijual atau dibeli.

Sobat Treasury kini bisa membeli emas secara online melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan untuk investasi. Harga emasnya sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es kopi susu kekinian, kan?

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!