Harga Emas Kembali Loyo Karena Imbal Hasil Surat Utang Pemerintah Naik



Harga emas hari ini kembali melemah. Pelemahan harga emas ini disebabkan oleh menguatnya dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang naik di tengah-tengah ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.

Di Treasury, harga emas 1 gram berada di level Rp835.252. Dalam sebulan, harga logam mulia ini melemah 3,83 persen. Di pasar spot, harga emas naik tipis 0,01 persen ke US$1.675,17 per ons. Namun, emas berjangka AS turun 0,06 persen ke US$1.684 per ons.

Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengatakan emas bertahan di level terendah. Hal ini disebabkan oleh antisipasi pasar terhadap pengumuman kenaikan suku bunga The Fed minggu depan. Pavilonis juga mengatakan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang tinggi ikut menekan harga emas.

Emas memang merupakan lindung nilai terhadap inflasi, namun suku bunga yang tinggi bisa mengerek biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Kemudian, indeks dolar AS yang tinggi membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Terpantau saat ini, indeks dolar AS mendekati 110. Benchmark surat utang pemerintah AS bertenor 10 tahun, melesat ke level tertinggi dalam 11 tahun.

Namun, logam mulia ini mendapatkan sedikit dorongan. Indeks National Association of Home Builders/Well Fargo Housing Market turun 3 poin ke 46 pada September. Angka ini terendah sejak Mei 2014. Indeks itu menunjukkan bahwa lebih banyak pengembang properti yang melihat saat ini sebagai kondisi yang buruk.

Sekadar informasi, minggu ini, bank sentral AS, Federal Reserve, akan menaikkan suku bunga acuan untuk menekan inflasi yang tinggi. Pasar memprediksi peluang kenaikan suku bunga sebesar 75 persen sangat tinggi. Kemudian, ada peluang 20 persen untuk kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin. 

Kekhawatiran terhadap inflasi yang tinggi, mendorong bank sentral lainnya untuk mengencangkan kebijakan moneter. Menurut Analis senior OANDA, Edward Moya, investor ragu The Fed akan menyetop kebijakan suku bunga agresifnya.

“Bank of England juga akan mengadakan pertemuan minggu ini untuk membahas kebijakan moneter,” kata analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.

 

Investor Incar Emas Murah?

Pendiri JuniorMinerJunky.com, David Erfle, berpendapat emas bukanlah lindung nilai terhadap inflasi. “Tapi lindung nilai terhadap stagflasi dan lindung nilai terhadap investor yang kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dan mata uang,” kata Erfle. Dia melanjutkan, kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin bisa menjadi pemicu aksi beli emas. Investor, kata dia, akan mengincar emas dengan harga yang murah.

Apalagi, emas sudah “punya nama” sejak zaman dahulu, kan, Sobat Treasury? Selain jadi lindung nilai, logam kuning ini sekarang mudah sekali untuk dibeli. Melalui smartphone, kamu sudah bisa beli emas.

Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihanmu untuk investasi emas. Mulai dari Rp5 ribu, kamu bisa mengantongi logam kuning.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!