Harga Emas Menggeliat setelah Dolar AS Turun dan Investor Berburu Barang Murah



Harga emas hari ini kembali bangkit. Penurunan indeks dolar AS dan investor yang berburu emas murah menjadi katalis pergerakan logam kuning ini.

Harga emas di Treasury saat ini berada di level Rp851.830 per gram. Dalam seminggu, emas bergerak naik Rp11.271 dari Rp840.559.

Di pasar spot, emas naik 0,9 persen ke US$1.716,59 per ons. Emas berjangka AS juga harganya naik 0,9 persen ke US$1.727,8 per ons.

Tingginya indeks dolar yang dihargakan dengan greenback, memang membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Namun, penurunan indeks dolar dari level tertingginya selama 20 tahun, telah melonggarkan pergerakan emas.

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menilai harga emas terkerek berkat turunnya indeks dolar dan perburuan emas murah. Tapi, tantangan dari dolar AS dan kebijakan suku bunga agresif The Fed masih tetap ada.

Sekadar informasi, harga emas merosot lebih dari US$300 sejak  bertengger di atas level US$2 ribu per ons pada Maret 2022.

Harga logam-logam mulia lainnya juga ikut terkerek emas. Harga perak meningkat 1,9 persen ke US$18,40 per ons, platinum 1,6 persen ke US$866,43 per ons, dan paladium 1,9 persen ke US$2.044,09 per ons.

 

Ancaman Kenaikan Suku Bunga

Data perekonomian di AS menunjukkan industri jasa meningkat bulan lalu. Perbaikan ini memberikan amunisi kepada Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin lagi.

Kenaikan suku bunga acuan yang tinggi, meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Diketahui, bank-bank sentral dunia melirik opsi kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi. Contohnya, Bank of Canada yang telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin. Kemudian, European Central Bank akan mengadakan pertemuan pada Kamis ini untuk membahas kenaikan suku bunga acuan. Banyak orang berharap kenaikan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin.

Ditambah lagi, dari global, ekspor dan impor China turun dari perkiraan perdagangan pada Agustus 2022. Penurunan perdagangan di China disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat di tengah lockdown akibat Covid-19. Tak hanya itu, pasar properti dan yuan pun melemah.

“Hambatan yang dihadapi ekonomi China menjadi semakin kuat. Upaya yang baru-baru ini dilakukan untuk menopang pertumbuhan ekonomi, tampaknya tidak memadai,” kata analis OANDA, Craig Erlam.

Sobat Treasury, kekhawatiran pasar terhadap perekonomian yang melambat pun semakin besar. Hal ini disebabkan oleh bank-bank sentral yang “kompak” menaikkan suku bunga acuan untuk menekan inflasi. Kekhawatiran ini mendongkrak harga emas.

Kamu mau punya emas? Kini, membeli emas pun semakin mudah. Kamu bisa membelinya melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa dijadikan pilihan untuk tempat investasi. Treasury menyediakan emas dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.

Investasi emas ini punya banyak manfaat. Selain tahan terhadap inflasi, nilai emas juga terjaga dan harganya bisa naik setiap tahun. Logam mulia ini juga gampang dijual kalau kamu sedang kepepet.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!