Digerus Dolar AS, Harga Emas Makin Turun



Harga emas turun mendekati level terendah dalam sebulan. Rencana kenaikan suku bunga The Fed menekan pergerakan emas dan membuat dolar AS lebih kuat. Di pasar spot, harga emas turun 0,77 persen ke US$1.734,31 per ons, sedangkan emas berjangka AS turun 0,86 persen ke US$1.747,7 per ons, mengutip CNBC.

Sementara itu, harga emas hari ini di Treasury di level Rp863.934. Selama sepekan, harga emas terus merosot dari harga Rp872 ribu. Indeks dolar mencapai level tertinggi dalam lima minggu. Sekadar informasi, dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, berada di level 109,02. Tingginya dolar AS ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Ahli Strategi Komoditas TD Securities, Daniel Ghali, berpendapat emas berada di bawah tekanan dolar AS dan ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed. Pasar yakin Gubernur The Fed, Jerome Powell, akan memperkuat sikap hawkish Federal Reserve dalam pidatonya dalam konferensi perbankan sentral Wyoming di Jackson Hole, pada akhir pekan ini. “Harga emas bisa turun di bawah US$1.700 setelah konferensi Jackson Hole,” kata Ghali. Dia menilai suku bunga acuan yang lebih tinggi akan meningkatkan biaya peluang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Menurut jajak pendapat Reuters, ada kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada bulan depan di tengah ekspektasi inflasi AS sudah mencapai puncaknya dan kekhawatiran resesi yang makin berkembang.

Analis di OANDA—platform perdagangan online—Ed Moya, menilai pelemahan harga emas disebabkan oleh penguatan dolar AS ketika investor bersiap untuk pidato Powell yang berpotensi hawkish. Nantinya, emas diperdagangkan secara terbatas dengan harga yang lebih rendah karena ada risiko inflasi energi dan makanan. Inflasi ini bisa membuat The Fed tetap bersikap agresif untuk menaikkan suku bunga hingga tahun depan, mengutip JPNN.

Tekanan untuk harga emas juga bertambah dengan ada Indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago yang naik menjadi 0,27 pada Juli. Ini mengalahkan ekspektasi para ekonom yang memperkirakan angkanya minus 0,10.

 

Tekanan Harga Emas Bisa Lebih Besar 

Menurut catatan Commerzbank, dalam jangka pendek, emas bisa tertekan lagi karena ada kemungkinan bank sentral AS akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuan hingga akhir tahun. Namun, kalau siklus kenaikan bunga berakhir, harga emas akan mulai naik. Spekulan juga memangkas posisi net long COMEX untuk emas dan net short perak dalam seminggu hingga 16 Agustus 2022.

Bagaimana Sobat Treasury? Meskipun harganya sedang melemah, instrumen ini tetap oke buat kamu, terutama yang pemula. Emas ini terkenal dengan nilainya yang tetap terjaga dan tahan terhadap inflasi. Apalagi, sekarang kamu bisa membeli emas dengan lebih mudah. Kamu bisa membelinya melalui aplikasi emas digital seperti Treasury. Di Treasury, harga emas yang ditawarkan mulai dari Rp5 ribu.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam. 

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!