Harga Emas Melemah Setelah Hasil Rapat The Fed Diumumkan



Harga emas melemah setelah bank sentral AS, Federal Reserve, memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan berdasarkan data perekonomian yang masuk. Dolar AS juga memberikan tambahan tekanan kepada emas.

Menurut laman Treasury, harga emas di level Rp867.397. Harga emas bertengger di level tertingginya, yaitu Rp867.889, kemudian melemah hingga Rp866.046. Sementara itu, di pasar spot, harga emas turun 0,62 persen menjadi US$1.764,45 per ons. Harga emas berjangka AS pun turut merosot 0,58 persen ke US$1.779,3 per ons, melansir CNBC.

Risalah pertemuan Federal Open Market Committee pada Juli 2022 menyebut butuh waktu yang lebih lama untuk menghilangkan inflasi. “Peserta mengamati inflasi tetap sangat tinggi dan jauh di atas tujuan jangka panjang komite sebesar 2 persen,” berikut bunyinya.

Para peserta komite juga mencatat biaya hidup yang tinggi menjadi beban bagi rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah. Mereka juga sepakat ada sedikit bukti yang menyatakan inflasi mereda. Hasil rapat ini juga menyebut kenaikan suku bunga acuan akan bergantung kepada data perekonomian yang masuk serta penilaian The Fed tentang cara ekonomi beradaptasi.

“Pasar emas melihat The Fed dengan kemiringan dovish dan harga naik lebih tinggi,” kata analis di Standard Chartered, Suki Cooper. Harga emas memangkas kerugian setelah risalah masuk, tetapi tetap lebih rendah setelah turun hampir sepanjang hari karena dolar AS menguat.

Cooper memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan depan. Data inflasi Agustus dan ketenagakerjaan pada September akan menjadi penilaian Fed apakah inflasi memang melambat dan pasar tenaga kerja melemah.  

Emas memangkas kerugian setelah risalah masuk, namun tetap lebih rendah, telah turun hampir sepanjang hari karena dolar yang lebih kuat.

Logam kuning ini memang dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Akan tetapi, kenaikan suku bunga acuan bisa menaikkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

 

Pasar Cari Petunjuk

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menilai The Fed berkomitmen untuk menekan inflasi dengan kenaikan suku bunga.  “Namun, laju kenaikan suku bunga mendatang masih dipertanyakan,” kata Meger. Melansir Kitco, analis senior di Kitco.com, Jim Wyckoff, mengatakan risalah itu tak memberikan kejutan bagi pasar emas. Makanya, kata Wyckoff, harga emas tidak bereaksi terhadap risalah The Fed. “Pasar sedang mencari petunjuk tentang waktu dan tingkat pengetatan kebijakan moneter selanjutnya dari bank sentral AS,” kata dia. Pernyataan hawkish baru-baru ini dari pejabat Fed telah membebani pergerakan emas batangan. Investor memperkirakan peluang kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin sebanyak 57,5 persen. 

Di pasar spot, harga logam-logam mulia lainnya juga ikut merosot. Harga perak turun 1,59 persen ke US$19,79 per ons, platinum 1 persen ke US$925,44 per ons, dan paladium 0,83 persen ke US$2.135,72 per ons. Harga emas dunia yang melemah membuka kemungkinan logam kuning ini semakin murah. Sobat Treasury yang ingin punya emas, ini bisa menjadi kesempatan baik bagimu. Apalagi emas terkenal sebagai instrumen yang tahan inflasi dan nilainya tetap terjaga.

Membeli emas pun sekarang semakin mudah. Kamu bisa membelinya secara online melalui aplikasi emas digital seperti Treasury. Di sini, harga emasnya sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu. Lebih murah daripada segelas es kopi, kan?

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury. 

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!