Treasury

Harga emas berbalik melemah pada perdagangan hari ini, Selasa 16 Agustus 2022. Pergerakan logam mulia ini menurun karena dolar AS yang menguat. Harga emas hari ini di Treasurt berada di kisaran Rp873.857. Logam mulia ini bergerak turun dari level Rp875.345.

Sementara itu, di pasar spot, harga emas dunia turun 1,28 persen ke US$1.778,74 per ons. Harga emas berjangka AS melemah 1,14 persen menjadi US$1.794,8 per ons, melansir CNBC. Pelemahan harga emas ini disebabkan oleh dolar AS yang menguat 0,5 persen. Kenaikan dolar AS ini meredupkan daya tarik logam mulia itu. Selain emas tidak memberikan imbal hasil, penguatan dolar akan membuat harganya lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Untungnya, penurunan harga emas dibatasi oleh data perekonomian AS. Menurut data perekonomian AS, indeks bisnis Empire State Fed New York melorot 42,4 poin menjadi negatif 31,3 pada bulan ini, melansir Bisnis. Angka ini merupakan salah satu yang terendah dalam survei. Indeks kepercayaan bulanan National Association of Home Builder turun 6 poin menjadi 49 pada bulan ini.

Analis di platform perdagangan OANDA, Craig Erlam, memprediksi harga emas bisa saja tetap berada di bawah US$1.800 sampai rilis risalah rapat The Fed dikeluarkan. Risalah The Fed menjadi penting bagi investor setelah data ketenagakerjaan AS pada Juli 2022 yang meredam kekhawatiran tentang prospek resesi. Sekadar informasi, risalah komite The Fed pada 26-27 Juli 2022 akan dirilis besok, 17 Agustus 2022. Presiden Fed Richmond Thomas Barkin ingin menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menekan inflasi.

Analis pasar senior di FXTM, Lukman Otunuga, mengatakan investor akan mencermati risalah tersebut. Dia berpendapat emas tetap sensitif dan reaktif terhadap apa yang berkaitan dengan suku bunga dan inflasi. 

“Logam mulia bisa berubah volatil,” kata Otunaga.

Analis pasar di Kinesis Money, Rupert Rowling, mengatakan yang terjadi di AS merupakan pendorong terbesar untuk harga emas. “Tindakan Federal Reserve jauh melebihi Bank of England dalam hal dampak bagi emas,” kata Rowling.

Perekonomian China yang Melemah Turut Pengaruhi Harga Emas

Perekonomian China juga turut menekan harga emas. Secara tak terduga, perekonomian di Negeri Tirai Bambu ini melambat pada Juli 2022. Melansir Kitco, produksi pabrik, investasi, dan belanja konsumen di sana turun. Sektor real estate menurun pada Juli. Pembatasan karena Covid dan krisis properti membantu melumpuhkan perkeonomian di sana dalam beberapa bulan terakhir.

Berita yang “suram” ini menambah kekhawatiran terhadap resesi ekonomi global. Bank sentral China juga mengumumkan akan menurunkan suku bunga dan menambah likuiditas ke sistem keuangan. Ini dilakukan setelah data perekonomian yang lesu dirilis. China merupakan salah satu konsumen emas terbesar dunia. Melemahnya perekonomian di sana bisa membuat permintaan emas berkurang.

Angka inflasi Inggris pada Juli juga dijadwalkan akan rilis akhir pekan ini. Inflasi di negara itu juga menjadi perhatian investor. Meskipun harganya sedang turun, emas punya prospek yang baik untuk dijadikan investasi, terutama bagi kamu yang baru pertama kali terjun di dunia investasi. Lagipula, instrumen ini punya banyak kelebihan yang bisa Sobat Treasury dapatkan, seperti nilai yang tetap terjaga dan harganya bisa naik setiap tahun.

Ingin beli emas pun semakin mudah. Kamu bisa membelinya melalui aplikasi emas digital seperti Treasury. Aplikasi ini menyediakan emas dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu!

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam. Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!