Dolar AS Melemah, Harga Emas Berbalik Menguat



Harga emas rebound setelah dolar AS melemah. Logam kuning ini juga mendapatkan keuntungan dari imbal hasil obligasi pemerintah AS yang turut melorot. Harga emas hari ini di Treasury berada di level Rp883.124 per gram setelah melemah di Rp882.665. Di pasar spot, harga emas naik 0,8 persen ke US$1.788,39 per ons dan emas berjangka meningkat 0,8 persen ke US$1.804,8 per ons.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah 0,17 persen ke 106,436. Indeks dolar AS yang melemah juga membuat logam mulia itu lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Penurunan indeks dolar AS disebabkan oleh investor yang menanti data inflasi AS yang akan dirilis besok. Analis memperkirakan inflasi di Negeri Paman Sam naik 8,7 persen pada Januari-Juli 2022. Kalau inflasi melemah, ini akan menjadi pertanda keberhasilan The Fed untuk menekan inflasi.

Selain dolar AS yang melemah, imbal hasil surat utang pemerintah AS yang turun dan pembalikan keuntungan saham-saham AS juga menjadi angin segar bagi emas.

 

Akan Sulit Kalau The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan

Analis Senior OANDA, Edward Moya, mengatakan data ketenagakerjaan AS yang positif membuat harga emas melemah. Pasar memang telah memperhitungkan “kejutan” dari data ketenagakerjaan itu. “Tapi, emas akan mengalami masa sulit kalau The Fed berencana mengetatkan (suku bunga acuan) lebih jauh,” kata Moya.

Analis Kinesis Money, Rupert Rowling, mengatakan harga emas melemah setelah data ketenagakerjaan dirilis. Data ini bisa membuka peluang The Fed menaikkan suku bunga acuan untuk menekan inflasi. Ini akan membatasi kenaikan harga emas. Logam kuning ini akan diuji pada tingkat US$1.700 per ons.

Sekadar informasi, kenaikan suku bunga acuan AS mengurangi daya tarik emas di mata investor karena tidak memberikan imbal hasil.

 

Ketegangan Politik Perkuat Posisi Emas Sebagai Aset Safe Haven

Moya mengatakan ketegangan politik antara Rusia-Ukraina dan AS-China membuat investor melirik emas. Sekadar informasi, emas terkenal sebagai safe haven karena aman untuk menempatkan aset. “Investor asing akan mencari investasi alternatif dan emas adalah pilihan dengan situasi yang sedang berlangsung di Taiwan dan Ukraina,” kata dia.

Analis Kitco, Jim Wyckoff, menambahkan investor mempertimbangkan latihan militer China di dekat Taiwan. Ditambah lagi ada pemberitaan tentang latihan militer Negeri Tirai Bambu yang unjuk gigi kekuatan tempur modern dan siap untuk kemungkinan perang di Selat Taiwan.

Bagaimana dengan logam mulia lainnya? Kenaikan harga emas juga turut mengerek logam mulia lainnya. Harga perak di pasar spot naik 3,8 persen ke US$20,62 per ons, platinum 0,8 persen ke US$939,21 per ons, dan paladium 5,4 persen ke US$2.240,77 per ons.

Permintaan paladium sebagai autokatalis di China kemungkinan akan menyusut tahun ini. Hal ini disebabkan oleh lockdown yang terjadi di Shanghai pada kuartal II 2022 dan meningkatnya pasar kendaraan “energi baru”, menurut Heraus Precious Metals dalam sebuah catatan.

Situasi geopolitik yang menjadi katalis emas ini akan membuat harga logam kuning itu semakin naik. Artinya, emas akan semakin cuan. Apalagi, instrumen ini juga terkenal sebagai aset yang tahan dari gempuran inflasi dan nilainya tetap terjaga, lho, Sobat Treasury!

Sekarang, kamu bisa membeli emas dengan cukup mudah melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa kamu pilih untuk berinvestasi emas. Harganya pun sangat murah, mulai dari Rp5 ribu!

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!