Harga Emas Tertekan Akibat Dolar AS Menguat



Harga emas bergerak beragam pada perdagangan hari ini, Kamis 4 Agustus 2022. Hal ini disebabkan oleh pergerakannya yang tertekan akibat penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Komentar hawkish pejabat Federal Reserve membuat dolar AS dan yield surat hutang menanjak.

Di pasar spot, harga emas naik 0,1 persen ke US$1.761,76 per ons, sedangkan emas berjangka AS turun 0,7 persen ke US$1.776,4 per ons. Sebaliknya, harga emas di Treasury justru bergerak naik dari level Rp871.820. Kini, harganya berada di level Rp876.688. Sementara itu, harga perak di pasar spot naik 0,2 persen ke US$20 per ons dan platinum meningkat 0,5 persen ke US$898,21 per ons. Namun, kenaikan harga tidak terjadi pada paladium. Harga logam mulia ini justru turun 1,8 persen.

Sekadar informasi, saat ini, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadpa enam mata uang lainnya naik dari 104,9 menjadi 106,7. Kenaikan indeks dolar AS menjadikan harga emas lebih mahal bagi investor luar negeri. Imbal hasil obligasi pemerintah AS pun juga ikut naik ke level tertinggi dalam hampir dua minggu.

“Beberapa pembicara The Fed mengulangi sikap agresif—yang menjaga arus masuk (dalam emas) terbatas,” kata analis senior OANDA, Edward Moya. Akan tetapi, kata Moya, ketakutan terhadap resesi global akan mengakhiri tren kenaikan suku bunga agresif. “Jadi, emas harus mempertahankan tren bullish,” kata dia.

Presiden Fed cabang San Fransisco, Mary Daly, menilai kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan depan, masuk akal kalau perekonomian berkembang sesuai harapan. Bahkan, kalau laju inflasi tak terkendali, ada kemungkinan suku bunga acuan bisa naik lagi sebanyak 75 basis poin.

Namun, kenaikan suku bunga yang tinggi akan membuat emas batangan kurang menarik bagi investor.Selain dolar AS, harga emas yang meredup juga disebabkan oleh data perekonomian AS yang membaik. Indeks jasa Institute for Supply Management naik 1,4 persen dari 55,3 pada Juni 2022 ke 56,7 pada Juli 2022. Indeks manajer pembelian S&P Global USD Services turun dari 52,7 ke 47,3, lebih tinggi dari perkiraan ekonom, yaitu 47,0.

 

Instrumen yang Aman

Ketegangan politik tidak hanya terjadi pada Rusia-Ukraina, tetapi juga China-AS. Hubungan Washington-Beijing memburuk karena lawatan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan. Kunjungan pimpinan parlemen AS ini mendorong harga emas ke level tertinggi di US$1.787,79 per ons. Kenaikan ini disebabkan oleh anggapan emas sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Analis senior di ActivTrades, Ricardo Evangelista, mengatakan investor menunggu rilis data ketenagakerjaan AS. Data yang dirilis pada pekan ini akan berpengaruh terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Ada kemungkinan data tersebut membuat bank sentral lebih hawkish dan bisa menekan harga emas.

Kemudian, analis juga menurunkan ekspektasi harga untuk platinum dan paladium. Sebab, perlambatan ekonomi global telah mengurangi permintaan. Fakta ini ditunjukkan oleh jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters.

Investor yang beralih ke emas di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang memanas, meyakini logam mulia ini aman untuk aset mereka. Mau investasi emas? Kini, kamu bisa membeli emas melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa jadi pilihanmu untuk investasi emas. Kamu bisa membelinya mulai dari Rp5 ribu.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!