Dolar AS Melemah, Harga Emas Dekati Level Tertinggi



Harga emas hari ini mendekati level tertinggi dalam sebulan karena dolar AS melemah. Hal ini juga disebabkan oleh investor yang menanti data ekonomi AS yang berpengaruh terhadap kebijakan moneter Federal Reserve.

Pada Selasa 2 Agustus 2022, harga emas hari ini di Treasury berada di level Rp879.783. Setelah sempat terjatuh ke Rp873.170, harga logam kuning ini merangkak naik. Di pasar spot, harga emas naik 0,37 persen ke US$1.771,71 per ons. Ini mendekati level tertinggi di US$1.774,95 pada 5 Juli 2022. Harga emas berjangka AS juga naik 0,4 persen ke US$1.789 per ons.

Harga emas juga mengerek logam-logam mulia lainnya. Harga perak meningkat 0,09 persen menjadi US$20,35 per ons, platinum 1,05 persen ke US$906,42 per ons, dan paladium 3 persen ke US$2.192,34 per ons.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di level 105,11. Indeks ini berada di legvel terendah hampir tiga pekan. Sekadar informasi, dolar AS berada di level tertinggi selama dua dekade di 109,14. Imbal hasil surat berharga AS juga melorot dan berada di level terendah selama lima bulan di 2,584 persen.

Emas pun juga mendapatkan dukungan dari data perekonomian AS yang belum lama dirilis, ditambah dengan ada kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II. Misalnya, indeks manajer pembelian manufaktur turun dari 52,7 pada Juni 2022 menjadi 52,2 pada Juli 2022.

Investor juga akan menanti laporan pekerjaan bulanan AS yang akan dirilis pekan ini. Data itu juga akan berpengaruh terhadap rencana kenaikan suku bunga The Fed. Analis dari OANDA, Craig Erlam, mengatakan ada peluang The Fed kembali melonggarkan kebijakan moneter kalau data ketenagakerjaan AS memburuk.

“Emas semakin menguat karena ancaman resesi,” kata Erlam.

Sebab, kata dia, The Fed harus memilih antara menekan inflasi atau menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Penguatan harga emas, kata dia, juga dipengaruhi oleh aktivitas manufaktur di zona Euro yang melambat.

 

Faktor Eksternal

Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengatakan penguatan harga emas tidak hanya disebabkan oleh melemahnya dolar AS, tetapi juga isu perang Rusia-Ukraina dan hubungan AS-China yang memanas—ini berkaitan dengan rencana kunjungan Ketua House of Representatives AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan minggu ini.

Menurut Pavilonis, ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap harga emas. Tetapi, yang paling besar adalah kenaikan suku bunga acuan. “Itu adalah sinyal beli,” kata dia. 

Bank sentra AS memang menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin belum lama ini. Akan tetapi, pernyataan The Fed akan sedikit mengerem kebijakan suku bunga agresif, telah memukul dolar AS.  Dolar AS yang melemah akan membuat harga emas jadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Kepala Analis Pasar Exinity, Han Tan, menilai pasar menanti apakah kebijakan yang kurang agresif ini berdasar pada kondisi ekonomi saat ini.

 

Baik untuk Emas?

Pada pekan lalu, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan ekonomi AS tidak masuk ke dalam resesi. Pernyataan ini juga diamini oleh Direktur Dewan Ekonomi Nasional Brian Deese, dan Menteri Keuangan, Jannet Yellen, melansir Kitco. Powell juga membuka peluang lagi kenaikan suku bunga setelah menaikkannya sebesar 75 basis poin.

Analis Senior Logam Mulia Goldsilver.com, Jeff Clark, mengatakan sikap yang diambil pejabat The Fed dan pemerintah merupakan langkah untuk menjaga perekonomian tetap kuat dan mencegah kepanikan.

Secara historis, kata Clark, resesi dan inflasi merupakan kabar baik bagi emas. Dia mencontohkan, pada 1970, angka inflasi di sana sangat tinggi. Kondisi tersebut menggerakkan harga emas dan perak meskipun ada faktor-faktor di luar pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang berpengaruh terhadap harga emas.

“Dalam gambaran besar, saya tidak hanya melihat masalah inflasi. Saya melihat semua jenis krisis akan mendorong makin banyak investor ke emas,” kata Clark.

Contoh yang diberikan Clark ini merupakan bukti bahwa emas merupakan instrumen yang bisa diandalkan untuk melindungi aset ketika perekonomian memburuk. Apalagi, sekarang membeli emas pun sangat mudah. Sobat Treasury bisa membelinya melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa jadi pilihanmu untuk investasi emas. Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!