Ekonomi AS Mengalami Kontraksi, Harga Emas Justru Menguat



Harga emas kembali merona setelah data perekonomian AS dirilis. Data ini memperlihatkan perekonomian AS mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut.Melambatnya pertumbuhan daya beli konsumen dan industri bisa memicu kekhawatiran pasar bahwa eknomi sudah masuk ke resesi.

Dilansir dari Treasury, harga emas hari ini berada di level Rp868.724. Setelah menyentuh titik tertinggi di Rp869.978, harganya bergerak beringsut ke Rp867.256, kemudian kembali merangkak naik.

Di pasar spot, harga emas naik 1,22 persen ke US$1.755,04 per ons dan emas berjangka AS 1,97 persen ke US$1.752,9 per ons, melansir dari CNBC. Kenaikan harga emas ini juga didorong oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang turun.

Sekadar informasi, data perekonomian AS menunjukkan bahwa klaim pengangguran AS turun dari 261 ribu ke 256 ribu pada pekan lalu.

Ekonomi AS yang mengalami kontraksi dan pernyataan The Fed yang memungkinkan akan sedikit mengerem kebijakan suku bunga agresif, membuat daya tarik emas sebagai safe haven kembali meningkat.

Kemudian, melansir Liputan6.com, data Departemen Perdagangan menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS turun 0,9 persen pada kuartal II 2022. Ini berada di bawah angka pasar yang memperkirakan ada kenaikan 0,4 persen. Penurunan ini mencerminkan penurunan investaris swasta, investasi tetap perumahan, pengeluaran pemerintah federal, pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal, dan investasi tetap non perumahan yang sebagian diimbangi oleh peningkatan ekspor dan pengeluaran konsumsi pribadi.

Lalu, pada kuartal I 2022, ekonomi AS juga kontraksi sebesar 1,6 persen. Secara definisi, ekonomi yang mengalami resesi adalah ekonomi yang berkontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

“Risiko terbesar emas adalah ekonomi tetap kuat dan The Fed mungkin perlu lebih agresif dengan kenaikan suku bunga,” kata analis platform perdagangan online OANDA, Edward Moya, dikutip dari medcom.id.

 

Harga Logam Mulia Juga Terkerek Naik 

Selain emas, harga logam-logam mulia lainnya juga naik. Harga perak meningkat 4,34 persen ke US$19,96 per ons dan platinum naik 0,001 persen ke US$886,43 per ons.

Bagaimana dengan paladium? Harga logam itu juga meningkat 2,26 persen ke US$2.076,64. Diketahui, produsen paladium Rusia, Nornickel, tetap mempertahankan proyeksi produksinya pada 2022 meskipun ada sanksi Barat terhadap Moskow atas Ukraina.

 

Analis Pasar Pantau Respons The Fed

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, menilai pasar akan mengantisipasi respons The Fed terhadap data ekonomi ini. Perekonomian yang masuk ke jurang resesi bisa membuat The Fed melambatkan laju kenaikan suku bunga acuannya.

“Ini akan meningkatkan minat investor terhadap emas,” kata Streible.

Akan tetapi, tak semua analis berharap bank sentral AS ini “melunak” terhadap kenaikan suku bunga yang agresif. Ekonom senior Capital Economics, Andrew Hunter, mengatakan inflasi tetap jadi masalah utama yang harus ditangani.

Data ekonomi, kata Hunter, memang menunjukkan pertumbuhan yang melambat tajam. Namun, dengan kondisi pasar tenaga kerja yang tertahan dan inflasi yang tinggi, dia tak yakin The Fed bisa mengerem kebijakan suku bunga itu.

Data perekonomian terbaru memperlihatkan inflasi berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Indeks harga PDB naik dari 8,2 persen pada kuartal pertama ke 8,7 persen pada kuartal II. Padahal, ekonom berharap naiknya hanya 7,9 persen.

“Kehilangan itu tampaknya sebagian besar didorong oleh inflasi yang lebih tinggi yang menyeret turun pertumbuhan riil,” kata Kepala Strategi Mata Uang Forexlive.com, Adam Button. Daya beli konsumen pun terus turun. Pada kuartal I 2022, daya beli konsumen naik 1,8 persen. Tapi, pada kuartal II, hanya naik 1,1 persen.

Perdagangan AS memang rebound. Ekspor naik 18 persen dan impor naik 3,1 persen pada kuartal II 2022. Namun, kenaikan suku bunga berdampak kepada investasi, terutama pada konsumen. Investasi rumah merosot 14 persen dan peralatan di industri turun 2,7 persen.

Seperti yang disebutkan di atas, perekonomian yang memburuk bisa menarik minat terhadap emas sebagai safe haven. Ya, logam kuning ini memang keunggulan tahan terhadap inflasi dan nilainya tetap terjaga.

 

Ingin punya emas? Sobat Treasury kini bisa membelinya melalui aplikasi di smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa jadi pilihanmu. Mulai dari Rp5 ribu, emas bisa kamu beli.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!