Treasury

Harga emas menguat dua hari berturut-turut. Penguatan harga ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga The Fed yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Dari laman Treasury pada Kamis 28 Juli 2022, harga emas 1 gram bergerak naik dari Rp857 ribu. Kini, logam mulia itu ada di level Rp864.405.

Di pasar spot, harga logam-logam mulia menguat. Harga emas saat ini naik 1,18 persen ke US$1.739,4 per ons, perak 3,23 persen ke US$19,2, platinum 0,78 persen ke US$884, dan paladium 1,78 persen ke US$2.040, melansir CNBC.

Emas berjangka AS naik 0,3 persen ke US$1.727,7 per ons 

Melansir CNBC Indonesia, bank sentral AS, Federal Reserve, memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 pasar. Keputusan ini memenuhi harapan pasar. Dengan kenaikan ini, suku bunga The Fed menjadi 2,25-2,5 persen.

Ditambah lagi ada pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang memberikan angin segar bagi emas. Powell memberikan sinyal akan sedikit mengerem kebijakan agresif, dilansir dari Kitco. Data-data perekonomian terbaru, seperti tenaga kerja, inflasi, dan perkembangan ekonomi internasional juga akan dipertimbangkan.

“Komite akan siap menyesuaikan sikap kebijakan moneter yang muncul jika muncul risiko yang bisa menghambat pencapaian tujuan,” kata dia.Ekonom Senior di CIBC, Avery Shenfeld, menilai pernyataan Powell mencerminkan bahwa The Fed solid untuk menekan inflasi.

Avery Shenfeld, ekonom senior di CIBC, mengatakan bahwa pernyataan itu mencerminkan fokus yang solid The Fed untuk menekan inflasi.

Harga Emas Bergerak Naik Kalau Suku Bunga Sesuai Harapan Pasar

Analis dari High Ridge Futures, David Meger, mengatakan harga emas akan bergerak naik kalau pasar yakin kenaikan suku bunga acuan tidak agresif. “Kita sudah sendiri melihat bagaimana emas menguat hari ini,” kata Meger. Analis dari Standard Chartered, Suki Cooper, mengingatkan bahwa harga emas rentan turun. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan The Fed akan menaikkan kembali suku bunga acuannya. 

Sekadar informasi, kenaikan suku bunga The Fed bisa mendorong dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS menguat. Penguatan dolar AS bisa membuat harga emas semakin mahal di mata pembeli luar negeri. Kemudian, yield obligasi pemerintah yang tinggi membuat emas tidak menarik karena logam mulia itu tak menawarkan imbal hasil.

Investor Penasaran dengan Langkah The Fed Selanjutnya

Sejak Maret, harga emas merosot lebih dari US$300 karena kenaikan suku bunga acuan dan reli dolar AS. Direktur Pelaksana GoldSilver Central, Brian Lan, mengatakan sebagian investor mengharapkan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin.

“Itu sudah diperhitungkan,” kata Lan.

Kini, investor ingin tahu apa yang akan digunakan bank sentral AS untuk mendorong perekonomian atau hanya fokus untuk menekan inflasi, kata dia. Apalagi, saat ini, International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan dunia menjadi 3,2 persen dan mengingatkan ada potensi ekonomi melambat akibat inflasi yang tinggi. Ditambah lagi konflik Ukraina-Rusia yang tak kunjung usai yang bisa mendorong perekonomian ke jurang resesi.

Menguatnya emas hari ini menjadi pertanda harga logam kuning ini bisa kembali membaik. Tentu ini bisa menjadi kesempatan bagi Sobat Treasury yang ingin membelinya mumpung harganya masih murah.

Ingin beli emas? Kini kamu bisa membelinya melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa jadi pilihan bagimu untuk investasi emas. Mulai dari Rp5 ribu, kamu bisa membeli logam mulia ini.

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!