Emas Menguat Tipis Berkat Dolar AS yang Melandai



Emas menguat tipis pada hari ini. Penguatan logam mulia ini disebabkan oleh dolar AS yang melandai.

Harga emas 1 gram di Treasury saat ini bergerak di level Rp853 ribu pada Senin 18 Juli 2022. Kini, harganya bertengger di level Rp853.420. Emas sempat tergelincir ke Rp852.389, kemudian merangkak lagi ke harga semula. Selama seminggu, pergerakan harga logam ini melemah 1,21 persen.

Dilansir dari CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,55 persen ke US$1.712,5 per ons. Harga logam-logam mulia lainnya turut mengekor emas. Harga perak menanjak 0,68 persen ke US$18,72 per ons, platinum terkerek 1,06 persen ke US$839,7 per ons, dan paladium meningkat 1,4 persen ke US$1.855 per ons.

Analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan dolar AS melandai ke level 107,8. Posisi ini terendah sejak 8 Juli 2022.

Meskipun menguat, Wyckoff mengingatkan harga logam kuning ini rentan melemah karena ada potensi dolar AS yang menguat, dikutip dari Kontan. Mata uang negeri Paman Sam ini diperkirakan akan naik karena pasar berekspektasi bank sentral AS menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin bulan ini.

 

Ancaman Resesi Ikut Membayangi

Ditambah lagi ada ancaman resesi yang bisa membuat harganya makin turun. Instrumen ini memang dipercaya menjadi aset yang aman ketika perekonomian memburuk. Namun, kondisi perekonomian ini bisa menurunkan permintaan emas.

“Pelaku pasar sangat khawatir kalau lonjakan inflasi akan meningkatkan ancaman resesi yang semakin membuat permintaan emas semakin turun,” kata dia.

Di sisi lain, analis independent, Ross Norman, mengatakan pasar juga ikut mempertimbangkan rencana Uni Eropa untuk mengadopsi paket sanksi terhadap Rusia. Sanksi ini akan menambah larangan impor emas Rusia.

“Sanski Uni Eropa terhadap emas Rusia akan berdampak yang agak terbatas,” kata Norman.

Ada kemungkinan Rusia menemukan pasar di luar Uni Eropa dengan respons yang baik. Apalagi, saat ini, pembeli di hub Asia tertarik terhadap penurunan harga di pasar emas fisik.

 

Gara-gara Ini Emas Makin Murah Lima Minggu Beruntun

Melansir Kitco, emas menutup akhir minggu kemarin dengan melemah 2 persen. Penurunan ini terjadi selama lima minggu berturut-turut. Tahun ini, logam kuning ini melemah sekitar 7 persen.

Penyebabnya tak lain lain adalah angka inflasi AS sebesar 9,1 persen pada Juni. Tingginya angka inflasi ini mendorong naiknya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed pada Juli dari 75 basis poin menjadi 100 basis poin. Ditambah lagi dengan kenaikan suku bunga acuan Bank of Canada sebesar 100 basis poin.

“Peningkatan sebesar ini sangat tidak biasa. Inflasi terlalu tinggi dan lebih banyak orang cemas bahwa inflasi tinggi akan tetap ada,” kata Gubernur Bank of Canada, Tiff Macklem.

Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek, mengatakan suku bunga diprediksi bisa naik lebih tinggi kalau The Fed benar-benar berkomitmen menekan inflasi hingga 2 persen.

Selain inflasi dan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, pelemahan emas juga disebabkan oleh dolar AS yang menguat ke level tertinggi selama 20 tahun terakhir dan imbal hasil obligasi AS yang naik.

Ahli Strategi Komoditas Senior ANZ, Daniel Hynes, mengatakan investor khawatir terhadap prospek perlambatan ekonomi global dan mulai beralih ke dolar AS.

“Investor mengurangi eksposur ke logam mulia,” kata Hynes.

 

Harganya Bisa Turun ke US$1.600 per Ons

Pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman, mengatakan ada risiko penurunan harga emas yang cukup tinggi. Emas berpeluang terjatuh ke level US$1.600-US$1.650 per ons dalam jangka pendek. Tapi, ini tidak mengubah pandangan Millman bahwa emas bisa bergerak lebih tinggi jelang akhir tahun.

Analis komoditas senior RJO Futures, Bob Haberkorn, mengatakan level US$1.700 merupakan titik kritis emas dan logam mulia ini juga akan terdampak kenaikan suku bunga The Fed sebesar 100 basis poin  jika ekspektasi itu jadi kenyataan.

“Emas akan berjuang di lingkungan ini,” kata Haberkorn. 

Situasi emas saat ini menjadi kesempatan bagimu untuk memiliki logam mulia. Apalagi sekarang kamu makin mudah membeli emas.

Kini, emas tak hanya dibeli di toko, tetapi juga di platform digital. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa kamu jadikan pilihan untuk investasi emas. Harganya juga ramah di kantong, mulai dari Rp5.000 kamu sudah bisa beli logam ini.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!