Harga Emas Terjepit Dolar AS dan Resesi



Harga emas melemah pada perdagangan hari ini, Senin 11 Juli 2022. Harga logam ini masih berada di bawah bayang-bayang kenaikan suku bunga The Fed dan ancaman resesi.

Harga emas 1 gram Treasury saat ini berada di level Rp867.733. Harganya menurun setelah bertengger di Rp869.128. Selama semingu, harga emas terguling dari posisinya di Rp901 ribuan per 1 gram ke level Rp860 ribuan dan melemah 3,77 persen.

Sementara itu, harga emas dunia merosot 0,21 persen ke US$1.785 per ons. Pelemahan harga emas ini turut menarik logam-logam mulia lainnya. Terpantau harga perak melemah 0,21 persen ke US$19,19 per ons, platinum turun 0,4 persen ke US$879,3 per ons, dan palladium anjlok 1,42 persen ke US$2.126 per ons.

Dilansir dari Kitco, harga emas tetap rentan terhadap aksi jual yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh pasar yang bersiap-siap menghadapi kebijakan agresif bank sentral AS, Federal Reserve, pada pertemuan Juli. Analis juga sedang fokus terhadap harga potensial yang akan memicu momentum perputaran harga emas.

 

Terjebak Dolar AS dan Resesi

Analis logam mulia Standard Chartered, Suki Cooper, mengatakan pasar emas terpukul gara-gara penguatan indeks dolar AS. Kini, investor lebih melirik dolar AS sebagai safe haven di tengah ketakutan ancaman resesi. Terakhir, emas jatuh ke level terendah pada September 2021.

“Sementara terjebak di antara risiko inflasi yang meningkat dan kekhawatiran yang berkembang terhadap resesi, emas mengambil isyarat dari USD yang telah diuntungkan dari arus safe haven,” kata Cooper.

Data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat juga telah meyakinkan pasar bahwa The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuan sebanyak 75 basis poin pada pertemuan Juli hanya dalam dua minggu. CME FedWatch Tools menunjukkan peluang suku bunga acuan The Fed naik 75 basis poin sebesar 95,4 persen dan yang naik 100 basis poin sebesar 4,6 persen.

Ahli Strategi Investasi Senior Allianz Investment Management, Charlie Ripley, mengatakan The Fed masih punya banyak PR yang harus dilakukan berkaitan dengan kebijakan suku bunga. Ripley menyebut kenaikan 75 basis poin ini hampir pasti.

“Yang penting dari sini bagi investor bukanlah seberapa cepat kenaikan suku bunga, tetapi seberapa tinggi untuk memperlambat ekonomi,” kata dia.

 

Banyak Risiko untuk Emas

Ada banyak risiko pelemahan harga untuk emas. Risiko-risiko ini bisa menekan harganya hingga ke level US$1.650 per ons, menurut analis pasar senior OANDA, Edward Moya. Harga ini diprediksi menjadi yang terendah.

Moya mengatakan ada tekanan jual yang luar biasa ketika harga emas menembus angka US$1.800 per ons. Tapi, ketika situasi memburuk, emas bisa terjun ke level US$1.650-US$1.675 dan para pembeli kembali ke instrumen ini.

“Emas rentan terhadap penurunan. Itu level kuncinya. Untuk batas atas, (harga) US$1.770 adalah level resistensi utama bagi emas,” kata dia.

Cooper mengamati harga US$1.690 sebagai dasar harga yang lebih lemah. Disebutkan juga bahwa periode Juli merupakan periode musiman saat permintaan melambat.

Pelemahan harga emas dunia membuat harganya semakin murah. Ini menjadi kesempatan bagus bagimu yang ingin memiliki aset ini.

Sekarang beli emas pun semakin mudah. Sobat Treasury tak perlu lagi pergi ke toko emas. Kamu bisa membelinya melalui aplikasi di smartphone.

Aplikasi Treasury bisa dijadikan pilihan sebagai tempat berinvestasi emas dengan harga yang terjangkau. Mulai dari Rp5 ribu, kamu bisa langsung membelinya.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!