Harga Emas Kembali Bangkit Berkat Reli Dolar AS yang Berhenti



Harga emas hari ini kembali menguat. Kembalinya kilauan emas ini disebabkan oleh reli dolar AS yang terhenti. 

Harga emas 1 gram Treasury berada di level Rp868.959 pada Jumat 8 Juli 2022. Selama seminggu, harga emas melemah 3,13 persen.

Bagaimana dengan harga emas dunia? Dilansir dari CNBC, pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen ke US$1.740,16 per ons. Harga emas berjangka AS juga meningkat 0,2 persen ke US$1.739 per ons.

Kenaikan harga emas ini juga mengangkat logam-logam mulia lainnya. Tercatat harga perak meningkat 0,2 persen ke US$19,21 per ons, platinum naik 2,2 persen ke US$874,82 per ons, dan paladium melesat 5,6 persen ke US$2.011,42 per ons.

 

Emas Murah Diburu Investor

Berhentinya reli dolar AS mendorong separuh investor membeli emas. Reli dolar AS ini mengantarkan logam kuning ke level terendah dalam sembilan bulan. Selain faktor dolar AS, harga emas juga menguat berkat data perekonomian yang negatif.

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menilai investor berburu emas murah setelah harganya anjlok ke level US$1.700 per ons.

“Jelas ada minat untuk membeli saat penurunan ke level terendah, US$1.700-an,” kata Meger.

 

Hati-hati

Greenback muncul sebagai tempat berlindung yang lebih disukai saat risiko resesi meningkat. Apalagi, dolar AS yang tidak meningkat hari ini memperbesar peluang emas untuk bangkit.

“Setiap kekuatan yang mungkin kita lihat di emas dalam jangka pendek, harus diperlakukan dengan ekstra hati-hati,” kata Analis Pasar City Index, Fawad Razaqzada.

Sebab, lanjut Razaqzada, penjualan emas bisa saja gampang dilakukan saat dolar AS menguat dan suku bunga naik.

 

Berharap Muncul Katalis Baru

Sekadar informasi, pada Rabu minggu ini, risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve untuk Juni menunjukkan bahwa inflasi memburuk dan kecemasan akan hilangnya kepercayaan kepada bank sentral AS dalam mengendalikannya, mendorong kenaikan suku bunga acuan—terbesar dalam tiga dekade.

Sejak The Fed menaikkan suku bunga acuan pada Maret untuk menekan inflasi, harga emas anjlok lebih dari US$300 per ons. Kenaikan suku bunga ini memperbesar biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Saat ini, katalis baru bagi emas tengah dinanti. Yaitu, laporan pasar tenaga kerja yang akan dirilis dalam waktu dekat. Sebelumnya, data menunjukkan klaim pengangguran mingguan naik dan permintaan kerja melambat. Bahkan, angka PHK naik ke level tertinggi selama 16 bulan pada Juni 2022.

Sebelumnya, harga emas anjlok dalam 8,5 bulan terakhir karena investor beramai-ramai melirik dolar AS. Mata uang Paman Sam ini dinilai lebih menjanjikan daripada emas.

Analis dari Standard Chartered, Suki Cooper, menilai harga emas anjlok karena pasar berekspektasi Federal Reserve menaikkan suku bunganya pada Juli 2022 sebanyak 75 basis poin. Kenaikan suku bunga ini akan menjadikan emas tak lagi menarik. Investor, kata dia, lebih memilih membeli dolar daripada emas karena lebih menguntungkan.

“Pelemahan emas terjadi karena sentimen risk off,” kata Cooper, dilansir dari CNBC Indonesia.

 

Di Bawah Bayang-bayang Kenaikan Suku Bunga AS

Risalah rapat Federal Open Market Committee menunjukkan bank sentral ini akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Kebijakan ketat akan diberlakukan kalau inflasi di AS tidak kunjung turun.

“Sikap hawkish The Fed dan kebijakan moneternya yang lebih agresif berdampak negatif terhadap pergerakan logam, termasuk emas,” kata analis independent, Tai Wong.

Wong mengatakan pergerakan data inflasi yang dikeluarkan minggu depan juga akan berpengaruh terhadap harga emas.

Harga emas pun masih bisa tertekan oleh kebijakan moneter yang agresif dari The Fed. Bisa saja harganya turun ke level US$1.700-an per ons pada akhir tahun, malah bisa di bawahnya.

“Ketidakmampuan untuk menembus US$1.768 akan membuat emas di bawah tekanan dan akan terdorong ke US$1.7220-US$1.698,” kata Kepala Strategi Teknis skcharting.com, Sunil Kumar Dixit, dilansir dari JPNN.

Melihat dari tren ini, emas masih menjanjikan sebagai lindung nilai asetmu. Ditambah lagi nilainya yang tetap terjaga dan aman dari inflasi. 

Buat kamu yang tertarik berinvestasi emas, aplikasi Treasury bisa jadi pilihannya. Instrumen investasi ini bisa dibeli mulai dari Rp5 ribu.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury. 

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!