Ketakutan terhadap Resesi Dongkrak Harga Emas



Ketakutan terhadap Resesi Dongkrak Harga Emas

Harga emas bergerak naik pada perdagangan hari ini, Kamis 29 Juni 2022. Kembalinya kilau emas disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang agresif dan dukungan dari permintaan aset safe haven karena kecemasan akan resesi meningkat. 

Ini terlihat dari harga 1 gram Treasury. Harganya berada di level Rp900.455. Semula berada di level Rp898.983, harga emas bergerak naik turun dan mencapai puncaknya di Rp900.733.

Dikutip dari CNBC, harga emas terpantau naik 0,14 persen ke level US$1.820,2 per ons. Harga platinum dan palladium juga ikut terangkat. Harga platinum naik 0,49 persen ke US$914,6 per ons dan palladium 1,2 persen ke US$1.970 per ons.

Sebaliknya, harga perak turun 0,14 persen ke US$20,71 per ons.

 

Tertekan Kenaikan Suku Bunga, sih

Kenaikan suku bunga acuan membuat emas tidak menarik karena meningkatkan biaya peluang memegang aset karena tidak menghasikan bunga. Ini juga akan membuat harga emas menjadi mahal bagi pembeli luar negeri.

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, mengatakan pasar emas berada dalam situasi tarik-menarik karena ada komitmen kuat Federal Reserve memerangi inflasi. Untuk menekan harga, Federal Reserve bisa saja menaikkan suku bunga secara agresif.

Investor menilai kenaikan suku bunga memang bisa melambatkan ekonomi. Tapi, ada risiko yang lebih besar, yaitu inflasi yang terus-menerus.

Dilansir dari Kitco.com, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan perlambatan ekonomi memang menjadi risiko kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi.

“Tapi, ada risiko yang lebih besar, yaitu gagal memulihkan stabilitas harga,” kata Powell dalam Forum ECB di Sintra, Portugal.

Ancaman berat yang harus dihindari AS, kata dia, adalah transisi yang lebih permanen dari rezim inflasi rendah ke tinggi. Selama bertahun-tahun, inflasi di AS memang rendah. Ketika ada lonjakan inflasi yang besar, bank sentral AS bisa mengabaikannya karena bersifat sementara.

Sekarang, itu tidak bisa diabaikan. Berpacu dengan waktu, Federal Reserve berusaha menekan inflasi. Kalau dibiarkan inflasi tinggi bisa terlalu mengakar. Sekadar informasi, inflasi AS ditargetkan berada di level 2 persen.

 “Tugas kami adalah mencegah hal itu terjadi. Kami tidak akan mengizinkan transisi dari lingkungan inflasi rendah ke tinggi,” kata dia.

 

Tapi, Ada Angin Segar dari Sini

Walaupun ada kenaikan suku bunga, emas tetap menjadi favorit karena ada kekhawatiran resesi. Ditambah lagi ada data perekonomian AS yang memburuk.

“Angka PDB (produk domestik bruto) yang sedikit lebih lemah dari yang diharapkan terus menyebarkan kekhawatiran potensi yang bergerak menuju situasi resesi,” kata Meger.

Sekadar informasi, kemarin, pemerintah AS mengumumkan revisi pertumbuhan ekonomi. Menurut CNBC Indonesia, perekonomian AS terkontraksi 1,6 persen secara year-on-year pada kuartal I 2022. Angka ini berada di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan perekonomian tumbuh 1,5 persen. Angka pertumbuhan ini juga terjun bebas dari kuartal IV 2021 yang mencapai 6,9 persen.

“Akibatnya, kita bisa melihat pergerakan menuju aset safe haven,” tambah dia.

 

Larangan Impor Juga Gairahkan Harga Emas

Apalagi, ada rencana pelarangan impor emas dari Rusia oleh negara-negara G-7. “Penting untuk melihat apakah diskusi (pelarangan) meluas ke logam mulia lainnya, terutama palladium,” tulis analis UBS, Joni Teves.

Hal ini melihat Rusia yang menyumbang lebih dari 40 persen pasokan tambang palladium global. Padahal, palladium ini merupakan komponen penting di industri otomotif. Kalau diberlakukan, larangan ini bisa mengancam industri otomotif, apalagi ada anggota G-7 yang punya industri ini.

“Sementara, negara-negara seperti AS dan Jepang memiliki industri otomotif yang membutuhkan palladium sebagai masukan dalam autocatalysts untuk kendaraan bensin,” tulis Teves.

Karena faktor-faktor di atas, harga emas menjadi berpotensi naik ke depannya. Apalagi mengingat kelebihan emas yang tahan terhadap inflasi dan nilainya tetap terjaga.

Ingin memiliki emas sebagai safe haven? Kini, kamu bisa membelinya dengan harga terjangkau mulai dari Rp5 ribu di aplikasi Treasury.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

 Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!