Harga Emas Kembali Tertekan Gara-gara Dolar AS Makin Perkasa



Harga emas kembali melemah hari ini, Selasa 12 Juli 2022. Penguatan dolar AS membuat harga emas berada di level terendah selama sembilan bulan.

Harga emas 1 gram Treasury hari ini bergerak di level Rp866 ribuan. Saat ini, harganya berada di level Rp866.221. Selama tujuh hari, terpantau harga emas jatuh dari level Rp883 ribuan ke Rp866 ribuan atau melemah 1,93 persen.

Bagaimana dengan harga emas dunia? Dilansir dari laman CNBC, harga emas di pasar spot jatuh 0,3 persen ke US$1.737,32 per ons dan emas berjangka AS melemah 0,3 persen ke US$1.737 per ons.

Belakangan ini, investor lebih melirik dolar AS daripada emas. Ini membuat indeks dolar AS melesat. Dikutip dari medcom.id, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, menembus level 108,022 atau naik 0,95 persen. Ini level tertinggi sejak Oktober 2002.

Harga logam-logam mulia lainnya juga ikut melemah. Harga perak di pasar spot turun 0,7 persen per ons, platinum anjlok 2,6 persen ke US$874,1 per ons. Hanya palladium yang harganya naik 0,5 persen ke US$2.193,42 per ons.

 

Dolar Melesat karena Suku Bunga Naik

Kenaikan suku bunga acuan menjadi ancaman bagi emas. Tingginya suku bunga mengerek biaya peluang memegang emas karena instrumen ini tidak membayar bunga.

“Emas berada di bawah tekanan karena dolar membuat pergerakan besar,” kata Analis Senior OANDA, Edward Moya.

Ditambah lagi ada ekspektasi kenaikan suku bunga cukup besar setelah melihat data tenaga kerja AS yang kuat. Data yang dirilis pada Jumat lalu bisa memantapkan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak 75 basis poin. Menurut CME FedWatch Tools, peluang suku bunga acuan The Fed naik 75 basis poin sebesar 95,4 persen dan yang naik 100 basis poin sebesar 4,6 persen.

“Harga emas dapat secara tentatif berada di level US$1.700. Melihat dukungan yang kuat, (harga emas) di sekitar US$1.670,” kata Moya.

Pasar pun sedang bersiap-siap menghadapi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada bulan ini. Kenaikan suku bungaini bertujuan untuk menekan inflasi yang tinggi di negara itu.

Moya mengatakan inflasi sedang “tarik ulur” dengan emas. Laporan inflasi yang akan dirilis pada Rabu 13 Juli 2022 akan memperkuat dugaan kenaikan suku bunga The Fed pada akhir bulan ini. Laporan inflasi itu juga bisa menaikkan ekspektasi untuk pertemuan September.

 

Emas Masih Tetap Jadi Tempat yang Aman

Tak semua orang menyetujui kenaikan suku bunga The Fed. Salah satunya adalah Esther George. Pejabat dari bank sentral AS ini menolak kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin. Dikatakan bahwa perubahan suku bunga bisa membuat ekonomi menjadi lebih tegang.

Analis senior ActivTrades, Ricardo Evangelista, mengatakan emas masih menjadi tempat berlindung yang aman bagi investor. Hal ini melihat keadaan perekonomian di beberapa negara Asia dan ketidakstabilan geopolitik.

“Emas batangan tetap menjadi tempat berlindung yang aman selama masa-masa sulit,” kata Evangelista.

Emas memang terkenal sebagai instrumen safe haven karen tahan dari inflasi dan nilainya tetap terjaga. Logam ini juga mudah sekali dibeli. Tak perlu lagi datang ke toko emas, sekarang Sobat Treasury bisa membelinya melalui smartphone.

Kamu bisa membelinya di platform emas digital, seperti Treasury. Aplikasi ini menawarkan emas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.

 

Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!