Harga Emas Melemah Setelah Dolar AS Rebound



 

Harga emas turun karena dipukul mundur oleh dolar AS. Dolar AS rebound di tengah spekulasi bahwa ekonomi AS yang kuat bisa mendorong Federal Reserve untuk mempercepat kenaikan suku bunga. 

Harga emas dunia di pasar spot merosot 1,7 persen ke US$1.767,86 per ons setelah menyentuh level tertingginya di US$1.809,91 per ons kemarin. Harga emas berjangka AS pun melemah 1,6 persen ke US$1.780,5 per ons. Lalu, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Commodity Exchange New York Exchange, melemah 1,56 persne ke US$1.781,3 per ons.

Sementara itu, harga emas Treasury hari ini naik 0,1 persen ke Rp913.048. Dibandingkan dengan kemarin, harganya menguat 0,08 persen ke Rp912.960 per gram.

Diketahui, indeks dolar AS yang mengukur greenback, naik 0,71 persen ke 105,292. Sekadar informasi, minggu lalu, mata uang Paman Sam ini anjlok 1,4 persen dan 5 persen sepanjang November 2022—terburuk sejak 2010. Kenaikan indeks dolar AS turut mengerek imbal hasil surat utang pemerintah AS. 

Data ekonomi yang belum lama dirilis, menekuk harga emas. Berdasarkan data Departemen Perdagangan AS, pesananan baru untuk barang-barang manufaktur naik 1 persen pada Oktober 2022 setelah meningkat 0,3 persen pada September 2022. Kenaikan ini berada di atas ekspektasi pasar, yaitu naik 0,7 persen. Selanjutnya, indeks jasa-jasa komposit dari Institute for Supply Management (ISM) naik 2,1 poin dari 54,5 pada Oktober 2022 menjadi 56,6 pada November 2022.

Kemudian, Indeks Aktivitas Bisnis PMI Jasa-jasa AS Global turun dari 47,8 pada Oktober 2022 menjadi 46,2 pada November 2022. Namun, penurunan ini sesuai dengan perkiraan yang dirilis sebelumnya, yaitu 46,1.

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, mengatakan data ISM ini mendorong aksi jual emas karena ada ekspektasi Fed akan menjadi lebih hawkish. Streible mengatakan, emas telah mencapai rata-rata pergerakan 200 hari tadi malam, yaitu US$1.823,9 per ons. Sejak mencapai level ini, harga emas turun.

Bangkitnya dolar AS menjadikan emas kurang menarik bagi pedagang emas batangan yang menggunakan mata uang lain. Logam mulia ini pun juga kehilangan keuntungan sebelumnya, yaitu China melonggarkan beberapa hal pembatasan Covid-19. 

Kini, pedagang emas masih fokus kepada jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve. Sikap bank sentral AS yang melunak ini memberikan dorongan kepada emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. 

Analis UBS, Giovanni Staunovo, mengatakan, kini, pasar menanti data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang rencananya akan dirilis pada 13 Desember 2022. Data ini nantinya akan memberikan petunjuk tentang arah kebijakan Federal Reserve: memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan atau justru tetap menggeber kenaikan sebesar 75 basis poin. 

Sementara itu, perak—untuk pengiriman Maret—turun 3,58 persen ke US$22,42 per ons dan platinum untuk pengiriman Januari, anjlok 1,86 persen ke US$1.007,5 per ons.

 

Begitulah pergerakan harga emas hari ini dan gambaran ke depannya. Kamu tertarik untuk beli emas? Kini, logam mulia makin mudah untuk dibeli. Selain di toko, Sobat Treasury juga bisa membelinya di aplikasi smartphone seperti Treasury.

Harganya pun sangat terjangkau. Mulai dari Rp5 ribu, kamu sudah bisa mengantongi emas. Lebih murah daripada segelas es campur durian, kan?

 

Banyak keuntungan dari Treasury 

Selain itu, ada jaminan kepemilikan emas dari PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) sesuai dengan gramasi yang dimiliki. Sobat Treasury bisa menjual emas digital kapan pun kamu mau. Kamu juga bisa membeli koin emas Koin Nusantara dan koleksi perhiasan dari UBS Lifestyle agar penampilan makin kece badai. 

Ada juga fitur-fitur menarik yang ditawarkan oleh Treasury. Misalnya, fitur Cetak Emas untuk mencetak emas digital menjadi logam mulia batangan. Sobat Treasury juga bisa menjaminkan emas digital di fitur Jamimas. 

Apa lagi fitur-fitur ciamik lainnya? Download aplikasi Treasury sekarang untuk cari tahu jawabannya.