Prospek Ekonomi Dunia di Tahun 2022 & Dampaknya ke Harga Emas



Bank Dunia memutuskan untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini dari prediksi semula sebesar 4,3% menjadi 4,1%. Perekonomian global semakin melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang diprediksi mencapai 5,5%. Berdasarkan laporan Global Economic Prospect 2022 yang dirilis Selasa (11/1/2022), Bank Dunia memperkirakan varian Omicron masih akan menganggu aktivitas ekonomi (sumber:katadata.com)

Mengutip keterangan resmi dari IMF Ketika varian Omicron COVID-19 baru menyebar, negara-negara telah menerapkan kembali pembatasan mobilitas. Naiknya harga energi dan gangguan pasokan telah mengakibatkan inflasi yang lebih tinggi dan lebih luas daripada yang diantisipasi, terutama di Amerika Serikat dan banyak pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang. Penghematan yang sedang berlangsung di sektor real estat China dan pemulihan konsumsi swasta yang lebih lambat dari perkiraan juga memiliki prospek pertumbuhan yang terbatas.

Dalam laporan tersebut, inflasi yang meningkat diperkirakan akan bertahan lebih lama dari yang dibayangkan dalam World Economic Outlook (WEO) Oktober, dengan gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung dan harga energi yang tinggi berlanjut pada tahun 2022. Dengan asumsi ekspektasi inflasi tetap berlabuh dengan baik, inflasi akan menurun secara bertahap karena ketidakseimbangan pasokan-permintaan berkurang pada tahun 2022 dan kebijakan moneter di negara-negara ekonomi utama merespons.

Munculnya varian COVID-19 baru seperti son of omicron juga dapat memperpanjang pandemi dan menyebabkan gangguan ekonomi baru. Selain itu, gangguan rantai pasokan, volatilitas harga energi, dan tekanan upah lokal berarti ketidakpastian seputar inflasi dan jalur kebijakan tinggi. Ketika ekonomi maju menaikkan tingkat kebijakan, risiko terhadap stabilitas keuangan dan pasar negara berkembang serta aliran modal, mata uang, dan posisi fiskal negara berkembang terutama dengan tingkat utang yang meningkat secara signifikan dalam dua tahun terakhir mungkin muncul. Risiko global lainnya dapat mengkristal karena ketegangan geopolitik tetap tinggi, dan keadaan darurat iklim yang sedang berlangsung berarti bahwa kemungkinan bencana alam besar tetap tinggi (sumber: IMF.org)

Saat kondisi inflasi tinggi dan perekonomian tidak pasti, sebaiknya strategi untuk mengamankan nilai harus sudah mulai dilakukan. Misalnya dengan menyimpan uang ke dalam instrument emas. Nilai emas tidak pernah turun tajam, bahkan dalam beberapa kasus harga emas akan semakin tinggi seiring adanya sentimen dari krisis ekonomi sampai politik.

Selain mengamankan nilai, pada masa krisis skema penyimpanan emas juga harus jadi prioritas. Untuk memfasilitasi kemudahan tersebut saat ini sudah tersedia emas digital. Skema penyimpanan sekaligus investasi ini efisien untuk mengamankan nilai harta serta minim resiko aset hilang.

Emas digital juga memiliki keunggulan lain yaitu bisa dibeli semampunya. Melalui aplikasi Treasury yang sudah legal dan aman, jual beli emas digital bisa mulai dilakukan. Nggak perlu ribet dan modal yang besar. Cukup dengan Rp 5.000, Sobat Treasury bisa mulai berkontribusi pada peningkatan ekonomi digital di tanah air. Keuntungan yang Sobat Treasury dapat juga cukup menggiurkan loh. Bagaimana caranya?

Coba deh investasi Investasi emas di Treasury bisa Sobat Treasury lakukan mulai dari Rp5.000, lebih murah dari harga segelas es kopi susu!

 

Beli Emas Sekarang

Banyak keuntungan yang Kamu dapatkan investasi emas di Treasury. 

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT. Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun Kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, Kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!