RI Gelontorkan Rp75 Triliun Dorong Transformasi Digital



Teknologi yang semakin canggih membuat hampir semua kebutuhan manusia bisa diakses langsung dari telepon genggam. Tapi, belum semua orang masyarakat bisa menikmatinya. Ketersediaan layanan internet hingga ke pelosok jadi tantangan tersendiri agar semua orang bisa menikmati layanan digital dari telepon genggam.

Rupanya, pemerintah nggak tinggal diam loh! Buktinya, Kementerian Keuangan sampai khusus menganggarkan Rp75 triliun untuk membangun infrastruktur untuk mendorong transformasi digital. Uang sebanyak itu sudah digelontorkan sejak tahun 2019 lalu dan bakal terus berlanjut sampai 2022. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran itu khusus dialokasikan dari kantong APBN.

“Dari mulai tahun 2019, (investasi di bidang infrastruktur digital) kita Rp7 triliun, meningkat menjadi Rp10 triliun pada tahun 2020. Kemudian di tahun 2021 bahkan meningkat 3 kali lipat hingga Rp32 triliun dan tahun 2022 menjadi Rp25 triliun,” jelas Sri Mulyani dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (13/12/2021).

Sri Mulyani bilang, anggaran sebanyak itu dipakai untuk melanjutkan berbagai program pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), memastikan penyediaan akses yang merata, mendorong transformasi digital di sektor ekonomi dan pemerintahan, membangun Pusat Data Nasional, serta menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). 

Pemerintah paham betul kalau financial technology memberikan kesempatan yang lebih luas untuk pembangunan yang lebih demokratis dan merata.

“Namun, ini tidak akan terjadi dengan sendirinya apabila masih ada bagian dari masyarakat dan bagian dari Indonesia yang belum memiliki kemampuan untuk bisa akses teknologi maupun akses dari sisi internet,” sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Gak tanggung-tanggung, pemerintah ingin seluruh warga Indonesia hingga ke pelosok juga bisa merasakan internet dan bisa menikmati layanan digital layaknya warga Indonesia lain yang tinggal di ibu kota dan kota besar lainnya. Maklum saja, data yang dipegang Sri Mulyani menunjukkan ada 20 ribu lebih desa yang masih belum terkoneksi internet. Dengan adanya dukungan APBN di bidang infrastruktur digital, harapannya sekolah, pesantren, dan berbagai macam kegiatan kesehatan, seperti Puskesmas, dapat terkoneksi secara digital.

“Ini adalah bagian untuk tidak hanya mendukung transformasi ekonomi, tapi juga mendukung transformasi di sektor kesehatan dan pendidikan yang luar biasa penting,” papar dia.(sumber)

Pemerintah yang jor-joran untuk membangun infrastruktur demi tranformasi digital cukup dipahami, pasalnya infrastruktur tersebut dibangun untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah memprediksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030.

“Pertumbuhan ekonomi digitalnya itu sendiri akan tumbuh delapan kali lipat dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun. E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara dengan Rp1.900 triliun," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Hilirisasi Ekonomi Digital yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (10/06) di Jakarta.

Potensi tersebut juga pernah disebut oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, ia mengatakan di tahun 2030 B2B (business-to-business) juga akan tumbuh dengan besaran 13% atau setara dengan Rp763 triliun, health-tech akan menjadi Rp471,6 triliun atau 8% dari pertumbuhan. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh dari Rp15.400 triliun menjadi Rp24.000 triliun pada tahun 2030.

“Indonesia akan mempunyai GDP besar lebih dari 55% daripada GDP digital ASEAN, jumlahnya kira-kira Rp323 triliun dan akan tumbuh menjadi Rp417 triliun pada tahun 2030,” imbuhnya seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (Setkab).

Lutfi mengungkapkan, masih terdapat banyak potensi yang terbuka untuk ekonomi digital. Dicontohkannya, meskipun ekonomi digital Indonesia berkontribusi sebanyak 4% terhadap PDB nasional tahun 2020, namun sektor industri makanan-minuman dengan nilai Rp3.669 triliun baru bisa terlayani oleh e-commerce dengan nilai Rp 18 triliun.

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital tersebut, imbuhnya, terdapat terdapat sejumlah hal yang harus ditingkatkan, antara lain infrastruktur telekomunikasi serta perlindungan konsumen digital.

“Tenaga kerja/SDM kerja yang berketerampilan khusus di bidang teknologi juga merupakan salah satu pilar dasar yang penting, ekosistem inovasi juga penting untuk menghidupkan digital ekonomi tersebut, juga pelayanan publik, ekonomi digital, dan tata kelola dan strategi digital yang baik,” jelas dia.

Ia menekankan, terkait hilirisasi ekonomi digital, Indonesia juga harus dapat memanfaatkan perkembangan teknologi gelombang baru seperti teknologi 5G, IoT (internet of things), blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing.

“Kita berharap ekonomi digital ini akan memperbaiki pertumbuhan Indonesia, paling tidak dalam sektor logistik dan industri. Kalau kita melihat bahwa target daripada sektor logistik kita yang akan tumbuh dari 23% ongkos pada hari ini menjadi 17%, dengan adanya digital ekonomi ini, perbaikan daripada logistiknya akan jauh lebih baik,” tandas dia.(sumber)

Bila tujuan itu bisa dicapai, bahkan masyarakat di pelosok negeri juga bisa mengakses layanan digital termasuk layanan investasi digital di dalamnya. Sekarang, sudah banyak tersedia beragam pilihan investasi yang bisa diakses melalui telepon genggam. Salah satunya investasi emas digital. 

Nah, bagi kalian yang sudah bisa menikmati layanan digital, jangan sia-siakan gadget kalian hanya untuk bermedia sosial. Ada baiknya mulai memikirkan untuk mengoptimalkannya dengan mulai berinvestasi emas dan menambah kepemilikan aset emas lewat aplikasi Treasury. Menariknya, Investasi emas di Treasury bisa Kamu lakukan mulai dari Rp 5.000, lebih murah dari harga segelas es kopi susu!

 

Banyak keuntungan yang Kamu dapatkan investasi emas di Treasury 

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT. Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun Kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, Kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!