Inflasi AS Masih Tinggi, Harga Emas Diramal Naik📈🧐



Inflasi di Amerika Serikat (AS) diprediksi akan mencapai yang tertinggi dalam empat dekade terakhir. Pemicu utama dari tingginya inflasi yang akan terjadi di AS adalah kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang bakal mempercepat kenaikan suku bunga acuan.

Dilansir Bloomberg, dari kebijakan itu indeks harga konsumen diprediksi akan menunjukkan kenaikan hingga 7 persen sepanjang tahun ini hingga Desember, naik 0,4 persen dari sebulan sebelumnya. Kemudian di hari berikutnya, laporan Kementerian Tenaga Kerja AS lainnya diproyeksikan menunjukkan harga produsen melonjak hampir 10 persen pada 2021.

Kenaikan inflasi ini menjelaskan alasan  yang memilih pengetatan kebijakan moneter lebih cepat dari antisipasi sebelumnya. Ditambah lagi, pasar tenaga kerja yang semakin ketat, termasuk kenaikan upah dan penurunan pengangguran (sumber)

Saat kondisi perekonomian belum stabil, terlebih naiknya harga komoditas dan nilai uang yang semakin turun. Banyak orang diprediksi akan mengamankan aset di logam mulia atau emas.

Melansir Business Standard, Co-Founder dan CEO CommTrendz Gnanasekaran Thiagarajan menjelaskan, harga emas akan kembali meningkat melewati level 55 rupee atau setara Rp10.649.628 per-10 gram. Kenaikan harga emas terjadi di tengah pandemi, kekhawatiran inflasi, dan dolar AS yang lebih kuat.

Ia menjelaskan, setelah emas mengalami kenaikan yang tinggi di  tahun 2020 yaitu seharga 56.200 rupee di MCX pada bulan Agustus, harga saat ini sudah mendekati 48 ribu rupee per 10 gram.

"Sementara itu, ada pula kemungkinan lebih banyak pembatasan COVID yang diberlakukan setelah liburan Natal dan Tahun Baru kemudian beberapa negara Eropa dibayangi Omicron. Pejabat kesehatan AS mendesak orang Amerika untuk mendapatkan suntikan booster," kata Thiagarajan.

Ia menjelaskan, pengetatan suku bunga akan membuat dolar AS lebih menarik dibandingkan mata uang yang terikat dengan kebijakan moneter yang relatif lebih longgar seperti euro dan yen.

Spot emas berada di level lebih dari  $1.791 per ons di pasar internasional sementara di India, emas berjangka MCX berada di 47.740 rupee per 10 gram pada 29 Desember.

Harga emas kemungkinan akan terus naik dalam jangka menengah di tengah kekhawatiran inflasi dan ketidakpastian varian Omicron dari virus corona.

"Pasar saham yang jatuh dan status perlindungan nilai inflasi ke emas akan tinggi. Sementara itu, jika ada ketegangan geo-politik yang meletus, itu lagi-lagi dapat meningkatkan sentimen [terhadap emas]," beber dia.

Adapun ia memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran $1.700-1.900 per ounce pada paruh pertama tahun 2022 dan melampaui $2.000 di pertengahan tahun 2022.

"Di pasar domestik kami dapat mengharapkan harga berada di kisaran 45.000-50.000 rupee dan melewati 55.000 rupee pada paruh kedua tahun 2022 untuk MCX," kata Thiagarajan.

Analis Senior (Komoditas) HDFC Securities Tapan Patel mengatakan inflasi AS dan perkembangan imbal hasil obligasi riil masih dapat menyebabkan beberapa pemicu reli emas.

Resistensi jangka pendek emas terletak di $1.833 dan $1.870 dengan support di $1.670 per ounce. Ia menambahkan bahwa untuk tren jangka panjang untuk emas akan ada di angka, $1.970 diharapkan menjadi resistance utama untuk tahun 2022, dengan support di $1.580 per ons.

"MCX Gold berjangka memiliki resistensi jangka pendek di 49.200 rupee dan support di 45.000 rupee per sementara untuk tahun depan kita bisa melihat sisi atas dibatasi di 51.800 rupee dan support di 42.500 rupee," terang dia.

Sementara itu, CEO Regional World Gold Council, India, Somasundaram PR dalam beberapa bulan ke depan, melonjaknya harga komoditas dan biaya logistik diperkirakan akan memberikan tekanan lebih lanjut dan Reserve Bank of India (RBI) telah menyesuaikan ekspektasi inflasi lebih tinggi.

"Meningkatnya inflasi cenderung mendorong permintaan emas. Emas dianggap sebagai lindung nilai yang kuat terhadap inflasi dan data beberapa dekade mendukung asumsi ini," jelas dia.

Di sisi lain VP Commodities Research Motilal Oswal Financial Services Navneet Damani mengatakan harga emas dapat tetap didukung pada level yang lebih rendah. Setelah China melaporkan kenaikan harian tertinggi dalam kasus COVID lokal dalam 21 bulan.

"Kisaran yang lebih luas di COMEX bisa antara  $1.780-1.825 dan harga domestik di depan bisa berkisar di kisaran  48.000-48.385 rupee," tambahnya (sumber)


Beli Emas Sekarang

Banyak keuntungan yang Kamu dapatkan investasi emas di Treasury. 

Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT. Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yaxng Kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun Kamu membutuhkan, atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.

Lebih dari itu, Kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!