Mengatur Keuangan Rumah Tangga Itu Peran Suami atau Istri?
Saat berumah tangga, pasangan suami istri harus pandai-pandai dalam mengelola uang. Hal ini bertujuan agar semua kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi, syukur-syukur masih ada sisa untuk ditabung dan diinvestasikan.
Dalam masyarakat, pengelolaan keuangan rumah tangga selalu identik dengan istri. Keyakinan ini bukanlah tanpa dasar. Ada dua faktor yang membuat istri dipercaya sebagai “menteri keuangan” dalam rumah tangga, dikutip dari siapnikah.org.
Pertama, istri dianggap paling paham kebutuhan rumah tangga. Dia juga dianggap cermat ketika menyusun skala prioritas keluarga.
Kedua, teliti dan telaten. Penilaian ini muncul karena istri dianggap telaten mengurus suami, rumah, dan anak-anak. kemudian, dia juga jarang gegabah dan cenderung berhati-hati.
Tidak Melulu Harus Istri
Apakah anggapan keuangan rumah tangga diurus istri adalah sebuah harga mati? Dilansir dari Republika, perencana keuangan OneShildt Financial Planning, Agustina Fitria Aryani, mengatakan seorang manajer keuangan keluarga ditentukan dari kesepakatan bersama. Keuangan rumah tangga boleh dikelola oleh suami atau istri. “Disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dalam mengelola uang,” kata Agustina.
Dia menyarankan peran manajer diserahkan kepada pihak yang lebih disiplin dan pandai mengelola uang. Ini sebaiknya dibicarakan bersama pasangan beserta pembagian tugasnya. “Pos-pos mana saja yang menjadi tanggungan suami dan pos mana yang butuh support dari penghasilan istri,” kata Agustina.
Pembahasan ini juga mencakup pos-pos lainnya, seperti tanggungan biaya hidup orang tua dan hobi.
Suami Juga Bisa Jadi Kelola Uang Rumah Tangga
Melansir Okezone, seorang psikolog klinis, Veronica Adesla, mengatakan sejauh ini tidak ada hukum yang sah tentang siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga. Veronica menilai pengelola keuangan sebaiknya mampu mengatur uang dengan baik dan bijak. Kalau keuangan rumah tangga dipegang oleh seorang yang cakap dalam mengatur uang, rumah tangga bisa berjalan dengan baik, bahkan bisa berkembang untuk memenuhi tujuan pernikahan.
Dia bercerita pengalamannya saat menghadapi pasien yang merupakan seorang pria. Pasien ini mengaku tak bisa mengelola uang dengan baik. “Pria ini sadar kalau dirinya boros,” kata Veronica.
Lalu, sang pria melihat istrinya bisa mengatur pendapatannya sendiri dengan baik untuk memenuhi kebutuhan, investasi, sampai menabung untuk membeli mobil. Pasien ini pun dengan berbesar hati menyerahkan uangnya untuk dikelola istrinya.
Tetap Kompak Atur Keuangan Rumah Tangga dengan Pasangan
Lalu, bagaimana caranya agar bisa kompak mengatur keuangan rumah tangga? Yang dibutuhkan tentunya sikap saling terbuka dan jujur kepada pasangan. Berikut ini adalah cara-caranya, dikutip dari Liputan6.com.
Pertama, menentukan target. Setelah menikah, mengatur uang dengan baik sangat penting agar tujuan finansial bisa terwujud ke depan. Agar goal ini bisa tercapai, Sobat Treasury dan pasangan harus menentukan target jangka pendek yang ingin dicapai. Sebagai contoh, kalian ingin mengumpulkan uang muka untuk beli rumah. Agar uang muka ini lekas terkumpul, kamu dan pasangan sebaiknya menentukan berapa dana yang diperlukan.
Kedua, mencatat pengeluaran. Selain penghasilan, yang perlu dicatat adalah pengeluaran. Melalui catatan ini, kamu bisa melihat arus keluar uang. Kemudian, lingkari pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya membesar. Dengan mengetahui pengeluaran secara terperinci, kamu bisa mengatur uang dengan baik kedepannya.
Ketiga, melunasi hutang. Kalau masih ada hutang, kamu dan pasangan bisa melunasinya sesegera mungkin. Kalau semakin cepat lunas, beban hutang pun semakin cepat lenyap sehingga simpanan kalian bisa bertambah.
Keempat, investasi. Pasangan suami istri juga ada baiknya kompak untuk investasi. Investasi ini tak hanya berbentuk usaha dengan modal yang besar. Kamu dan pasangan juga bisa menanamkan modal di luar tabungan, seperti membeli emas.
Kelima, membuat tabungan berencana. Kalau Sobat Treasury dan pasangan sudah mandiri dan sama-sama punya penghasilan, lebih baik membuat tabungan untuk mewujudkan rencana yang telah dibuat. Jangan lupa untuk menghemat pengeluaran setiap bulan. Pisahkan juga tabungan berencana dengan pendidikan untuk anak nanti.
Selain tabungan untuk pasangan, kalian juga bisa merencanakan dana pendidikan anak, apalagi mengingat biaya pendidikan semakin mahal. Perencanaan ini bisa dimulai sejak hamil. Semakin dini mempersiapkan dana pendidikan anak, jumlahnya bisa semakin besar.
Untuk mewujudkan rencana-rencana itu, Sobat Treasury bisa memilih emas. Instrumen investasi ini relatif aman karena tahan dari inflasi dan nilainya tetap terjaga. Harganya pun bisa naik setiap tahun.
Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa kamu jadikan pilihan tempat investasi emas. Selain menawarkan harga emas mulai dari Rp5 ribu, platform ini juga menawarkan fitur-fitur menarik, seperti Emas. Fitur ini bisa membantumu untuk merencanakan keuangan jangka pendek, seperti dana pendidikan anak. Tak hanya itu, kamu juga bisa tahu berapa banyak tabungan yang harus dikumpulkan agar rencana ini bisa terwujud.
Banyak keuntungan yang kamu dapatkan investasi emas di Treasury.
Jaminan kepemilikan Logam Mulia di UBS (PT Untung Bersama Sejahtera), sesuai dengan gramasi emas yang kamu miliki di aplikasi Treasury. Kamu bisa mencetaknya menjadi Logam Mulia (emas fisik) mulai dari 0,1 gram, kapanpun dibutuhkan atau mencairkannya menjadi uang tunai hanya dalam 2x24 jam.
Lebih dari itu, kamu juga bisa mewariskan investasi emas, membuat rencana masa dengan fitur Rencana Emas, transfer emas, serta membeli berbagai koleksi perhiasan terbaru dari UBS Lifestyle. Makanya, download aplikasi Treasury sekarang!