Mau Jalan-jalan Tapi Ada Ancaman Resesi, Jadi Harus Bagaimana?



Sobat Treasury, kita sering melepas penat dengan pergi berlibur, baik ke luar negeri maupun di dalam negeri. Masalahnya, banyak pihak memprediksi ekonomi dunia tahun 2023 akan suram. Jika seperti itu, apakah kita masih bisa berlibur atau lebih baik menundanya?

 

Kita lihat dulu kondisinya seperti apa…

Sobat Treasury, banyak pihak meramal ekonomi dunia 2023 akan suram. Lembaga-lembaga internasional merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global. International Monetary Fund (IMF) misalnya, merevisi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,7 persen pada tahun ini. Revisi ini merupakan yang ketiga kali setelah 3,8 persen.

Selain itu, lembaga tersebut juga meramalkan ekonomi negara-negara utama seperti AS dan kawasan Eropa juga akan melemah. Ekonomi AS akan diprediksi tumbuh 1,6 persen dan Eropa 0,5 persen. Sementara itu, Indonesia diramalkan tumbuh positif sebanyak 4,7 persen-5 persen tahun ini.

Potensi resesi pun masih ada karena bank-bank sentral masih berperang melawan inflasi. Misalnya, Federal Reserve menaikkan suku bunga secara agresif untuk menekan inflasi yang tinggi. Jika suku bunga acuan terus naik, kondisi ini bisa membuat ekonomi melambat dan bisa terjatuh ke jurang resesi.Ditambah lagi ada ketegangan geopolitik yang diperkirakan masih ada tahun ini.
 

Jadi, Harus Bagaimana? 

Para perencana keuangan memang menyarankan kita untuk lebih memperhatikan pengeluaran. Sebab, resesi ini punya dampak negatif bagi masyarakat seperti aktivitas bisnis terganggu dan ada risiko PHK. Harga barang yang melangit pun juga bisa menyebabkan ekonomi melambat karena daya belinya berkurang. Mereka pun menyarankan kita untuk mengelola keuangan dengan baik. Misalnya, menghapus pengeluaran yang kurang penting, seperti rutin belanja baju setiap bulan. Ditambah lagi, risiko ekonominya pun semakin besar, seperti kemungkinan terjadi PHK atau potong gaji.

Jika ingin berlibur, kamu masih bisa melakukannya. Sebaiknya, Sobat Treasury memilih destinasi wisata dalam negeri karena bisa menggerakkan ekonomi setempat. Tapi, sebelum liburan, pastikan terlebih dahulu apakah dana kebutuhan wajib sudah aman atau belum. Di samping itu, frekuensi berwisatanya pun sebaiknya dikurangi. Misalnya, kamu sering jalan-jalan sebulan sekali. Dengan ramalan ekonomi suram, sebaiknya menguranginya jadi 3-4 bulan sekali. 

Selain itu, kamu juga disarankan untuk membuat satu pos anggaran yang paling penting, yaitu dana darurat. Anggaran ini bisa membantumu untuk menutup kebutuhan yang mendesak, apalagi ketika ada risiko perlambatan ekonomi. Besar dana darurat ini berbeda-beda, bergantung kepada jumlah tanggungan. Misalnya, Sobat Treasury belum menikah dan tidak ada tanggungan. Maka, dana darurat yang dibutuhkan mencapai 3 bulan dari pengeluaran bulanan. Sebagai contoh, pengeluaranmu sebanyak Rp5 juta per bulan sehingga dana darurat yang dibutuhkan mencapai Rp15 juta.

Lain halnya jika kamu sudah menikah dan punya tanggungan. Maka, dana darurat yang dibutuhkan mencapai 6-12 kali pengeluaran bulanan. Misalnya, kamu sudah menikah dan pengeluaran bulanan sebanyak Rp7 juta per bulan. Dana darurat yang dibutuhkan mencapai Rp42 juta-Rp84 juta per bulan.

Kabar baiknya, dana darurat ini bisa terkumpul dengan cepat melalui investasi. Melalui metode ini, uangmu bisa beranak-pinak. Instrumen yang rendah risiko seperti emas bisa kamu pilih untuk investasi. Selain naik terus setiap tahun, harga emas juga cenderung stabil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

 

Emas Mulai dari Goceng

Sobat Treasury pun bisa membeli emas dengan mudah. Tidak perlu membawa sederet persyaratan, kamu bisa membelinya dengan gampang di toko dan secara online melalui smartphone. Aplikasi emas digital seperti Treasury bisa kamu pilih untuk investasi. Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.

 

Rencanakan Dana Darurat dengan Emas

Selain itu, aplikasi ini menawarkan fitur-fitur menarik seperti Rencana Emas. Fitur Rencana Emas ini bisa membantumu untuk mengumpulkan dana darurat tepat waktu.

Ada simulasi penghitungan emas sesuai dengan target yang telah ditentukan. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui seberapa banyak emas yang harus ditabung secara harian, mingguan, dan bulanan.

Menarik banget, kan? Makanya, yuk investasi Emas di Treasury sekarang!