Baru 3 Bulan Harga Emas Dunia Sukses Tembus 4 Kali All Time High, Ini Pemicunya



Harga emas sudah pecah rekor sebanyak empat kali dalam kurun waktu tiga bulan terakhir yakni pada pada awal Desember 2023, kemudian pada 27 Desember 2023, 1 Maret 2024, dan perdagangan 4 Maret 2024. Saat ini harganya menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa all time high (ATH) di level US$ 2.114,99. 

Sejumlah indikator menyebabkan harga emas melejit ke angka yang tertinggi dan berpotensi lebih tinggi lagi pada tahun 2024 ini. Bahkan mungkin melebihi kenaikan dari tahun 2023 lalu yang melonjak hampir 15% dalam setahun. Sekedar informasi, tahun lalu harga emas di pasar spot sempat menyentuh harga tertinggi saat  meletusnya perang Hamas-Israel hingga pada 4 Desember 2023, logam mulia ini menyentuh all time high di level US$2.100/toz. Dan tahun ini kemungkinan harga emas akan tetap melanjutkan relinya. Setidaknya ada tiga faktor pemicu harga emas bakal terus menembus rekor terbarunya di tahun ini.

 

1. Pemangkasan Suku Bunga 

Rencana Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang bakal memangkas suku bunga tahun ini sebanyak tiga kali masing-masing sebesar 0,25% atau total 0,75% di 2024 bakal membuat emas terus melejit harganya. The Fed bahkan diperkirakan akan kembali melakukan pemangkasan sebanyak empat kali di 2025. 

Hasil suku bunga lebih rendah dan obligasi kurang menarik akan menyebabkan pelemahan pada dolar AS yang membuat emas banyak dilirik sebagai alternatif investasi yang lebih menjanjikan. Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.

 

2. Perlambatan Ekonomi AS

Berdasarkan riset JP Morgan, harga emas masih berpeluang naik. Bahkan pada 2025, diperkirakan mencapai puncak baru di US$ 2.300/ons. Prediksi ini berdasarkan estimasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan sebanyak 125 basis poin (bps) pada paruh kedua 2024. Pada kuartal III-2024, JPMorgan memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh melambat di 0,5% secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq). Ini bisa mendorong The Fed untuk memulai siklus penurunan suku bunga acuan pada Juni untuk menghindari resesi.

Laju manufaktur yang terekam dalam ISM Manufacturing PMI secara tak terduga jatuh ke 47,8 pada Februari, dari 49,1 pada Januari 2024. Indeks jauh di bawah ekspektasi pasar yakni 49,5. Data inflasi yang melambat juga membuat indeks dolar AS dan imbal hasil US Treasury jatuh.

Indeks dolar jatuh ke 103,86 atau terendah sejak 1 Februari 2024. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ambruk ke level terendah dalam tiga minggu ke 4,18.Dolar yang melemah membuat emas semakin terjangkau untuk dibeli sehingga meningkatkan pembelian. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga melemahnya imbal hasil US Treasury membuat emas lebih menarik.

 

3. Faktor Geopolitik Timur Tengah

Hal kedua yang memicu harga emas naik adalah faktor safe have lantaran meningkatnya kekhawatiran gejolak geopolitik di Timur Tengah yang makin meluas. Meski saat ini Israel tengah menarik mundur sebagian pasukan dari Gaza, ancaman suku Houti di Laut Merah yang membuat berang AS dan sekutunya tetap harus diwaspadai sebagai pemicu perang yang lebih luas. Serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah dan selat Bab al-Mandab terus memicu kekhawatiran atas arus barang melalui jalur air penting tersebut. Serangan drone dan rudal telah menghantam setidaknya empat kapal sejak bulan lalu.

Emas jadi tempat perlindungan aset agar nilainya tidak rusak karena perang. Dalam sejarah dunia tercatat beberapa kejadian yang menyebabkan lonjakan harga emas dunia akibat perang. Saat Perang Dunia I, harga emas dunia mencapai US$ 536,69/ troy ons pada April 1915. Setelah perang reda, harga emas pun ambrol dan mencapai harga terendah di US$ 275,2/troy ons.

Lebih dari 50 tahun berselang, harga emas dunia melejit hingga 290% sejak Desember 1970 hingga mencapai level tertinggi pada Maret 1974. Saat itu puncak harga emas berada di US$ 999,67/troy ons. Aset safe haven ini meroket karena perang Timur Tengah yang pecah pada 1973. Sementara pada dekade 2000-an, ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Irak pada membuat harga emas melambung hingga 50% dalam kurun waktu setahun.

 

4. Pengaruh Pilpres AS

Faktor selanjutnya yang dapat mengerek harga emas tahun ini adalah pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 5 November 2024. Seperti yang terjadi sebelumnya di 2020, volatilitas harga emas langsung berdenyut saat perhitungan suara Pilpres AS. Terlebih, Donald Trump Kembali mencalonkan diri nanti sebagai Presiden AS. 

Apabila Donald Trump berhasil kembali menduduki kursi kepresidenan, patut diperhitungan hubungan diplomatik AS dengan Tiongkok yang sempat memanas di era kepemimpinannya dulu dan beberapa negara lain. Kebijakan Trump sedikit banyak memengaruhi harga emas terhadap dolar AS. 

Dari tiga faktor di atas bisa disimpulkan fluktuasi harga emas masih tinggi hingga awal semester II 2024. Dan mungkin akan terus naik didorong oleh meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) pada Juni 2024. Terlebih para investor yakin penurunan suku bunga bakal terus berlanjut hingga Maret tahun depan dan suku bunga di bawah 4% pada akhir tahun depan. 

 

Saatnya Investasi Emas, Mulai dari Rp5.000-an  

Nah, dengan adanya potensi harga emas yang bakal naik lagi sampai tahun depan dari tiga indikator di atas, buat kamu yang mau cuan santai dengan investasi jangka menengah dan jangka panjang, kamu bisa membeli emas dengan mudah dan murah, mulai dari Rp5 ribu di Treasury!

Jangan khawatir dengan legalitas dan keamanan Treasury. Treasury, merupakan pedagang emas fisik digital pertama yang berlisensi BAPPEBTI. Transaksi digital terjamin aman karena telah terdaftar di KOMINFO dan berpartner dengan ICH untuk menjamin keamanan transaksi pengguna. Treasury Merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka. Transaksinya pun aman karena merupakan anggota dari ICDX yang merupakan lembaga kliring serta bursa berjangka yang diawasi oleh BAPPEBTI. 

Fitur-fitur lainnya dari Treasury pun nggak kalah menarik. Kamu bisa punya tabungan emas berjangka dengan bunga  s.d 9% p.a di Panen Emas. Atau bisa juga menjual sementara emasmu di Jamimas dengan biaya rendah, pencairan dananya cepat lho! Beli perhiasan dan koin emas Koin Nusantara pun bisa kamu lakukan di sini!

Menarik banget, kan? Yuk investasi emas di Treasury sekarang!