Cantik Banget, Begini Pesona 5 Edisi Baru Koin Nusantara



Sobat Treasury, banyak orang menjadikan emas sebagai instrumen investasi, bahkan sebagai aset safe haven. Ada kelebihan-kelebihan emas yang menarik minat investor, seperti harganya yang relatif stabil saat perekonomian memburuk, tahan dari inflasi, dan nilainya tetap terjaga. Selain logam mulia batangan, ada bentuk lain emas yang sering dijadikan untuk investasi, yaitu koin emas.

Bicara tentang koin emas, Koin Nusantara bisa kamu jadikan untuk investasi. Koin ini diproduksi oleh PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) secara eksklusif untuk Treasury. Sobat Treasury, Koin Nusantara ini terinspirasi dari uang koin dinar dan ada sentuhan budaya Nusantara.

Mengapa terinspirasi dari dinar?

 

Terkenal dari Zaman Dahulu dan Mempunyai Nilai Tersendiri

Pada zaman dahulu kala, dinar sudah punya “nama” dan tetap memiliki nilai tersendiri di tengah masyarakat hingga kini. Lebih dari itu, nilai tukarnya mengikuti pergerakan harga emas. Inilah alasan yang mendorong masyarakat untuk memilih dinar sebagai sarana investasi karena bisa menghindar dari inflasi, bahkan krisis keuangan sekalipun.

Koin Nusantara pertama kali dicetak pada 2019 dan terbuat dari emas 24 karat yang di produksi UBS, habis dalam waktu yang relatif singkat. Waktu itu, ada dua edisi, yaitu Koin Nusantara Edisi 1 Dinar Padang dengan berat 4,4 gram dan Edisi 0,5 Dinar Lombok dengan berat 2,2 gram.

 

Banyak Yang Baru dari Koin Nusantara

Tahun ini, Treasury kembali merilis beberapa edisi baru Koin Nusantara. Ada 3 edisi yang berbalut budaya Indonesia dan 2 edisi yang terinspirasi dari pesona bunga-bunga Nusantara, yaitu Edisi Kusuma Indonesia.

Edisi yang terinspirasi dari budaya Indonesia adalah Edisi 1/4 Dinar Aceh, Edisi 1/8 Dinar Makassar, dan Edisi 1/16 Dinar Surabaya. Sementara itu, Edisi Kusuma Indonesia terdiri atas Edisi Puspa Bangsa dan Edisi Puspa Pesona.

 

mobile

Koin Nusantara Edisi Dinar

1. Edisi 1/16 Dinar Surabaya

Edisi 1/16 Dinar Surabaya ini terbuat dari emas seberat 0,275 gram. Desainnya bergambar Masjid Muhammad Cheng Ho dan batik semanggi.

Familiar dengan Laksamana Cheng Ho? Ya, Cheng Ho merupakan pemimpin ekspedisi pelayaran pada masa Kekaisaran China untuk melakukan misi diplomasi dan perdagangan pada 1405-1433. Memiliki nama lengkap Muhammad Laksamana Cheng Ho,diyakini merupakan seorang petualang yang soleh dan taat beribadah, sehingga untuk mengenang perjuangannya diabadikan dalam bentuk Masjid Muhammad Cheng Ho.

Masjid ini terinspirasi dari bangunan Masjid Niujie di Beijing China, yang sering digunakan sebagai tempat ibadah Laksamana sebelum memulai pengembaraan. . Pada Edisi Dinar Surabaya, juga terdapat motif Kembang Semanggi, yang terinspirasi dari makanan khas Surabaya, yaitu; Pecel dengan bumbu Petis yang dituang di atas daun semanggi dan kecambah.

 

2. Edisi 1/8 Dinar Makassar

Koin Nusantara Edisi 1/8 Dinar Makassar ini berbobot 0,55 gram. Satu sisinya bergambar Masjid 99 Kubah dan Kain Tenun Sengkang. Masjid ini terletak di tepi Pantai Losari, Makassar. Warnanya didominasi oleh merah, oranye, dan kuning. Penampilannya sakral, monumental, dan megah. Kata "99" ini diambil dari Asmaul Husna.

Sementara itu, kain tenun sengkang ini berasal dari Suku Bugis. Kain tenun ini bermotif garis-garis vertikal dan kembang, dengan hitungan yang harus ganjil.

Ada banyak motif kain tenun sengkang, seperti Cobo, ukiran Toraja, dan Aksara Bugis. Warnanya yang berbeda-beda ini juga digunakan untuk memperlihatkan apakah pemakai tenun ini masih lajang atau sudah menikah.

 

3. Edisi 1/4 Dinar Aceh

Koin Emas Edisi 1/4 Dinar ini seberat 1,1 gram. Desainnya terinspirasi dari Masjid Baiturrahman dan kain tenun Pucuk Rebung. Masjid Baiturrahman ini merupakan masjid terbesar di Aceh dan punya 3 kubah di bagian atapnya.

Kemudian, motif pucuk rebung ini memiliki filosofi harapan dan kekuatan seperti bambu yang tidak mudah runtuh. Motif ini mencerminkan manusia yang berproses menjadi pribadi yang lebih bermanfaat.

 

Edisi Kusuma Indonesia

mobile

Koin emas ini terinspirasi dari pesona bunga di nusantara. Ada tiga bunga yang ditetapkan sebagai puspa nasional sesuai dengan Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1993, yaitu Melati Putih sebagai Puspa Bangsa, Anggrek Bulan sebagai Puspa Pesona, dan Rafflesia Arnoldi sebagai Puspa langka.

Nah, melalui Edisi Kusuma Indonesia, Treasury menghadirkan pesona bunga bangsa ke Edisi Puspa Bangsa dan Edisi Puspa Pesona.

 

1. Koin Nusantara Puspa Bangsa

Koin emas ini bergambar bunga Melati Putih dan beratnya sebesar 0,2 gram. Puspa bangsa ini menyimbolkan cinta dan kesucian,sehingga sering digunakan untuk upacara pernikahan. Melati putih menggambarkan masyarakat Indonesia yang sederhana dan berbudi pekerti luhur.

 

2. Koin Nusantara Puspa Pesona

Edisi ini bergambar Anggrek Bulan. Beratnya pun mencapai 0,3 gram. Koin Puspa Pesona terinspirasi dari kecantikan anggrek bulan putih. Bunga ini menggambarkan penghormatan dan keanggunan.

Itulah lima edisi baru Koin Nusantara. Cantik dan elegan, bukan? Kamu mau punya koin emas ini? Sobat Treasury bisa membelinya melalui aplikasi Treasury. Yuk, langsung cuss beli Koin Nusantara sekarang sebelum kehabisan!