Kenapa Harga Emas Naik Akhir-Akhir Ini?



Emas, Simpanan yang Nilainya Cenderung Naik

Beberapa bulan terakhir, polemik antara USA dengan China kian meninggi. Bukan hanya berimbas pada hubungan bilateral dan dagang kedua negara, tapi juga berefek pada ekonomi dunia, termasuk harga Emas yang mencapai angka cukup tinggi. Harga Emas saat ini berkisar di angka Rp687.163/gram, atau naik lebih dari 39% jika dibandingkan dengan harga Emas, lima tahun lalu. Angka kenaikan tiap tahunnya (Year to Date) pun naik lebih dari 19%.

Apa yang sebenarnya membuat harga logam mulia yang satu ini menjadi tinggi?
Treasury menilai, ada dua faktor utama yang menyebabkan harga Emas naik; (1) faktor permintaan yang meningkat, (2) penurunan suku bunga The Fed.


Permintaan akan Emas yang tinggi ini disebabkan kekhawatiran masyarakat global atas polemik dagang antara US dengan China. Karena tingginya permintaan, seperti layaknya tertera dalam hukum dasar Ekonomi, maka nilainya pun akan semakin tinggi.

Poin ke-dua, penurunan suku bunga The Fed mengakibatkan melemahnya nilai Dollar, dan membuat harga Emas yang ditransaksikan dengan mata uang selain USD akan lebih murah. Ini juga lantas mendorong demand akan Emas menjadi lebih tinggi.

Lalu, pelajaran apa yang bisa kita petik dari meningginya harga Emas, saat justru ekonomi dunia tengah terombang-ambing?

Bahwa Emas merupakan salah satu sumber dana yang paling aman dan bisa disimpan dalam jangka waktu lama karena nilainya selalu naik. Maka dari itu, ini lah saat tepat untuk kamu bergabung dengan gerakan #punyasimpenan dan mulai menjadikan Emas sebagai simpanan demi masa depan Anda. Cukup dengan Rp 20 Ribu-an kamu sudah bisa beli Emas di Treasury.